Bab 20: Neraka yang Kami Bangun (Bagian 2) --- Tanda-Tanda Pengkhianatan Kairo tidak bisa diam. Ia terus menatap rekaman yang memperlihatkan Zorro memasuki hotel mewah bersama seseorang yang dikenali sebagai Agen AFC berpangkat tinggi. “Kita harus tanya dia langsung,” katanya kepada Rayder. Rayder hanya menatap layar. “Tanya? Kita bukan polisi. Kita tentara bayangan. Kita cabut kepercayaannya dulu, baru tanyakan sisanya.” Moya masuk, tanpa mengetuk. “Ada yang aneh. Rapat komisi anti-korupsi tiba-tiba dibatalkan. Dan dua pejabat tinggi di Tinarkko tiba-tiba menghilang.” Rayder: “Zorro yang atur itu?” Moya: “Atau dia dimanfaatkan untuk mengalihkan perhatian.” --- Penjebakan Zorro Rayder membuat rencana: bukan hanya untuk mengkonfrontasi Zorro, tapi untuk memancing seluruh jaringan yang mungkin ikut terlibat. “Jebak dia. Undang ke rapat darurat. Buat dia bicara,” perintah Rayder. Di malam yang ditentukan, Zorro datang seperti biasa, tenang, rapi, membawa tas dokumen. Rayde
Bab 20: Neraka yang Kami Bangun (Bagian 1) Langit Tanpa Janji Langit Santa Cruz malam itu seperti lembaran kelam. Awan hitam menggantung berat, menyembunyikan bulan, menekan kota. “Dia itu Leonel Diaz,” kata Ghost cepat. “Rekrutan kita yang hilang dua tahun lalu.” Rayder menatap layar, diam beberapa detik. “Dan sekarang dia mengemudi truk ke arah pusat kota?” “Satu truk. Tapi bukan truk biasa,” timpal Moya. “Sensor tangkap konsentrasi gas neurotoksik. VX, kemungkinan.” Rayder berbalik. “Matikan jalur akses ke Zona Empat. Siapkan ledakan di jembatan Del Norte.” Ghost: “Kau yakin mau ledakkan jalan utama?” “Kita tidak buka pintu neraka. Kita segel selamanya.” Dampak Serangan & Kepanikan Kota Panik menyebar seperti penyakit. Rumah sakit penuh. Warga menyerbu toko untuk masker dan makanan. Radio bawah tanah menyebarkan ketakutan yang dibungkus kebohongan. Morena duduk di depan mikrofon, menggenggam naskah berita dengan tangan bergetar. “Kita siarkan kabar darurat sekarang,” uj
Bab 19: Kota Tanpa Cahaya (Bagian 2) 8. Kegelapan adalah Senjata Dengan sistem El Silencio masih aktif, Rayder mulai mengubah strategi. “Kegelapan bukan lagi gangguan,” katanya kepada tim elit. “Kita jadikan ia senjata.” Zorro menyebarkan informasi palsu melalui saluran radio tua bahwa Isandro akan melakukan kudeta terhadap pemerintah Tinarkko. Di saat yang sama, Morena menyebar kabar di kalangan bisnis bawah tanah bahwa Isandro telah membunuh dua pemimpin kartel kecil untuk mengambil alih rute mereka. “Jika mereka percaya Isandro akan mengkhianati mereka, mereka akan datang kepada kita,” kata Morena. 9. Jatuhnya Pilar Lama Kairo berhasil menembus jaringan informasi lama yang masih berjalan di bawah kontrol bank hitam internasional. Di sana, ia menemukan transaksi mencurigakan—pengiriman dana dari jaringan yang dulu milik Mendoza kepada identitas yang baru terhubung ke Isandro. “Dia menggunakan harta warisan untuk menghancurkan apa yang diwarisinya,” kata Kairo. Rayder menatap
Bab 19: Kota Tanpa Cahaya (Bagian 1 ) 1. Ledakan dalam Sunyi Pukul 00.01, seluruh distrik timur Santa Cruz gelap total. Bukan hanya padam listrik—semua sistem komunikasi, jaringan digital, bahkan kontrol transportasi dan distribusi logistik terhenti. Kairo menatap layar sistem utama yang padam. Di ruang kendali markas besar, hanya cahaya senter yang menembus kegelapan. “El Silencio bukan hanya sistem penghubung lama,” katanya pelan. “Ini akar dari seluruh perkembangan digital kita. Kalau mati, semua turun bersamanya.” Lupe berkutat dengan terminal cadangan. “Protokol yang kau buat tidak cukup. Kita butuh jaringan baru. Dari awal.” Rayder berdiri membelakangi mereka, menatap jendela hitam. Di kejauhan, suara sirene membelah malam. “Biarkan semua lumpuh. Biarkan mereka tahu bahwa cahaya yang mereka nikmati selama ini datang dari sisi tergelap kota ini.” 2. Reaksi Kacau: Ketakutan di Jalanan Warga mulai panik. Di distrik pusat, orang-orang berlarian. Apotek dijarah, toko makanan
Bab 18: Malam yang Tertulis dengan Darah (Bagian 2) 8. Pembuka Rahasia Di ruang interogasi bawah tanah, Rayder menatap Calvero dalam diam. Calvero, mantan jenderal yang menghilang bertahun-tahun lalu, kini tampak seperti bayangan dari masa lalu. “Surat itu,” kata Rayder perlahan, “kau tahu artinya?” Calvero mengangguk. “Itu bukan hanya perjanjian. Itu kunci menuju perpecahan yang tak pernah selesai. Mendoza tahu.” Moya mendengarkan dari balik kaca satu arah. “Apa yang dia bawa bisa mengubah arah perang,” gumamnya. 9. Dokumen Kematian Isi surat yang dibawa Calvero menjelaskan operasi rahasia puluhan tahun lalu: militer Tinarkko membantu pembentukan awal Círculo Ciego sebagai alat kendali regional. Tetapi setelah kartel itu membesar, hubungan mereka diputus secara diam-diam. Namun salah satu pasal terakhir berbunyi: > “Jika kekuatan yang kami bentuk berbalik melawan kami, maka pewaris sah Mendoza akan diberi akses penuh untuk membakar akar ini.” Rayder menyipitkan mata. “Pewa
Bab 18: Malam yang Tertulis dengan Darah (Bagian 1) 1. Langkah Bayangan Di seluruh Santa Cruz, unit Sombra Uno mulai bergerak tanpa suara. Ghost memimpin misi utama: melacak keberadaan Isandro yang diduga berada di wilayah netral antara Aurda dan Tinarkko. "Jangan buat suara, jangan ambil tawan. Hanya kebenaran dan kematian yang kita bawa malam ini," ucap Ghost pada pasukannya. Di saat bersamaan, Zorro mulai menggerakkan aliansi-aliansi kecil di dunia bawah agar mulai menarik diri dari Círculo Ciego. "Kita potong urat nadinya sebelum mereka menyentuh jantung kita," katanya dalam pertemuan rahasia bersama Morena dan Fausto. 2. Serangan Pertama di Jantung Kota Pukul 01.14 dini hari, serangan bom mengguncang distrik keuangan Santa Cruz. Ledakan itu menghancurkan tiga lantai bangunan pusat pencucian uang utama yang dikendalikan Valeza. Rayder segera menghubungi Lupe dan Kairo. "Ubah semua protokol transaksi. Lacak aliran keuangan selama 72 jam terakhir. Kalau ada celah, matikan s