Share

Bab 22. Selamat kamu menang

Part 22

Safira tersenyum simpul. "Kamu orang spesial di hati aku ..."

"Spesial, tapi bukan martabak 'kan?"

"Ish Abiiii ...?!" Safira mencebik kesal. Abiyya justru terkekeh. Dan tanpa sadar langsung memeluk istrinya.

"Bi, lepasin ... Ini tempat umum, malu."

"Haha, oke. Padahal kita udah halal. Gak masalah kan?" Abiyya mengurai pelukannya. Sementara Safira mengangguk malu.

"Lapar gak? Kita makan lagi di tempat kemarin?" tanya Abiyya.

Safira menggeleng.

"Kenapa?"

"Nanti duitnya cepat habis Bi, kamu kan lagi ngumpulin uang bu--"

"Sssttt ..." Abiyya menempelkan jari telunjuknya ke bibir Safira. "Duit habis bisa dicari lagi, Yang. Lagian masa sama istri sendiri aku pelit, mana tega! Aku kerja kan buat nafkahi kamu."

Mata Safira berbinar. Ia tak menyangka suami yang usianya lebih muda darinya punya pemikiran yang dewasa.

"Insyaallah nanti ada rezeki buat jemput kamu. Doakan saja biar pekerjaanku makin lancar."

"Aamiin ... Iya, Bi."

"Ya sudah, ayo makan! Mau dimana?"

"Jangan di tempat kemari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
arif
Haha ha ketemu laki sendiri yah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status