Share

Part 25. Dihadang preman

Part 25

Hari-hari selanjutnya, Abiyya makin semangat bekerja. Apalagi setiap sore dia akan bertemu dengan Safira. Baginya pertemuan dengan Safira adalah obat. Obat dari segala rasa yang dipendamnya.

"Yang, kamu lapar?" tanya Abi sesaat sebelum Safira naik ke boncengan motornya.

"Iya, Bi."

"Ya sudah, ayo kita cari makan."

Abi menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

"Suaramu sangat bagus, Bi. Aku sampai liatin terus videomu di YouTube," ujar Safira.

"Oh ya?"

"Heem ..."

"Aku menyanyi untukmu, sayang. Untuk kita. Semoga kita bisa tinggal bersama ya."

"Aamiin ..."

Mereka masih berada di jalan, tiba-tiba lima orang preman menghadangnya, sembari membawa pentungan. Seketika laju motor Abiyya melambat dan berhenti. Safira ketakutan, ia terus berpegangan pada Abiyya.

"Bi, gimana ini?"

Abiyya hanya menggenggam tangan Safira agar istrinya itu tidak panik.

"Pergilah, lari minta bantuan," bisik Abiyya lirih.

"Tapi--"

Safira menoleh ke kanan dan kiri tapi sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
cobaan nya hidup smg kedepannya bahagia
goodnovel comment avatar
Lauwsiokhiang
safira (ank nya baik penurut "nrima") sayangnya ortu terlalu buat peraturan ketat... ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status