Share

Bab 29

"Bagaimana keadaan Aiswa sekarang, Bu? Kenapa dia sampai bisa jatuh di tangga? Apa kata Dokter tadi, Bu?" aku memberondong Ibu dengan segala pertanyaan yang sedari tadi sudah menyesaki kepala.

Ibu menepuk pundakku, ia pun berkata, " Tenang sedikit, Aina! Kata Dokter luka Aiswa tidak serius. Tadi sudah sempat siuman, tapi kembali tertidur setelah minum obat."

Aku menarik napas lega mendengar semua penuturan Ibu. Nada bicara Ibu juga jauh lebih tenang, tak lagi panik seperti saat di telepon tadi.

Aku berjalan mendekati Aiswa yang masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Sebuah perban yang membalut lukanya menutupi sebagian dahinya. Wajah ayu putriku kini tampak pucat. Membuat hatiku pilu melihatnya.

"Ini Mama, Sayang," bisikku lembut di telinga Aiswa. Kuusap pucuk kepalanya dengan sangat hati hati

"Syukurlah, Bu. Jujur aku tadi takut sekali. Apalagi Ibu bilang kepala Aiswa yang terbentur, sampai dia pingsan," kataku. Kini tanganku beralih meraih telapak tangan Aiswa.

"Sama saj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status