BAB 120 KEGILAAN DARAYABayi Daraya bermata sipit dengan tulang hidung tidak tinggi dan wajah bulat persis seperti Andreas. Daraya akan selalu menggila tiap kali melihat wajah bayinya. Daraya bukan cuma sangat membenci Andreas, dia juga sangat jijik dengan tubuhnya. Daraya telah menjaga diri untuk Gerald, cuma untuk Gerald dan berpikir jika Gerald yang mengoyak kesuciannya."Bunuh saja bayi itu!" Daraya terus berteriak. "Aku tidak mau melihatnya!"Daraya berusaha mencekik dan melempar bayinya ketika diminta untuk menyusui."Kau tidak boleh menyakiti bayimu!" Ibu Daraya segera menjauhkan bayinya."Dia bayi monster!" Daraya melotot gila."Tutup lagi pintunya!"Karena terus meraung ingin membunuh bayinya, istri Ludwik terpaksa mengurung Daraya di dalam kamar. Daraya semakin sinting, beberapa kali juga berteriak minta pertolongan Gerald."Gerald tolong selamatkan aku!"Teriakan Daraya terdengar sampai ke rumah tetangga mereka yang jadi semakin rajin bergosip."Aku haya akan setia dan menc
BAB 121 KERELAAN Brandon dan Lily datang paling dulu di peternakan, mereka datang bersama si tampan James dan kedua adiknya. Usia James Lington sekarang sudah lima belas tahun, semakin terlihat tampan dengan rambut pirang madu dan mata coklat sangat mirip dengan kakeknya James Loghan. "Terimakasih kalian sudah datang." Mara menyambut dan memeluk mereka satu-persatu, tapi Mara tidak melihat Jacob, putranya yang paling acuh dan bengal. "Di mana Jacob?" "Nanti dia akan menyusul."Lily yang menjawab sekaligus bertanya. "Apa Anelies juga akan datang?" "Ya, mungkin besok." Lily sudah cukup lama tidak bertemu Anelies, dia juga belum pernah bertemu anak-anak Anelies. "Itu Emillie!" Mara menunjuk Emillie dan Gerald yang baru kembali dari berkuda. "Lily!" Emillie langsung melompat turun dari punggung kuda untuk menghampiri Lily dan mereka berpelukan. "Aku tidak sabar ingin melihat gaunnya." Lily balas memeluk Emillie dengan Erat. Gerald ikut menghampiri Brandon Lington untuk berterimak
BAB 122 HARI BAHAGIAMara menyiapkan pesta pernikahan di halaman rumah mereka sendiri, bukan pesta megah tapi bakal sangat bermakna dengan kedatangan semua keluarga. Meski hampir terlambat, Tobias bersama istri dan anaknya juga datang dalam satu penerbangan dengan Pangeran Albany dan Jeny. Setelah masalah Mike Lukin selesai, Tobias bisa kembali hidup dengan bebas."Ini menakjubkan!" puji Jeny yang langsung sibuk mengambil foto.Mara memang sangat luar biasa, dia telah menyulap halaman rumahnya menjadi seperti dunia dalam negeri dongeng kupu-kupu dan para peri. Langit kebetulan juga sedang cerah meski tidak terik layaknya akhir musim gugur yang sempurna untuk pesta di halaman.Semua orang sudah siap duduk di barisan bangku masing-masing yang berhias pita sutra putih dan rangkaian bunga-bungan segar. Mereka tidak sabar menunggu Emillie di bawa keluar, tapi Jeny masih mondar-mandir menghampiri masing-masing orang untuk dia ajak berfoto."Apa yang kau lakukan!" Pangeran Albany menegur ti
BAB 123 LITTLE PRINCE "Di mana Mike Lukin?" tanya Harumi yang sudah tidak sabar begitu melihat Dom menutup telepon."Dia sudah meninggal.""Mike Lukin tidak boleh mati!" Harumi melotot syok. "Hanya dia yang tahu kode penonaktifannya, dia tidak boleh mati!""Apa maksudmu?" Dom menatap gadis muda di hadapannya dengan lebih jeli.******Dua orang pengawal langsung menghampiri Jacob yang baru keluar dari dalam mobil."Penyusup coba membobol ruang penyimpanan sampel dan masih terjebak di dalam gedung!"Beberapa foto pelaku yang tertangkap kamera ditunjukkan pada Jacob. Jacob sempat mengerutkan dahi sejenak untuk berpikir cepat."Apa kami harus memberi tahu ayah Anda?""Tidak perlu!"Jacob merasa yakin masih bisa menangani."Tutup semua akses keluar!" Jacob berjalan cepat melalui lobi utama yang juga dilengkapi dengan sensor canggih, tidak sembarangan orang bisa masuk."Periksa ke semua ruangan!" Jacob kembali memberi perintah. "Aku akan naik ke atas."Sebagai putra dari Brandon Lington, Ja
PAGI YANG BARUHujan baru kembali reda dengan atmosfer lembab pagi hari beraroma embun, spora jamur serta lapukan urat dedaunan kering musim gugur. Semua tamu sudah kembali sejak kemarin, tinggal tersisa anak-anak Jared dan Mara yang masih tinggal di peternakan.Anak laki-laki pergi berkuda dari pagi hari masih berkabut cuma untuk berlomba mengelilingi garis hutan dengan derap kaki kuda-kuda thoroughbred jantan. Meski terlambat dua hari Jacob tetap nekat pulang ke peternakan demi ikut berkumpul bersama saudaranya termasuk Ethan dan Kai yang memutuskan tinggal satu minggu lagi.Sebuah momen langka bagi Jared dan Mara untuk bisa melihat putra-putranya bisa berkumpul seperti itu. Ditambah kehadiran Yang Mulya Serkan dan Gerald, tanah peternakan jadi makin ramai dengan anak laki-laki."Apa kau pernah berpikir akan melihat hari seperti ini?" Tiba-tiba Mara bertanya pada Jared sambil mengulurkan gelas berisi kopi hitam pekat tanpa gula. "Semua ini telah melampaui segala yang pernah kubayang
BAB 1 MENGALIHKAN PERHATIAN"Kenapa Elena mencarimu?" tanya Jacob."Aku tidak tahu."Kai nampak tidak terlalu perduli, tapi rasanya tetap janggal. Kemarin saat Elena menelpon ke peternakan sebenarnya Mara yang menjawab panggilan, dia langsung memberikannya pada Jacob. Selama ini memang Jacob yang sering Mara lihat cukup dekat dengan putri pengurus rumah mereka di Hampton, wajar jika Jacob yang tiba-tiba jadi sensitif."Aku terkejut Elena mencarimu.""Mungkin dia cuma ingin meminta ijin untuk ibunya." Kai berbohong dengan sangat lancar.Ketika seorang laki-laki yang terkenal disiplin dan agak kaku sedang menjalankan akal untuk berkelit, maka sinyal kebohongannya akan semakin sulit utuk dapat terdeteksi. Kai justru langsung fokus menatap Jacob dan Emillie bergantian untuk mengalihkan perhatian. "Aku tidak mau melihat keributan!""Jacob yang mulai!" Emillie segera menunjuk Jacob untuk melempar kesalahan."Karena kau keras kepala!" balas Jacob yang mulai ribut lagi. "Mutan itu membuatmu
BAB 2 KECEROBOHAN FATALGerald menerkam tubuh Emillie di ujung tepi ranjang sampai suara pegasnya ikut berdecit ngilu. Kaki kanan Emillie dijerat terentang, bibirnya dilahap rakus, dan rambutnya dicengkeram kasar agar patuh diam. Bagaimanapun, Gerald tetap mutan, tindakannya tidak akan seperti manusia meski telah dijinakkan. Tubuh Emillie jadi nampak seperti sedang dimangsa binatang pemakan daging mentah yang baru keluar goa."Ems ...!" Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. "Apa kau di dalam?""Itu ibuku!" Emillie tersentak panik. "Ingat, kau tidak mengunci pintu!" Emillie ngeri membayangkan ibunya akan segera masuk dan menemukan mereka yang sedang bergelut bugil di siang bolong. "Gerald hentikan!""Sebentar lagi!" Gerald masih belum usai dan sedang tidak bisa berhenti."Ems ...!" Mara memanggil lagi, "Apa kau di dalam?"Emillie membekap mulutnya sendiri, dia tidak berani menjawab tapi melotot pada Gerald yang justru makin bergerak terjal mengungkit pinggulnya."Gerald
BAB 3 SUMPAH DAN RENCANA RAHASIASetelah menyelinap keluar pelan-pelan dari kamarnya, Gerald segera menyusul Kai yang pasti telah menunggu. Gerald harus yakin Emillie sudah benar-benar lelap agar tidak sampai tahu jika diam-diam dirinya menemui Kai. Kai telah membuat Gerald bersumpah, Gerald tidak mau terus dianggap sebagai pria tidak bertanggung jawab yang cuma bisa membuat onar dan semaunya sendiri. Gerald memang sudah bertekad untuk berubah demi Emilie, tapi sering kali tekat baik justru banyak ditantang ujian.Kai minta Gerald menemuinya di perpustakaan lantai bawah. Semua kamar ada di lantai dua dan lantai tiga, maka lantai dasar dari rumah utama itu menjadi bagian yang paling sunyi di malam hari. Ketika Gerald tiba, Kai sudah menunggu hampir satu jam. Kai langsung beranjak berdiri dari sofa yang telah membuatnya jenuh, tatapannya dingin, otot bahunya siaga menegang."Aku sudah coba memberi kepercayaan tapi belum apa-apa kau sudah mendidik adik Perempuanku untuk jadi pembohong!"
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan