SIAPA YANG MAU IKUT PULANG ?YUK BURUAN VOTE BIAR RANKING CERITA BARU INI BISA NAIK.
"Aku akan membawamu pulang sebagai istriku!"Biji mata Anelies masih tak bergerak sampai benar-benar yakin jika Pangeran Serkan cukup sehat ketika mengucapkan kalimat tersebut dan tidak sedang diganggu jin."Aku akan menikahimu hanya sampai pembunuh ayahku terungkap. Setelah itu aku akan membebaskanmu dan akan kubantu untuk menemukan orang tuamu!"Anehnya, nada bicara dan sikap Pangeran Serkan masih tetap dingin luar biasa, sama sekali tidak seperti orang yang butuh bantuan. Padahal di sini sebenarnya Pangeran Serkan yang lebih membutuhkan bantuan Anelies."Aku bisa dengan mudah menemukan keluargamu!" tegas Pangeran Serkan. "Aku punya kekuasaan dan aku punya berbagai fasilitas."Sebuah tawaran yang bakal sulit untuk ditolak oleh Anelies, dia sangat ingin menemukan keluarganya. Anelies juga sudah merasakan sesulit apa hanya untuk sekedar hidup seorang diri di dunia luar. Bahkan sampai sekarang Anelies masih belum tahu seperti apa nasib Antonio."Apa aku juga bisa mengajukan syarat?" t
Anelies benar-benar mengajukan syarat untuk diberi privasi, dia tidak mau ada kamera di kamarnya. Dia minta diperlakukan dengan layak, bukan seperti tahanan."Aku bersumpah tidak akan kabur, aku tidak perlu selalu diawasi.""Akan ada banyak orang yang tidak menyukai berita pernikahanku, siapapun bisa mencelakaimu. Kau tetap harus diawasi untuk keselamatanmu sendiri. Karena aku tidak mau mengambil resiko!" Selama ini Serkan sering dianggap belum layak menggantikan ayahnya karena masih lajang sedangkan ketiga saudara tirinya sudah lebih dewasa dan sudah berkeluarga. Dengan menikahi Anelies, Serkan juga bisa terlepas dari tugas menikahi sepupunya. Kali ini Serkan dapat menembak banyak sasaran hanya dengan mengunakan satu peluru."Aku tetap tidak mau ada kamera di kamarku!" Anelies bersi keras."Baiklah!" Serkan setuju."Dan, bebaskan temanku!" Anelies juga kembali mengingatkan masalah Antonio."Dia akan bebas sore ini!"Pangeran Serkan memang mahluk yang bisa sangat percaya diri bukan cu
"Apa pangeran Serkan marah padaku?" tanya Anelies sambil mengekor di belakang Omar."Sudah kuingatkan berulang kali 'ikuti semua perintahnya' jika kau tidak mau mendapat masalah!"Omar menjemput Anelies untuk dia bawa pada pangeran Serkan. Setelah nada keras sang pangeran pada Antonio tadi, rasanya sangat wajar jika Anelies semakin cemas. Anelies memperhatikan gaun sutranya yang jatuh berayun lembut di sepanjang kaki. Anelies berusaha untuk tidak berpikir macam-macam tapi tetap saja panik ketika Omar membuka pintu dan mempersilahkannya masuk sendiri."Pangeran sudah menunggumu."Anelies tidak didorong kasar seperti biasanya, tapi tetap saja statusnya seperti tahanan yang tidak bisa berkutik. Gadis itu melangkah pelan dan mulai terus berdoa dalam hati. Omar menutup daun pintu di belakangnya dan jantung Anelies berdegup semakin kencang."Masuklah." Terdengar suara seorang wanita."Mari ikutlah denganku."Anelies mengikuti pelayan wanita itu dengan patuh kemudian dibawa masuk ke dalam rua
Pangeran Serkan nampak hampir dua kaki lebih tinggi dari pada Anelies ketika sedang berdiri saling berhadapan. Sangat tinggi dan tampan luarbiasa hingga seperti neraka untuk sekedar dipikirkan. Anelies tidak berani membayangkan dirinya bakal tinggal dalam satu kamar dengan pria seperti itu. Sekarang Anelies malah jadi benar-benar penasaran ingin membaca isi kepala Pangeran Serkan yang baru memberinya perintah gila."Jangan coba membaca pikiranku!" tegas sang pangeran seolah bisa ikut membaca isi kepala Anelies.Anelies mengejar terkejut, buru-buru melarikan pandanganya dari manik mata hijau Pangeran Serkan."Aku akan tahu jika kau berusaha melakukannya!"Tentu Pangeran Serkan tidak akan membiarkan Anelies mengetahui isi pikirannya. Setelah Anelies menyalurkan isi kepalanya, Serkan juga langsung bisa mempelajari di mana letak celah kemampuan gadis itu. Anelies cuma bisa membaca arus pikiran yang lantang, dan bisa mendalami memori dari seseorang yang dia sentuh. Selama Serkan tidak terla
Anelies benar-benar mengangkat ujung gaunnya sampai di atas pangkal paha, menampakkan kulit mulusnya yang lembut dan ramping. Mungkin tadi Anelies berpikir untuk melompati kucing besar bertaring hingga tidak perduli jika perbuatannya bisa sangat menganggu mata pria."Ayo turun!" perintah Pangeran Serkan sekali lagi tapi Anelies tetap menggeleng."Aku takut."Anelies melihat harimau putih yang sedang bergemulai manja di sekitar kaki Pangeran Serkan."Dia tidak bisa makan daging mentah, dia tidak akan menggigitmu." Pangeran Serkan masih menatap Anelies. "Kecuali kau terus menawarkan pahamu untuk digigit!""Oh!" Anelies kaget dan malu karena baru sadar jika masih menyingsingkan pakaian.Ketenangan Pangeran Serkan tetap tidak terbaca, atau memang dia sangat berhati-hati memikirkan apapun di depan gadis yang bisa membaca isi kepalanya.Pangeran Serkan justru ikut berjongkok, membiarkan rahangnya di endus-endus oleh kucing besar dan sesekali dijilat tanpa rasa risih. Anelies makin merinding
Jika melihat kecantikan Yang Mulya Seika maka sudah jelas dari mana wajah rupawan pangeran Serkan dia warisi. Di usianya yang sudah berkepala lima, ibu dari Pangeran Serkan masih sangat cantik dan anggun, darah Yunani terlihat sangat kental dari tulang hidungnya yang tinggi ramping dengan netra biru kehijauan sama persis seperti milik putranya.Yang Mulya Seika adalah tiga bersaudara dengan dua kakak laki-laki yang salah satunya menjadi pemimpin besar di negara teluk. Yang Mulya Seika hanya memiliki dua orang putra dari pernikahannya dengan Tuan Husain. Setelah Putra pertamanya Rasyid mengalami kecelakan, artinya dia hanya memiliki Serkan sebagai calon penerus dan harapannya.Yang Mulya Seika sangat sadar jika dirinya berada di tengah lingkaran orang-orang keji yang juga menginginkan kekuasaan putranya. Mereka sudah mencelakai Rasyid, bukan berarti Serkan juga tidak dalam bahaya. Karena itu Yang Mulya Seika sudah mengatur perjodohan Serkan dengan putri dari kakak laki-lakinya. Sebenarn
Yang Mulya Seika menempati istana Zubair, yang merupakan istana utama untuk istri senior dan tempat kepemimpinan Tuan Husain. Selama masa berkabung tiga bulan istana masih ditutup dan pemerintahan di wakilkan pada sang adik. Tuan Jalal Husain akan memegang wewenang kakaknya sampai nanti masa berkabung usai dan Serkan diangkat resmi untuk mengantikan kedudukan sang ayah. Andai tidak ada Serkan pasti kekuasan Tuan Jalal akan lebih melenggang bebas.Kepergian Tuan Husain belum ada satu bulan berlalu, peristiwa mengejutkan itu masih menimbulkan kepiluan bagi Yang Mulya Seika dan kali ini dia malah sudah kembali dikejutkan dengan berita pernikahan putranya. Hanya Serkan satu-satunya harapan yang tersisa setelah putra pertamanya mengalami kecelakaan. Serkan butuh bantuan dari pamannya untuk menghadapi Tuan Jalal yang bisa sangat licik. Ibu manapun bisa jadi tidak sehat jika terus menghadapi masalah pelik seperti ini.Yang Mulya Seika benar-benar ingin marah dengan tindakan putranya, begitu m
Malam itu juga Serkan langsung pulang ke kediamannya, Serkan tidak mau menginap meski ibunya sudah berusaha membujuk. Hari sudah cukup larut malam dan butuh perjalanan sekitar satu jam untuk sampai kembali ke tempat tinggal Sekan sendiri karena dia mengunakan mobil bukan helicopter."Apa Tuan Muda ingin singgah di Hotel?" tanya Omar yang baru membukakan pintu mobil untuk tuannya."Tidak, aku ingin langsung pulang.""Baik Tuanku."Omar yang kemudian memberi perintah pada sopir. Omar tahu suasana hati Pangeran Serkan sedang tidak bersahabat. Selama ini hanya Omar yang paling dekat dengan sang pangeran dan akan ikut kemanapun Pangeran Serkan pergi.Serkan duduk di kursi belakang ditemani oleh Omar sementara para pengawal yang lain mengiringi mereka di mobil yang lain. Ada sekitar empat mobil berkaca gelap dengan bodi tebal siaga beriringan menjaga mobil anti serangan mortir yang membawa Pangeran Serkan.Pangeran Serkan selalu mendapatkan pengawal tingkat tinggi karena siapapun bisa bernia