BAN 265 HILANGGerald dan Mia baru kembali masuk ke dalam mobil ketika Julie menghentikan pikup tuanya di tepi jalan. Bahkan ketika saling berpapasan di simpang jalan, mereka tidak sadar jika sedang mencari orang yang sama. Gerald langsung melesat pergi dengan mobil mahalnya sementara Julie berlari keluar pikup tanpa memperdulikan hujan.Julie berlari ke makam ayahnya tanpa mengunakan payung. Tubuh Julie sudah basah kuyup, sekarang mulai gemetar menggigil dan ditambah harus kembali kecewa. Julie tidak melihat anjingnya di manapun."JJ!" Julie memanggil di tengah derasnya hujan. "JJ!" Julie sudah kehilangan Ayah, ibu, dan bibinya. Julie sudah tidak punya siapa-siapa dan sekarang anjingnya pun harus hilang."JJ....!"Julie mulai menangis di tengah hujan, air matanya bercampur air deras dari langit. Sungguh sebenarnya Julie bukan gadis cengeng, dia sudah hidup dengan sangat keras tanpa pernah dipeluk oleh sosok ayah atau ibu. Sekarang Julie sangat takut, sedih dengan berbagai rasa kehi
BAB 266 KEBERSIHAN HATI Theo sedang melihat tetesan air hujan melalui jendela saat tiba-tiba otaknya seperti diterjang oleh sesuatu sangat gelap dan kuat. Rasanya sangat sakit sampai mata Theo sempat melotot beku hampir mengeras. Theo reflek berontak dengan memukulkan kepalanya ke bingkai jendela, berharap cengkeraman pekat itu bisa lepas. Theo terus memukulkan kepalanya, makin lama semakin keras dan semakin kuat, hingga bingkai kaca mulai retak pecah dan kepala Theo berdarah, tapi dia tidak perduli. Gigi depan Theo yang bertaring tajam mulai berdesis kaku, berusaha melawan dorongan hebat yang ingin menguasainya. Theo belum pernah merasakan energi gelap sekuat itu.Terakhir Theo menyalak lantang dengan geraman keras dan satu kali hantaman kuat tubuhnya menerjang jendela kaca sampai hancur. Theo berlari melesat seperti anjing gila. Kepala Theo akan disengat rasa sakit luar biasa jika dia berusaha melawan otot tubuhnya yang terus berlari ke Utara."Hissttt....!!!" Theo berdesis kuat.
267 KEMBALIKAN HIDUPNYA Theo membawa Julie ke kawasan terpencil di utara Canada, di sebuah kabin kecil milik kakek Theo yang dulu hobi berburu. Theo pernah beberapa kali ikut menginap di kabin tersebut di musim panas, bukan di musim dingin beku seperti ini. Hanya orang gila yang pergi ke Utara di musim dingin beku. Meski sudah lama tidak dikunjungi setelah Robert Haris meninggal, ternyata bangunan kabin tua itu masih kokoh karena seluruh struktur bangunannya terbuat dari kayu gelondongan utuh.Julie sama sekali tidak tahu dirinya sedang berada di mana, dia cuma melihat salju tebal luas tak te batas dengan lereng pegunungan dan pohon cemara beku."Kenapa aku bisa berada di sini?" Julie ketakutan. "Aku mau pulang!""Kau tidak bisa pulang!" Theo mencengkeram gagang kampak dengan otot lengan mengeras. "Kau akan tinggal di sini bersamaku!""Aku tidak mau di sini, aku mau pulang!" Julie siaga melawan."Kau tidak bisa pulang, kau harus bersamaku!"Julie menyambar balok kayu yang sudah terb
BAB 268Julie sudah pingsan seharian dan mulai membuat Theo cemas. Mutasi darah lycan bisa sangat tidak terduga, Theo tetap masih sangat takut kehilangan Julie. Theo bersumpah akan ikut mati jika Julie sampai tidak selamat. Dengan jantungnya sendiri yang berdegup kencang, Theo menempelkan telinga ke dada Julie.Jantung Julie masih berdegup normal seperti layaknya manusia, napasnya juga teratur, tapi kelopak matanya masih terpejam dengan tubuh lemah."Ayo bangun Julie..."Sekarang Theo bisa menyebut nama Julie dan memeluk tubuh gadis itu dengan lengannya, tapi ternyata Theo tetap merasa tidak berdaya."Kau boleh marah dan membenciku, asal tetaplah hidup!"Akhirnya sepanjang malam itu Theo terus duduk di samping ranjang Julie untuk menjaganya. Begitu menjelang pagi, Theo baru melepas rantai di kaki Julie, tapi masih menyisakan borgol di salah satu lengannya. Theo mengaitkan borgol di tangan Juli dengan besi ranjang.Kebetulan pagi harinya badai salju sedikit mereda meski suara angin di
BAB 269 CAWAN YANG DICARIKali ini Pangeran Habibi berjalan menyelinap masuk ke kamar Putri Sofia agar tidak disuruh belajar berhitung. Pangeran Habibi paling benci dengan pelajaran berhitung, apa lagi kalau sudah masalah pembagian. Habibi takut rambutnya bakal rontok botak seperti Omar.Putri Sofia yang cantik terlihat sedang duduk di depan cermin, menyisir rambutnya pelan-pelan seperti tidak ada yang pernah menyuruhnya untuk bergegas mandi, gosok gigi, atau belajar. Sepertinya enak sekali menjadi Putri Sofia yang serba dimanja dan tidak pernah dimarahi oleh babanya."Apa yang kau lakukan di situ?" Putri Sofia menoleh terkejut melihat adik laki-lakinya yang paling bulat.Pangeran Habibi sedang berdiri di ambang pintu dan biasanya anak itu hanya datang untuk menganggu."Jangan sampai kau punya ide nakal lagi!" Belum apa-apa Putri Sofia sudah menjentikkan jari untuk mengancam."Aku bosan jadi anak nakal!" Habibi bicara tegas."Oh!" Putri Sofia pura-pura terkejut. "Tumben kau bosan deng
BAN 270Sebelum pergi meninggalkan Mia, Zontus berulang kali menegaskan peraturan."Ingat, kau tidak boleh berkeliaran tanpa ijin dariku!" Zontus menjentikkan jari di depan hidung Mia. "Apa lagi pergi dengan laki-laki!"Mia cuma mengangguk patuh tanpa mendebat seperti bisanya."Dengan Gerald pun juga tidak boleh!"Kalian ini mata Mia sedikit melebar tapi tetap tidak berani protes sampai Zontus selesai dan mengecup keningnya."Di sini!" Mia menunjuk bibirnya.Sebenarnya Zontus juga pasti akan melumat bibir Mia tanpa perlu dia suruh. Setelah dituruti kemauannya sampai puas, Mia baru kembali bertanya."Dimana kunci mobilnya?""Sebut saja namaku, benda itu akan bejalan!""Oh!" Mia terkejut takjub. "Itu keren sekali!"Tekhnologi memang semakin canggih, manusia sudah tidak memerlukan kunci manual. Meskipun berasal dari jaman purba, Zontus tetap tidak ketingalan update teknologi.Begitu Zontus pergi, Mia langsung berlari keluar. Mia tidak sabar untuk mencoba mobil barunya."Zontus!" Mia meny
BAB 271 HARUS SEGERA DISELESAIKANGerald telah menyelidiki lingkungan kerja Julie, terus melakukan pengejaran sampai Gerald kembali pergi ke pemakaman Jhoni dan disana dia menemukan jejak penyerangan."Ada yang mencelakai Julie, lantas bagaimana dengan Theo?" Mia tidak sabar, dia menelpon Gerald."Aku curiga Theo sendiri yang mencelakai Julie!" Gerald langsung membuat kesimpulan. "Aku juga melihat jejak cakar lycan besar!""Oh Tuhan!" Saat itu juga Mia baru sadar. "Kau benar-benar! Theo sedang menggila!"Mia memberitahu Gerald mengenai Zontus yang akan menghukum semua lycan bercincin hitam."Zontus akan melenyapkan semua lycan bercincin hitam karena telah berkhianat, Zontus akan meledakkan kepala mereka yang sekarang sedang menjadi gila!"Semua informasi dari Mia sangat masuk akal. Sekarang Zontus tahu kenapa Semua lycan bermigrasi ke Utara dengan otak yang semakin menggila. Selain jejak Theo, Zontus juga melihat jejak lycan-lycan yang lain."Para lycan yang berusaha berontak dari pe
BAB 272 HARUS CEPATPangeran Habibi baru selesai makan siang, tapi berbagai puding buah di meja makan Putri Sofia selalu menggodanya untuk mengunyah lagi. Ada banyak macam puding dengan toping buah segar yang memang sangat mengiurkan. Potongan buah stroberi dengan lelehan coklat dan madu membuat Pangeran Habibi tidak tahan untuk mendekati meja."Apa aku boleh ikut makan pudingmu?" Habibi bertanya pada Putri Sofia yang masih sibuk dengan layar ponselnya."Boleh, asal jangan dihabiskan semua, makan setengah saja!"Putri Sofia menjawab sambil terus sibuk mengetik pesan untuk mengomentari status media sosial terbaru milik Pangeran Yusuf. Putri Sofia sering lupa waktu dan lupa makan jika sedang asik dengan ponselnya. Setelah itu Pangeran Habibi juga sudah tidak bersuara lagi. Habibi sibuk menikmati puding lezat sampai perutnya terasa hampir meledak kekenyangan."Aku mau tidur siang!" Habibi beranjak pergi.Begitu Habibi sudah keluar pintu, Putri Sofia baru menengok sisa pudingnya di atas
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi