Ayo tunjukkan vote kalian untuk mendukung cerita ini next info and cast untuk cerita ini DM Jemyadam8
Anelies memang perlu banyak diajari karena sekedar teori saja tidak akan cukup untuk dia terapkan pada prakteknya yang bisa penuh kejutan mendebarkan. Pangeran Serkan makin merambah ke mana-mana, pria itu sudah seperti amfibi yang bisa berburu di darat dan di air untuk mendapatkan tangkapan."Tutup matamu jika kau masih belum nyaman!"Anelies melihat kakinya dibuka dan pinggulnya sedikit diangkat untuk terus terang disapu mengunakan lidah pria yang berkecap di permukaan air dangkal. Walaupun sudah ditahan agar terentang, kaki Anelies tetap reflek menjepit kepala Pangeran Serkan karena syok. Aneleis yang terlalu polos langsung berdenyut kaku tapi Serkan malah makin menghisapnya seperti bajingan."Oh ... tidak!" Meski tidak sakit, Aneyleis tidak tahan diperlukan seperti itu, pinggulnya sampai terpelintir gelisah karena tidak tahu harus bagaimana mengatasinya. Setelah mengulum dan mengigit puncak kecil Anelies yang tumbuh menebal, Serkan langsung menjalarkan lidahnya sampai ke pusar, me
"Jangan seperti pengecut, Pangeran Serkan! ini hanya permintaan sepele." Anelies tersenyum remeh untuk mengejek pria tampan di hadapannya yang sering mengaku sebagai suami. "Aku tidak minta mahar piramida emas untuk menjadi istri yang setia ...."Poin-poin permintaan Anelies antara lain:1. Anelies tidak mau dikurung.2. Aneleis tidak mau ada kamera di kamar.3. Anelies tidak mau dimandikan pelayan. 4. Anelies ingin dibawa kembali ke istana Zubair.5. Aneleis ingin diperbolehkan membawa Bibi Hulya.6. Anelies tidak mau pangeran Serkan menikahi Putri Kalifa selama perjanjian mereka masih berlaku. Semua perjanjian mereka sejak awal akan gugur jika Pangeran serkan melanggar satu poin ini.7. Aneleis mau diajari berkuda.8. ....9. ....10. ...."Kenapa masih ada tiga titik-titik?" heran Pangeran Serkan setelah membaca sampai bawah"Masih ada tiga permintaan lagi yang belum sempat kupikirkan," jawab Anelies dengan begitu enteng."Aku tidak mau menandatangani tiga permintaan yang tidak pas
Setelah dibuat lemas terpantul-pantul seperti boneka mainan, ini adalah malam pertama Anelies tidur dengan lengan pria terus melingkari pinggangnya. Anelies tidur meringkuk membelakangi Pangeran Serkan yang memeluknya dari sisi belakang. Mereka masih sama-sama telanjang, bergelung dalam satu selimut dan Anelies tidak berani bergerak. Sedikit saja Anelies bergerak maka telapak tangan Pangeran Serkan juga akan kembali ikut bergerak meremasi buah dadanya. Rasanya memang tidak sakit tapi Anelies takut tiba-tiba pria itu bangun dan menerkamnya lagi.Anelies benar-benar nampak seperti anak-anak polos ketika berada dalam dekapan tubuh besar Pangeran Serkan yang seperti dominannya. Jika dikaji dari hak asasi manusia, Anelies memang sudah terlalu banyak dilanggar haknya. Gadis muda itu banyak dipaksa dan dilecehkan oleh pria yang notabenenya jauh lebih dewasa. Tapi jika dipandang dari konsep pernikahan yang diterapkan Pangeran Serkan, menurutnya Anelies hanya perlu diajari untuk paham cara unt
Seluruh isi istana Zubair langsung heboh dengan berita penyiraman air panas yang dilakukan oleh istri Pangeran Serkan terhadap Putri Kalifa. Putri Kalifa langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Kabarnya Tuan Hasyim yang tidak terima akan mendatangi istana Zubair untuk minta pertanggungjawaban dari Pangeran Serkan atas putrinya yang bisa saja cacat.Anelies sangat ketakutan, bahkan lebih takut dari ketika dia tidak sengaja menendang dada Tuan Husain sampai tidak bernapas. Anelies takut karena Pangeran Serkan pasti akan sangat marah. Anelies sudah diperintahkan untuk tidak membuat masalah tapi dia malah menciptakan keheboban sebesar ini.Pangeran Serkan yang sedang memimpin kongres anggota negara-negara teluk langsung bergegas pulang meninggalkan acara begitu mendengar kehebohan yang diciptakan istrinya."Tolong Bibi, jangan tinggalkan aku sendiri." Anelies menahan lengan Bibi Hulya. "Aku takut.""Aku tahu kau tidak bersalah pasti Pangeran Serkan akan percaya padamu!"
Semua adalah ide Hulya yang menyuruh gadis sepolos Anelies untuk menggoda suaminya demi mendapatkan informasi, dan salahkan George Loghan yang telah membesarkan anak gadis tanpa dia beri pengetahuan mengenai laki-laki.Sebenarnya Anelies masih sakit tapi Anelies tidak berani bercerita ketika Hulya menyarankan agar dia memakai gaun tidur tipis tanpa pakaian dalam. Hulya juga yang memilihkan gaun tidur untuk Anelies. Anelies sempat malu ketika menatap dirinya sendiri di depan cermin karena bahan gaunnya yang terlalu tipis hampir tidak berguna untuk menutupi apa-apa. Selah pinggul Anelies nampak jelas dan gumpalan bulat buah dadanya jadi nampak seperti jeli kenyal yang bergerak-gerak. Anelies juga Hulya bersihkan dan diberi cukup banyak parfum yang disukai oleh Pangeran Serkan."Ingat! cari kesempatan untuk membahas surat perjanjian kalian agar Pangeran Serkan memikirkannya!"Hulya benar-benar tega mengumpankan gadis polos itu sebagai umpan untuk mendapatkan informasi."Turuti saja dulu s
Malam itu juga Yang Mulya Seika segera menghubungi Putri Kalifa untuk menghentikan ayahnya."Sekarang juga hentikan ayahmu! jangan sampai dia bertemu Serkan!" tegas Yang Mulya Seika begitu Putri Kalifa menjawab teleponnya."Kenapa, Bibi?" Putri Kalifa masih agak bingung."Serkan sudah tahu rencanamu untuk mencelakai Serena mengunakan teh saffron!""Oh, bagaimana dia bisa tahu?" Putri Kalifa juga terkejut."Kurasa pelayan itu yang sudah terlalu banyak bicara!""Ternyata Serena tidak sebodoh yang kita duga!" Putri kalifa merasa terkecoh dengan kepolosan musuhnya."Serkan mengancam akan membongkar persekongkolan kita jika keluargamu masih memperkarakannya."Sudah bisa Kalifa bayangkan semarah apa Pangeran Serkan jika sampai mengancam ibunya."Maaf Bibi, aku tidak bermaksud ikut menyusahkan Bibi." Memberi teh saffron adalah ide Putri Kalifa sendiri meski Yang Mulya Seika membiarkannya."Kita harus lebih berhati-hati!" Yang Mulya Seika juga semakin sadar setelah kemarahan putranya tadi. Pan
"Kami sudah memastikan ke semua yayasan milik istana dan tidak ada data orang yang Anda cari, Yang Mulya.""Coba pastikan sekali lagi!" Yang Mulya Seika masih tidak puas dengan informasi yang diberikan anak buahnya. "Aku akan memberi imbalan yang sangat besar jika kau bisa mendapatkan informasi yang aku cari!""Baik, Yang Mulya. Besok saya akan kembali menemui Anda."Pria berkepala botak dengan perut agak membuncit itu segera permisi dari hadapan Yang Mulya Seika. Yang Mulya Seika siap memberikan hadiah yang bahkan bisa membuat orang setia rela berkhianat."Sudah kuduga, Serena menyimpan banyak rahasia." Putri Kalifa terus memprovokasi kecurigaan Yang Mulya Seika. "Atau mungkin Serena juga bukan nama aslinya!""Jika itu benar, aku yakin Serkan mengetahui semua ini dan sengaja berbohong padaku."*****Anelies sama sekali belum menaruh curiga jika diam-diam Yang Mulya Seika dan Putri Kalifa mulai menyelidiki asal usulnya. Anelies sendiri tidak pernah mencemaskan latar belakangnya karena
Anelies segera mencari Bibi Hulya, dia tidak bisa bekerja sendiri, Anelies butuh bantuan karena di juga belum mengenal seluk-beluk istana Tuan Husain."Bibi, aku melihatnya!" Anelies menarik Hulya untuk kembali masuk ke dalam kamar. "Pangeran Serkan menyimpannya di istana Tuan Husain.""Sepertinya itu akan sulit!" Hulya juga jadi cemas. "Bahkan Yang Mulya Seika pun juga tidak bisa pergi ke sana!"Hulya coba menjelaskan. "Setelah Tuan Husain meninggal bukan hanya Pangeran Serkan saja yang berkantor di istana, tapi juga Tuan Jalal. Istana Tuan Husain dikhususkan untuk pemerintahan dan cuma yang berkepentingan saja bisa masuk ke sana. Penjagaannya sangat ketat.""Apa notaris Pangeran Serkan bisa ke sana?" Anelies buru-buru bertanya."Ya, karena sekarang Pangeran Serkan berkantor di sana dan dia bekerja untuk semua urusan penting Pangeran Serkan.""Sepertinya Yang Mulya Seika akan menyuruh notaris Pangeran Serkan untuk mengambil dokumen tersebut!""Itu tidak mungkin!" Hulya kembali terkej
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi