Ayo vote lagi aku sudah dobel up
BAB 7 MONSTER Sejak terakhir ditempati oleh Brandon Lington, pondok tua Jared yang terletak paling jauh di tepi danau dan batasan langsung dengan hutan itu memang cuma dibiarkan terbengkalai kosong tidak terawat. Sejak sebelum Jared datang ke peternakan keluarga Clark sebenarnya juga tidak pernah ada yang mau menempati pondok tersebut. Meskipun jaman sudah moderen, penduduk lokal masih percaya jika pondok yang terletak di tepi hutan dan danau sering ikut dihuni oleh mahluk-mahluk tidak kasat mata yang membawa energi negatif. Apa lagi mereka semua juga belum lupa dengan peristiwa kematian beruntun yang pernah terjadi di tanah peternakan keluarga Clark. Setelah lebih dua puluh tahun tidak di tempati, sekarang pondok tua Jared itu benar-benar nampak menyeramkan dengan rumput liar menjalar sampai ke teras dan nyaris rubuh. Dinding-dinding kayunya sudah banyak yang lapuk berlobang. Husain terlihat mengintip dari salah satu lobang di dinding reot, karena penasaran Kai ikut berjongkok unt
BAB 8 MENGANDUNG KEKERASAN BOLEH DI-SKIP"Ayo tikam sebelum aku yang akan menikammu!"Gerald mendorong tangan Emillie yang juga sudah menggenggam gagang pisau, memaksa gadis itu untuk memilih bagian mana saja dari tubuhnya."Tidak ...!" Emillie menggeleng tapi takberdaya melawan tenaga Gerald. Tangan Emillie menggigil gemetar ketika melihat bagaimana ujung pisau tajam itu mulai tengelam ke dalam daging. Darah segar langsung merembas mengerikan tapi Gerald terus menekan, mendorong sambil menggenggam erat tangan Emillie. Emillie merasakan aliran cairan kental hangat itu merembas dari sela-sela jarinya, turun kelengan, terus mengalir sangat mengerikan.Napas Gerald bergemuruh panas, berdesis dengan rahang terkatup rapat dan tatapannya penuh kebencian."Tidak ...!" Air mata Emillie tanpa terasa ikut mengalir."Untuk apa kau menangis!" desis Gerald dengan keji.Emillie tetap tidak tahan, air matanya terus meluncur jatuh, tatapannya pilu dengan bibir merah gemetar, pedih, rapuh, dan tidak
BAB 9 DI PERKAMPUNGANSebagian besar rumah di perkampungan berpondasi batu agak tinggi dengan kolong berongga dan dinding balok kayu utuh agar tetap hangat di sepanjang musim dingin. Masing-masing rumah memiliki beberapa perapian dan lumbung untuk menyimpan kayu bakar serta ternak ketika musim dingin terlalu ekstrim. Di musim panas seperti ini permukaan tanah akan terlihat lebih kering untuk beberapa pekan tapi sebenarnya lapisan es beku di bawahnya tidak pernah ikut mencair. Udaranya masih sangat dingin untuk yang tidak terbiasa tinggal di utara.Rumah-rumah para penduduk berbaris rapi membentuk formasi beberapa lapis lingkaran dengan rumah paling besar di bagian tengah yang ditempati oleh keluarga Ludwik. Rumah Ludwik terdiri dari dua lantai, Emillie ditempatkan di kamar lantai dua yang memiliki jendela menghadap ke halaman utama. Emillie merasa terkurung di tempat asing, bersama orang-orang asing. Emillie melihat banyak penduduk bepergian ke kota di musim panas karena akses jalan
BAB 10 HARUS KABUR DARI MONSTERKetika Emillie baru menuruni anak tangga, dia melihat istri Ludwik dan kedua putrinya sedang membuat makanan di dapur."Rossy, ambilkan mangkuk di atas rak!" perintah istri Ludwik pada salah seorang putrinya.Emillie ikut terkejut karena baru sadar rak penyimpanan mangkuk ada di sampingnya. Dengan panik Emillie langsung berputar untuk bersembunyi di belakang rak, berjongkok merunduk di sudut samping jendela. Emillie mendengar derit langkah kaki di atas lantai kayu yang semakin mendekat, jantung Emillie berdegup kencang sambil terus gencar berdoa agar tidak ketahuan. Ketika Rossy berjinjit untuk meraih mangkuk tiba-tiba dia tidak sengaja menjatuhkan mangkuk di sebelahnya.Emillie berjingkat terkejut karena bunyi nyaring pecah mangkuk di lantai. Gadis berambut gelap itu merunduk untuk memungut pecahan belingnya dan Emillie reflek membekap mulutnya sendiri untuk menahan napas. Salah satu pecahan mangkok menggelinding ke dekat kaki Emillie. Rossy mengintip
BAB 11 MUSUH-MUSUH Setelah kepergian George Loghan, Para petinggi organisasi yang selama ini duduk satu meja dengan George sedang saling bertarung sengit untuk berebut posisi pemimpin. Mereka adalah para penguasa berpengaruh yang sebagai besar keluarganya telah eksis dari berabad-abad silam. Di abad modern seperti sekarang, ada sebagian dari mereka yang terang-terangan berkecimpung di dunia gelap ada juga yang pilih berkamuflase di dunia politik, militer, bahkan tokoh keagamaan. Yang pasti mereka bukan orang-orang sembarangan, pengaruhnya masih sangat besar dalam perputaran politik dunia. Kali ini perang urat syaraf sedang memanas di antara mereka dan Gerald datang menciptakan kegaduhan dengan sangat sembrono. Dom terus menjelaskan segenting apa masalah ini bagi keluarga Loghan dan para mutan jika mereka sampai tahu Gerald pelakunya. "Sejauh ini mereka masih saling curiga atas pembantaian para pemimpin dan akan semakin waspada." Dom kembali menegakkan punggungnya ke sandara kursi un
BAB 12 LENGAHKedua tangan Daraya gemetar menggenggam gagang pisau tajam, siap menghujam ke jantung Emillie yang masih tertidur pulas tidak sadar dengan kehadiran Daraya di kamarnya. Kondisi kamar tersebut setengah remang tapi Dara masih bisa melihat dengan jelas kelopak mata Emillie yang terpejam. Dia tidak akan merasakan sakit karena Daraya akan menikam cepat tepat ke jantungnya. Kecemburuan Daraya telah memuncak, tangannya semakin gemetar dia tidak perduli, Emillie harus lenyap meski ia akan ikut mati dicekik oleh Gerald.Daraya mengangkat tangannya yang sudah menggenggam pisau untuk menghujam saat tiba-tiba sekelebat pikiran terlintas di kepalanya. Napas Daraya langsung tersengal, keringat dinginnya merembas dan jantungnya berdegup hebat. Daraya sampai butuh waktu beberapa saat untuk kembali mengatur degup jantung serta napasnya."Daraya! Apa itu kau?"Emillie terbangun dan melihat sosok siluet tubuh wanita duduk di tepi ranjang."Ya ..." Daraya berusaha menyembunyikan kegugupannya
BAB 13 EMILLIE HILANGGerald baru mengehentikan mobilnya di halaman ketika Ludwik berjalan menghampiri."Wanitamu hilang!""Apa!" Gerald melompat keluar dengan terkejut."Kamarnya kosong, kami tidak menemukannya di manapun."Gerald mengelilingkan pandangannya pada tiap pasang mata yang takut-takut untuk mengangkat wajah."Aku hanya meninggalkan wanitaku sebentar dan kalian tidak bisa menjaganya!" Gerald benar-benar marah dan langsung pergi ke kamar Emillie untuk memeriksa sendiri.Langkah kaki Gerald sudah seperti orang yang ingin menghancurkan lantai tangga, Ludwik yang masih tegang ketakutan cuma berani mengekor di belakangnya. Gerald menendang pintu kamar sampai terentang dengan suara benturan keras. Kamar itu benar-benar kosong, seprai serta selimutnya sama sekali tidak terlihat berantakan."Brengsek!" Gerland tahu Emillie sendiri yang kabur."Semua warga sudah ikut turun ke hutan untuk mencari tapi dia tidak ada." Ludwik menceritakan semua usaha warga untuk menemukan Emillie. "J
BAB 14 PURNAMAPenduduk perkampungan suka mengadakan acara api unggun di saat purna pertama di awal musim. Musim panas kali ini mereka membuat api unggun cukup besar, memanggang banyak rusak hasil buruan untuk berpesta dan menyediakan arak spesial yang mereka ramu sendiri dari fermentasi daun-daunan.Semua orang berkumpul, tua, muda, wanita dan anak-anak. Mereka akan duduk mengelilingi api dan sebagian menari. Gerald terlihat duduk di samping Ludwik, menuang beberapa arak ke dalam gelas yang sudah berulang kali dia isi. Belum ada yang berani mengajak Gerald bicara sejak kemarahannya kemarin. Meski manik mata pemuda itu sedang berwarna biru cerah tapi auranya tetap membuat orang lain gentar untuk mendekat.Sebagian laki-laki mulai memainkan alat musik semacam gendang kecil yang terbuat dari kulit binatang. Gadis-gadis muda ikut turun menari mengelilingi api. Mereka sangat antusias untuk pesta api unggun malam ini karena keberadaan Gerald yang semakin jarang ikut serta. Gadis-gadis muda
BAB 66 MEMBUJUK PANGERAN HABIBIKetika rombongan pengawal Pangeran Hamdan ingin berangkat ke Istana Tamir, Pangeran Habibi langsung berlari ke halaman, menangis tantrum, meraung-raung di depan barisan mobil. Habibi ingin ikut tapi Pangeran Hamdan tidak mau membawa adiknya yang jumbo dan suka ribut dengan adik-adik Pangeran Al-Waleed.Akhirnya Faaz yang turun tangan, Faaz mengendong Pangeran Habibi untuk dia bawa menyingkir dari depan mobil. Begitu dibawa naik ke atas gendongan Faaza, Habibi malah langsung bergosip, menirukan Sura lembut Putri Sofia ketika terdesak gerah akibat efek samping saffron.Faaz berusaha tetap lanjut berjalan tenang untuk membawa Pangeran Habibi ke seberang teras istana. Setelah itu Faaz juga harus membujuk Pangeran Habibi agar tidak kembali tantrum."Jangan menangis lagi, nanti lain kali saya akan menemani Anda berkuda, Pangeran Habibi."Faaz menurunkan tubuh gembul Pangeran Habibi di koridor teras istana anak laki-laki."Kau mau mengajari aku berkuda?""Ya."
BAB 65 DI ISTANA ZUBAIRDi Istana Zubair terdapat area khusus untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan. Masing-masing bangunannya terpisah dengan istana utama, tapi saling berhadapan sejajar, cuma terpisah oleh halaman tengah komplek istana. Pangeran Hamdan, Pangeran Husain, dan Pangeran Habibi, menempati kamar di area laki-laki. Putri Sofia beserta adik perempuannya yang lain berada di area anak perempuan. Yang Mulya Serkan dan Anelies menempati istana utama yang berada di komplek bangunan paling depan.Putri Sofia sengaja belum tidur, berdiri di balkon menatap ke seberang halaman tempat Pangeran Hamdan. Kamar Pangeran Hamdan juga masih terang benderang. Pangeran Hamdan baru kembali ke istana setelah berkumpul dengan teman-teman di yacht."Selamat malam, Pangeran Hamdan." Faaz mengantar sampai di depan pintu kamar."Besok Anda ada jadwal berkuda dengan Pangeran Al-Waleed." Faaz juga mengingatkan jadwal kegiatan Pangeran Hamdan."Beritahu Husain untuk ikut." Hamdan memberi perint
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan