NEXT info and cast DM Jemyadam8 jangan lupa VOTE ya!
"Anda curang!" Anelies tetap menuduh.Tiba-tiba pangeran Serkan malah berdiri dan menunjuk Anelies dengan tegas. "Jangan berani-berani mencuri lagi dariku!" Andai saja Pangeran Serkan tidak memakai liontinnya setiap waktu mungkin sudah bisa Anelies curi dari dulu.'Pangeran yang licik dan curang!' gemas Anelies dalam kepalanya.Pangeran Serkan juga langsung pergi mengabaikan kekesalan Anelies yang setalah itu malah tidak sengaja melihat ke arah Putri Kalifa.Putri Kalifa sedang berada di balkon kamarnya, agak berjauhan tapi Anelies baru sadar jika dari tadi mereka sedang diperhatikan. Walaupun Pangeran Serkan sudah tahu mata Putri Kalifa telah sembuh, tapi dia tetap memakai satu penutup mata di hadapan semua orang. Yang Anelies heran kenapa kemarin tidak kedua matanya sekalian yang tersiram air panas."Jangan pikir aku tidak tahu kau suka memandangi Pangeran Serkan!" gumam Anelies dengan nada ketus meski omelannya cuma didengar oleh angin.Anelies tidak suka dengan Putri Kalifa, dia s
Yang Mulya Seika sedang mengajak Putri Kalifa untuk menemaninya minum teh dan menikmati beberapa biji kurma di pagi hari. Sejak teh di cangkir mereka dituangkan hingga hampir dingin, Putri Kalifa belum menyentuhnya sama sekali."Syarfi akan membantu kita, Serkan akan segera menikahimu!" Yang Mulya Seika sudah berulang kali menghibur keponakannya yang nampak murung sejak kemarin."Apa itu tidak terlalu lama dan Pangeran Serkan sudah lebih dulu mendapatkan anak laki-laki dari Serena?" Putri Kalifa berpaling untuk menatap bibinya. "Aku tidak mau hanya menjadi selir.""Aku dan Syarfi sedang mencari akal agar Serkan mau mengeluarkan dokumen-dukumennya dari brankas."Yang Mulya Seika masih berusaha menjelaskan rencananya dengan Syarfi ketika tiba-tiba Putri Kalifa memotong."Aku tidak keberatan melahirkan anak laki-laki untuk Pangeran Serkan seperti cara, Bibi.""Apa maksudmu?" Jelas sekai jika yang Mulya Seika terkejut mendengar keponakannya bicara seperti itu."Aku pernah mendengar pembica
Anelies diberi pakaian panjang dengan tudung kepala dan cadar, persis seperti pakaian yang sering dipakai Syarfi. Semua serba hitam sangat kontras dengan pakaian para laki-laki yang putih bersih. Jika masyarakat barat dan sebagian besar belahan bumi lainya suka memakai kemeja atau jas dalam pertemuan resmi, mereka suka memakai jubah putih. Para laki-laki juga akan dianggap nampak lebih berkarisma dan keren dalam balutan pakaian panjang tersebut.Pangeran Serkan berjalan memasuki lobi megah gedung dengan rombongan pria-pria bertubuh tinggi besar berpakaian putih seragam. Sebagian dari mereka adalah ajudan istana, sebagian lagi asisten dan jurnalis khusus kerajaan yang memang bertugas meliput serta mendokumentasikan semua kegiatan Pangeran Serkan. Baru kali ini juga Anelies dibawa tampil di depan publik meski cuma sedang berperan sebagai orang lain.Rombongan kerajaan juga terlihat menarik perhatian publik begitu keluar dari barisan mobil pengawal dan menyeruak masuk ke dalam gedung . Se
"Jangan mengigit!" Serkan memperingatkan Anelies yang tidak mau diam sementara mereka masih berjalan di lorong dan siapapun bisa melihat tingkah konyolnya.Omar sudah berjalan lebih cepat di depan untuk membukakan pintu kamar."Selidiki semua pengawal yang tadi menjemputnya!"Serkan memberi perintah pada Omar yang langsung mengangguk patuh dan permisi pergi.Pangeran Serkan juga langsung membawa Anelies masuk ke dalam kamar, menjatuhkan tubuh Anelies ke atas ranjang sampai agak terhempas keras karena ulahnya yang tidak mau diam."Kau tampan, Pangeran Serkan ..." Anelies masih melingkarkan lengan ke leher Pangeran Serkan tidak mau dilepas."Akan kuambilkan air minum dulu untukmu." Serkan masih khawatir Anelies salah makan sesuatu yang beracun.Anelies malah menggeleng kemudian menempelkan dada dan bangkit lagi untuk menjilat sisi leher lelakinya. "Aku tidak haus, aku ingin dipeluk erat-erat," rengek Anelies persis anak-anak yang rewel tapi sudah berani menjilati lelaki dewasa.Mau tidak
Begitu kembali ke istana Zubair, Pangeran Serkan segera pergi menemui ibunya untuk meminta maaf karena kemarin tidak bisa datang. Pangeran Serkan terlihat berjalan dengan langkah kaki cepat melalui lorong istana Zubair. Beberapa pelayan yang berpapasan dengannya terlihat diam-diam memperhatikan. Tidak biasanya Pangeran Serkan memakai jubah dengan krah tinggi seperti itu.Sebenarnya masing-masing wilayah memiliki ciri khasnya sendiri dalam berpakaian. Orang-orang Saudi Arabia akan memakai jubah dengan krah tinggi disertai manset di bagian lengan, orang Maroko juga hampir sama tapi bagian lehernya agak longgar, untuk di Uni Emirat mereka tidak memakai krah tinggi tapi memiliki rumbai tali panjang di bagian depan, kurang lebih seperti itu juga yang biasa dipakai Pangeran Serkan, bedanya hanya tidak berumbai.Hari ini Pangeran Serkan sengaja memakai jubah berkerah tinggi dan rapat untuk menutupi jejak di sisi lehernya yang telah dibuat Anelies tadi malam. Pangeran Serkan langsung masuk ke
"Kami benar-benar tidak menemukan nama yang Anda cari, Yang Mulya."Untuk ke sekian kalinya orang suruhan Yang Mulya Seika kembali dengan laporan mengecewakan."Saya sudah meyelidiki ke semua yayasan yang dimiliki kerajaan dan mewawancarai banyak orang yang tinggal di sana, tapi tidak satupun dari mereka yang mengenal nama Serena. Mereka juga tidak ada yang tahu jika Pangeran Serkan membawa seorang gadis muda dari yayasan.""Pergilah!" usir Yang Mulya Seika karena sudah muak dengan semua usaha yang tidak membuahkan hasil dan merasa semakin dibohongi oleh putranya sendiri. Putra satu-satunya yang dia harap akan selalu setia padanya."Maaf Yang Mulya ..." Pria itu mengundurkan diri dengan merunduk hormat.Putri Kalifa yang dari tadi cuma ikut menyimak segera berjalan mendekati Yang Mulya Seika."Pasti kita akan tahu siapa dia sebenarnya!" Putri Kalifa menyentuh punggung tangan Yang Mulya Seika. "Seorang penipu pada akhirnya pasti akan terungkap!""Sudah kuduga sejak awal jika wanita itu
Anelies sama sekali tidak memiliki firasat atau melihat kilasan apapun jika hari itu akan terjadi sebuah bencana. Pagi hari berjalan seperti biasanya. Bibi Hulya yang membawakannya sarapan setelah Pangeran Serkan pergi. Pangeran Serkan juga masih seperti kebiasaannya. Anelies cuma sering sedih melihat sikap Pangeran Serkan yang bisa begitu ramah pada semua orang tapi kaku dan dingin pada wanitanya, seolah pria itu tidak ingat ingat samasekali jika sedang punya keinginan dan harus dituruti.Tiba-tiba istana Zubair heboh dengan kedatangan para pengawal istana yang menyuruh semua pelayan keluar."Cepat keluar!" teriak suara-sura lantang pria yang langsung membuat semua pelayan ketakutan."Keluar dan berbaris di halaman! jangan membawa apapun!"Para pelayan segera meninggalkan semua kegiatannya dan berlarian tergopoh-gopoh sambil menyingsingkan gaun panjang untuk berbaris di halaman paving. Mereka ketakutan melihat para mengawal istana menggeledah semua kamar pelayan, entah apa yang sedan
Begitu tahu ada yang menukar botol minumannya Pangeran Serkan langsung memberi perintah untuk melacak siapa pelakunya. Tidak butuh waktu lama bagi Omar untuk menyeret pelakunya kehadapan Pangeran Serkan.Pangeran Serkan sudah duduk menunggu Syarfi yang baru didorong masuk oleh Omar. Dalam seumur hidupnya Syarfi belum pernah merasa ketakutan sehebat ini hanya dengan ditatap oleh Pangeran Serkan. Netra hijaunya memekat dalam seperti lentera api dalam gelap yang berkobar menyala-nyala penuh kemurkaan."Maaf, ampuni aku Pangeran Serkan ..." Syarfi langsung bersujud di lantai dan menangis hingga menggigil."Siapa yang menyuruhmu?" tegas Pangeran Serkan dalam pertanyaan dingin."Saya benar-benar tidak tahu apa isi minuman tersebut, saya hanya menjalankan perintah Yang Mulya Seika."Sudah Serkan duga jika dalangnya adalah ibunya sendiri."Berani sekali kau bekerja untuk orang lain!"Biarpun terkenal sangat ramah dan dermawan tapi Pangeran Serkan juga bisa sangat keras pada penghianat."Saya
BAB 64Sejak pertama kali melihat aksi Faaza di pertandingan berkuda, Pangeran Hamdan sudah sangat mengagumi kemampuan pemuda itu. Omar juga memberitahu jika Faaz adalah adik laki-laki Zahra dan dia seorang pilot. Kemarin, ketika Pangeran Hamdan mendengar semua kehebatan serta keberanian Faaz dalam menghancurkan kapal induk musuh, saat itu juga Pangeran Hamdan memohon pada Yang Mulya Serkan agar menjadikan Faaza sebagai pengawal pribadinya."Aku akan mempercayakan Pangeran Hamdan padamu."Faaz sangat terkejut mendengar ucapan Yang Mulya Serkan."Kau akan menjadi pengawal pribadi untuk putraku.""Sungguh Yang Mulya, saya merasa tidak layak untuk mendapat kepercayaan sebesar itu.""Hanya Kau yang dapat aku percaya untuk menjaga Putra Mahkota!" Serkan justru mempertegas ucapannya.Pastinya Yang Mulya Serkan juga tidak akan sembarangan memberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan Pangeran Hamdan. Faaz pilihan yang sangat tepat, pemuda itu bukan cuma handal, cerdik, dan pemberani, dia jug
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan