MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (8) ''Kalian sedang membicarakan apa?'' tanya seseorang laki-laki yang seketika langsung mengagetkan kami. Kami pun lantas menatap siapa gerangan yang bersuara barusan. Ternyata Bang Irsyad, dia adalah kakak sepupuku. ''Lho, Amira, kamu sudah bisa berjalan?'' tanya Bang Irsyad kaget. Dia seakan tak percaya dengan apa yang barusaja ia lihat. ''Iya, Bang, alhamdulillah. Aku tak menyangka ternyata Allah begitu baik sudah menyembuhkan kembali kedua kakiku sehingga bisa berjalan normal seperti dulu. Aku merasa bahagia sekarang. Ini seperti mimpi.'' Aku melempar senyum bahagia menatap Bang Irsyad. Ini seakan mimpi yang menjadi kenyataan. Padahal sebelumnya dokter sudah memprediksi bahwa aku tak akan lagi bisa berjalan dengan normal. Tapi sekarang kenyataannya berbanding terbalik. ''Masya Allah, Amira. Abang sangat bahagia melihat kamu sekarang sudah bisa berjalan normal kembali menggunakan kedua kaki. Pastinya, Bagas pasti senang melihat kamu bisa berjala
MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMIKU (9) Kami pun membuka pintu, terlihat seorang laki-laki tengah berdiri dengan wajah lesu. Tatapannya dingin, tetapi tak lama berselang ekspresi wajah itu berubah tersenyum. Dia menundukkan tubuhnya seraya memposisikan agar sepadan denganku. ''Sayang, kamu apa kabar?'' tanyanya sambil mencium kening. Terlihat sangat romantis, aku melempar senyum padanya. Walaupun hatiku merasa terluka. ''Kabar aku baik, Mas. Kamu sendiri bagaimana? Kok, tidak memberitahu dulu kalau hari ini kamu akan pulang?'' tanyaku padanya. ''Alhamdulillah kalau kabarmu baik, aku pun sendiri baik, Sayang. Aku pulang tanpa memberikan kabar ingin memberimu surprise. Ini aku bawakan hadiah untukmu.'' Mas Bagas memberikanku sebuah kotak hati berwarna merah. Kemudian, ia membuka kotak hati itu, terlihat sebuah kalung berlian yang sangat cantik. ''Itu untukku, Mas?'' Mas Bagas mengangguk, ''Iya, Sayang, ini untukmu. Aku pakaikan ya sekarang!'' Mas Bagas melingkarkan kalung berlian ke
"Sakit ...!'' Bagas meringis kesakitan setelah ular itu berhasil mematuk lengannya.Tiba-tiba terdengar suara segerombolan orang, mereka ternyata penjaga apartemen yang mendengar teriakan Bagas dari dalam kamarnya. Kemudian mereka mendobrak secara paksa pintu apartemen tersebut.Tidak lama kemudian, Bagas pun pingsan dan tersungkur ke lantai. Para penjaga apartemen segera mengusir ular dari dalam kamar dan berniat akan membawa ular tersebut kehabitatnya.Sementara Bagas langsung dilarikan ke Rumah sakit karena luka bekas patukan ular sangat berbisa dan dokter segera mengobati luka Bagas yang sudah cukup serius.______________''Bagaimana jika Bagas membuka kopernya dia pasti sangat kaget dan langsung lari ketakutan. Dia 'kan pobia ular Amira, jika aku melihatnya langsung pasti perutku ini tidak akan berhenti sakit karena tertawa menyaksikan keterkejutan Bagas,'' ucap Irsyad terseny
''Sayang, alhamdulillah, surat pengajuan gugatan sudah diterima oleh pengadilan agama. Apakah kamu senang Amira?'' tanya Hartawan pada putri tunggalnya. Mereka tengah bersantai di depan kolam berenang di samping rumah mewahnya.''Alhamdulillah, Amira senang Pah, akhirnya aku sudah terlepas dari Bagas. Terima kasih karena Papa sudah bantuin Amira sampai sejauh ini.'' ujar Amira tersenyum lebar pada papanya.''Sama-sama Sayang, Papa melakukan semua ini ingin sekali membuat kamu bahagia. Jadi mulai sekarang kamu santai saja, Bagas tidak akan bisa mengganggu kamu. Oh iya satu lagi, Papa sudah membicarakan masalah uang talak pada pengacara, beliau bilang itu semua tidak akan terjadi karena Bagas sewaktu menjadi suamimu sama sekali tidak pernah memberimu nafkah secara lahir dan juga batin. Jika mantan suamimu menuntut uang talak itu kita bisa melaporkankannya ke pihak berwajib dengan tuntutan pemerasan.'' jelas Papa memberitahu Amira.
Diharapkan membaca bab ini jangan tegang💖 selamat membaca😍POV DZAKIRANamaku Dzakira Hendriani, aku terakhir dari keluarga sederhana. Kedua orang tuaku berpisah dan sudah memiliki keluarga masing-masing. Aku memang terakhir dari anak broken home itu sebabnya aku melakukan pekerjaan bejad ini untuk membalas dendamkan rasa sakit hatiku pada kedua orang tuaku.Hatiku begitu kecewa, dari dulu aku diasuh oleh nenek dan setelah berumur 15 tahun, nenek yang aku sayangi malah meninggal dunia dan kini sekarang aku sudah berumur 27 tahun hidup sebatang kara.Perasaanku begitu sangat bahagia dan berbunga-bunga memiliki kekasih seorang pengusaha seperti Bagas, setiap bulannya dia selalu memberiku uang. Aku pun tidak segan-segan
''Sekarang tinggal saatnya aku membalaskan dendam padamu, wanita laknat? Asal kamu tahu, Ayah saya meninggal karena kamu, dia mempunyai penyakit HIV darimu. Sekarang mungkin kamu sudah sembuh dan mulai detik ini aku akan membalaskan dendam Ayahku padaku.'' seru Bayu pada Dzakira yang masih tertidur pulas, berkat obat yang dia umum yang sudah diberi racikan obat tidur.Kemudian, Bayu langsung menelepon seseorang untuk membantunya mengeksekusi. Darah dendamnya sudah mengalir deras, sudah sejak lama dia tahan. Namun baru sekarang keinginan Bayu terbalaskan.Bayu bertekad untuk mengambil ginjal yang ada di tubuh Dzakira, dia melakukan itu semua karena Ibunya yang sakit gara-garanya Ayahnya yang sering memukuli Ibunya dan malah pukulan itu mendapatkan masalah pada ginjalnya.Bayu sudah sejak lama menguntit Dzakira, rasa dendamnya sudah di atas ubun-ubun. Dengan rayuannya sewaktu di Caffe, Dzakira langsung mau meneruti kenafsuan bejad Bay
''Innalillahi wainnailahi rodziun. Ini siapa yang tergeletak di tanah seperti ini?'' tanya beberapa orang yang menatap tubuh Dzakira.''Astagfirullah, ada luka di sebelah kanannya. Kita bawa saja ke rumah sakit sekarang,'' cecar salah seorang warga.''Ya sudah sekalian kita gotong saja tubuhnya, masih hidup ternyata. Kebetulan saya bawa mobil,'' cecar seseorang berbaik hati hendak memberikan tumpangan pada Dzakira.Mereka pun mengangguk dan langsung memasukkan tubuh Dzakira ke dalam mobil. Tak berapa lama kemudian, mobil pun langsung dikendarai dan meninggalkan kos-kosan yang sudah membuat Dzakira seperti ini.Sepuluh menit kemudian, akhirnya mereka sudah sampai Rumah sakit. Supir yang menelong Dzakira pun segera membawa tubuh Dzakira ke dalam Rumah sakit.''Suster ... Tolong ...!'' seru supir itu pada suster. Lalu, beberapa perawat datang menghampirnya.''Tolong bantu wanita ini, dia korban pembunuhan. Ada luka di sebelah perutnya.'' cecar supir tersebut.''Baik Pak!''Suster pun lan
POV AMIRA''Akhirnya kamu sudah resmi bercerai dengan Bagas, Amira. Aku sangat senang mendengarnya, ketidakhadiran Bagas acara persidanganmu jadi lancar. Eh, tapi Bagas ke mana ya, bukankah dia menolak bercerai denganmu?'' tanya Bunga, kami sedang dalam perjalanan pulang ke sebuah mall.''Iya dong, sekarang aku sudah terbebas dari yang namanya Bagas Prasetya. Sekarang aku sudah menjadi single, untung saja aku tidak punya anak darinya. Kalau Bagas sekarang sedang di Rumah sakit Bunga,'' ucapku menoleh ke arahnya.''Rumah sakit? Dia memangnya sakit apa?'' ''Karena dipatuk ular, jadinya dia berobat di Rumah sakit,'' jelasku padanya. Bunga seakan belum mengerti dengan apa yang baru saja aku ucapkan.''Aku heran, kenapa si Bagas bisa dipatuk ular? Lantas sekarang bagaimana keadaannya?'' tanya Bunga.''Ya karena aku sendiri yang memberi kope. Jadi gini loh, sewaktu Bagas diusir dari rumah karena ketahuan selingkuh. Tanpa sepengetahuannya aku memberikan koper yang berisikan ular dan mungkin