Share

51. KONDISI ARSENIO MEMBURUK

"Jangan pergi! Temani aku di sini. Aku sangat ketakutan!"

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di benak Arsenio, meskipun ia sudah berada jauh dari Anindira.

Pelukan hangat serta suara lembut Anindira, seolah masih melekat pada raganya. Begitu sulit untuk dilupakan begitu saja. Apakah pengaruh wanita sebegitu kuatnya, sampai hanya dengan satu kalimat saja sudah membuat seorang pria mabuk kepayang?

Ketika menjalani hubungan dengan Elisha dulu, Arsenio tidak pernah merasakan hal demikian. Kemungkinan karena Elisha tidak benar-benar mencintainya?

Arsenio menghela napasnya berat, berat berulang kali, "apa kau mengetahui informasi tentang orang tua Anindira?"

Arsenio berkat pelan. Sikut tangan kanan menempel pada jendela, sedangkan telapaknya menopang kepala. Ia merasa sangat lemas karena nyeri di bagian kepala sungguh menyiksa.

Bastian melirik dari balik kaca spion kecil, "orang tua, Anindira?" Kening Bastian mengerut.

"Apakah ia masih memiliki orang tua? Saat melamar pekerjaan di All S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status