共有

7. INFORMASI BASTIAN

last update 最終更新日: 2023-10-13 21:45:34

Beberapa jam kemudian. Arsenio pun telah menyelesaikan pertemuannya yang berjalan lancar. Pembahasan proyek peluncuran game terbaru, seketika memacu semangat Arsenio untuk cepat-cepat menyelesaikan quest itu. Sebab ada beberapa hal dalam rancangan game ini, memiliki kemiripan dengan kehidupannya dahulu.

Arsenio dan Bastian berjalan beriringan di lobby. Orang-orang yang tidak sengaja berpapasan pun, membungkuk, memberikan hormat kepada Arsenio tentunya.

"Bagaimana, kondisi Ayah sekarang?" tanya Arsenio santai sambil merapikan kemejanya.

"Kondisi, Tuan Axel terkini berangsur membaik. Dokter berkata, dalam beberapa hari kedepan, seandainya kondisi Tuan Alex membaik, maka ia diperbolehkan untuk pulang," terang Bastian, mengiringi langkah Arsenio.

"Bagus. Aku senang mendengarnya. Semoga saja Ayah bisa cepat kembali ke rumah."

"Iya, Tuan Muda. Semenjak kedatangan Anda, semangat hidup Tuan Axel, semakin tinggi. Ia benar-benar ingin melihat Anda sukses mengurus bisnis keluarga Guan. Anda adalah semangat baru bagi Tuan Axel sekarang."

Mendengarnya membuat Arsenio tersenyum kecil. "Diriku masih harus mempelajari ini semua. Terutama, Organisasi yang Ayah miliki. Sejujurnya aku merasa penasaran."

"Kita bisa membicarakannya di mobil, Tuanku. Mari!"

Arsenio mengangguk, sebelum akhirnya ia mempercepat langkah menuju mobil yang terparkir di sana. Pun dengan Bastian yang mengekor di belakang dan ketiga bodyguard.

Ketika hendak meninggalkan perusahaan, Arsenio dibuat terkejut dengan kehadiran sosok wanita cantik yang cukup dikenalnya. Memang posisinya cukup jauh, tetapi Arsenio masih bisa mengenali wanita itu dengan baik.

Siapa dia?

"Kau tunggu, di sini!" titah Arsenio, yang kini sudah berada di luar mobil. Ia melepas jas serta kacamata hitam yang menunjang penampilan. Hal ini dilakukan guna menyamarkan identitasnya sebagai wakil dari pemilik perusahaan.

"Baik, Tuan Muda." Bastian tidak dapat membantah, sebab perkataan Arsenio adalah perintah yang tak boleh dilanggar.

Arsenio berlari kecil, menghampiri wanita cantik yang berdiri di bibir pintu masuk perusahaan. Wanita itu membawa sebuah amplop berwarna coklat.

"Hei!" panggil Arsenio, yang sontak membuat wanita cantik itu tersentak kaget.

Wanita itu menoleh dan berkata, "Hei, ..." Ia mengangkat jari telunjuknya, menunjuk ke arah iris mata Arsenio. Mengingat-ingat di mana ia melihat wajah pria yang berdiri di hadapannya sekarang.

"Namaku, Arsenio. Tentu kau masih mengingatnya bukan?" tanya Arsenio memastikan. Tentu dengan jantung yang berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Ah, iya. Aku baru ingat. Astaga!" Wanita itu menepuk keningnya cepat, yang kini baru teringat di mana dirinya berjumpa dengan Arsenio. Seketika merasa malu karena telah melupakan orang yang telah berjasa besar.

"Maafkan diriku ya, Arsenio. Aku benar-benar lupa. Padahal, jika bukan dirimu, aku akan banyak kehilangan barang-barang penting. Sungguh tidak bertanggung jawab diriku ini." Dia terkekeh kecil.

"Kamu terlalu berlebihan. Oh iya, siapa namamu? Kita belum sempat berkenalan hari itu," ungkap Arsenio penasaran, sebab ia memang belum mengetahui nama dari wanita yang pernah ditolongnya itu.

"Oh, astaga. Aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Anindira Maheswari. Panggil saja, Anindira."

Anindira mengulurkan tangannya, disertai senyuman tipis. Tidak ada sedikit pun rasa canggung. Namun, tidak dengan Arsenio. Ia tersenyum canggung sambil menyeka rambutnya ke belakang, sekaligus menghilangkan rasa gugup di dalam raga dan ragu untuk menjabat tangan Anindira, meskipun Arsenio ingin sekali melakukannya.

Mendapati ada kecanggungan, Anindira pun mengambil inisiatif lebih dulu.

"Halo!" Anindira menjabat tangan Arsenio secara cepat dan agresif, yang sontak membuat Arsenio kelagapan.

Namun, secepat mungkin Arsenio mengendalikan dirinya untuk tetap tenang.

"Oh, iya apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arsenio mencairkan suasana yang kaku itu.

"Astaga! Maafkan aku, Arsenio. Aku harus menghadiri wawancara sekarang. Aku sudah terlambat."

Anindira buru-buru pergi. Meninggalkan Arsenio tanpa berkata-kata lagi. Sedangkan Arsenio masih memperhatikan Anindira, meskipun wanita cantik itu sudah menghilang dari pandangan.

Selang beberapa menit, Bastian pun datang yang sontak mengejutkan Arsenio di sana.

"Aish ... Kau mengejutkanku saja," gerutu Arsenio, yang mendapatkan senyuman tipis dari Bastian.

"Apakah Tuan Muda menyukai wanita itu?" tanya Bastian penasaran.

"Iya ... Ah, tidak! Aku tidak menyukainya. Kami baru saja saling berkenalan." Arsenio lantas menepis cepat anggapan tersebut. Namun, dia tidak mampu menyembunyikan rasa gugupnya di depan Bastian.

"Apa yang harus saya lakukan, Tuan Muda?"

Arsenio menoleh. Baru teringat suatu hal dalam benaknya sekarang.

"Kau, perintahkan staf yang mewawancarainya, untuk menerima dia bekerja di sini. Namanya adalah Anindira. Aku ingin wanita itu, bisa bekerja di perusahaan ini. Namun, jangan beritahukan kepadanya, bahwa aku yang melakukannya. Apa kau mengerti?"

Bastian mengangguk tanpa keraguan, "Baik, Tuan Muda. Permintaan Anda adalah perintah untukku."

"Bagus," balas Arsenio singkat.

Bastian lantas mengeluarkan ponselnya, mencari kontak staf yang biasa mewawancarai karyawan baru. Sementara Arsenio, melenggang pergi meninggalkan Bastian di sana.

***

Malam harinya, selesai makan malam. Arsenio pun berada di ruangan bersama dengan Bastian.

"Apa kau sudah mengetahui di mana markas besar Organisasi Hitam berada?" tanya Arsenio dengan raut wajah serius. Melipat kedua tangannya di atas dada. Berdiri membelakangi Bastian.

"Sudah, Tuan Muda. Organisasi Hitam, memiliki dua markas utama, tetapi yang sering mereka jadikan untuk pertemuan, letaknya ada di Distric L45. Kediaman keluarga Felix."

"Maksudmu, rumah Felix adalah markas besar Organisasi Hitam?" tebak Arsenio sambil berbalik badan.

"Lebih tepatnya di belakang mansion. Terdapat bangunan lain di sana. Kita tidak bisa mengetahui secara pasti, apa yang tersimpan di dal sana, jika tidak mendatanginya secara langsung."

Arsenio mengangguk seraya mengelus dagunya. Berpikir kerasa, seketika mulai tergambar sebuah rencana untuk bisa menyelinap ke Organisasi Hitam.

"Ada hal yang harus Tuanku ketahui."

"Apa itu?" timpal Arsenio cepat.

"Sejak beberapa hari terakhir, Felix memerintah anak buahnya untuk mencari keberadaan Tuanku. Agaknya mereka berencana untuk membunuh Tuanku."

Arsenio menaikkan sebelah alisnya. "Hem, ternyata mereka ingin balas dendam atas kejadian di restoran. Aku tidak menduga, Felix akan bertindak sampai sejauh ini."

Arsenio tersenyum miring mendengar kabar tersebut. Seandainya, kehidupannya masih seperti dulu, mungkin saja ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Namun, sekarang sudah berbeda. Hanya dengan menjatuhkan satu perintah, maka Felix dan orang-orangnya itu tidak akan bisa menyentuhnya.

"Baik. Besok, aku akan menemui Felix," tegas Arsenio sambil menyunggingkan bibirnya.

"Tapi, Tuan Muda ... Itu akan sangat berbahaya," cemas Bastian.

"Kau, tenang saja. Aku sudah memiliki rencana untuk menghadapi Felix. Cepat atau lambat, kami akan bertemu juga."

Arsenio mengepalkan sebelah tangannya. Menatap nanar penuh kemarahan. "Aku akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang telah menghinaku selama ini, termasuk Felix."

"Baiklah, Tuan Muda. Saya akan mengikuti semua perintah Tuan Muda."

Arsenio mengangguk. Merasa puas karena memiliki asisten dan penjaga yang sangat royal.

'Ini adalah kesempatanku untuk membalas dendam.'

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (2)
goodnovel comment avatar
Bojo Galak
Thor si Arsenio sama Anindira aja ya,,xixixi, jgn balikan SMA si licik itu
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
mkn menantang bnget ceritanya
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    123. TAMAT.

    Hari berikutnya. Arsenio menaklukkan X One di Bandara internasional, yang hendak melarikan diri ke luar negeri. Di hari itu juga, Organisasi yang selama ini dipimpin X One pun ditaklukkan. Mereka tidak bisa berkutik lantaran pemimpin mereka telah ditangkap.Pada akhirnya, Arsenio pun menjadi penguasa Tiga Wilayah Bagian, seperti yang telah kakeknya janjikan. Sebagaimana seharusnya, pewaris utama keluarga Guan, yang akan memimpin Tiga Wilayah Bagian. Sejak hari itu, Arsenio mulai berbenah. Dia membentuk Organisasi Naga Merah yang lebih kuat lagi, kokoh dan sedikit berbeda dari yang dipimpin Alexander Guan sebelumnya.Arsenio membuat banyak perubahan di mana-mana. Berkat kontribusinya itu, semua orang di Tiga Wilayah Bagian tersenyum. Tidak ada yang tidak mengenal Arsenio sekarang.Arsenio pun mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Anindira. Tepat dua bulan setelah Luke Mallory tiada. Pernikahan yang telah nantikan itu akan segera terwujud.Satu hari sebelum pernikahan. Malam harinya

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    122. MENUJU TAMAT

    "Kejutan!" Suara Elsa begitu nyaring dan sangat melekat di telinga Arsenio.Siapa yang menduga, bom yang dimaksud Luke Mallory sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya, adalah Elsa. Arsenio tidak habis pikir. Jika ia tahu, mungkin gadis itu sudah berpindah dunia kemarin. "Ada apa dengan ekspresimu, Kak? Apa kau terkejut melihatku seperti ini?" sambungnya berpura-pura polos, seolah tak terjadi apa-apa.Dia memah pandai bermain sandiwara. Kemarin Elsa berlagak layaknya seseorang yang sangat menderita. Mampu, menarik simpati Arsenio dan yang lainnya. Namun, sekarang? Elsa seperti serigala yang menyusup ke dalam gerombolan domba, lalu siap menerkam mereka.Arsenio bergeming. Dia terlalu cepat untuk mempercayai seseorang tanpa mencari tahu asal usulnya lebih jauh. Sampai akhirnya ia berada di ujung jurang karena rasa kepercayaannya itu, tapi semua ini tidak bisa ia sesali terus menerus. "Kenapa kau diam, Kak? Bukankah kau selalu saja banyak bicara ini dan itu? Kau terus saja berkata, b

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    121. KEKALAHAN LUKE MALLORY

    Arsenio berlari ke ruang perawatan. Dia mendapat kabar bahwa Elsa telah sadar. Dia bersyukur karena operasi pengangkatan cip itu berhasil. Bruk ...Pintu dibuka secara kencang, hingga menciptakan suara nyaring, sontak membuat dua gadis di dalamnya tersentak kaget."Arsenio ...""Kak Arsenio ..."Keduanya menyebut nama sang pria di waktu bersamaan. Terdengar kompak. Arsenio bernapas lega setelahnya. Lantaran dua wanita yang ia sayangi, ternyata baik-baik saja.Terutama saat melihat senyuman Anindira, selalu membuat hatinya tenang. "Kalian baik-baik saja bukan?" tanya Arsenio pada keduanya. "Iya, Kak Arsenio."Anindira ingin menjawab juga. Namun, dia kalah cepat dengan Elsa yang sudah lebih dulu berucap. Anindira pun hanya diam dan menunggu giliran ia berkata.Pandangan Arsenio lurus pada Anindira dan begitu juga senyuman. Ya, meskipun tangannya mengelus kepala Elsa."Lantas bagaimana dengan Kak Arsenio? Apa kakak berhasil menyelamatkan teman-temanku? Aku mendengar cerita Kak Anindir

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    120. MEREKA SELAMAT

    "Kapan pengirimannya?" Terlihat Luke Mallory sedang berada di sebuah ruangan, lebih disebut sebagai gudang karena banyak tumpukan kardus terbengkalai di sana.Jaring laba-laba menjadi penghias di setiap sudut ruangan. Lubang angin pun sudah tertutup debu yang sangat tebal.Lantai yang dipijak pun bukan dari keramik, melainkan masih lapisan pasir. "Pengirimannya akan dilakukan sore ini, Bos. Ketua Bulan Darah, yang akan mengantarnya sendiri," jawab salah satu anak buahnya, tertunduk ke bawah."Bagus. Para investor kita sudah banyak menanyakan soal anak-anak itu, yang akan mereka pekerjaan sebagai penari di club-club malam."Luke Mallory tersenyum sinis. Mengayunkan kakinya santai sambil menyesap sepuntung rokok yang hendak habis."Lantas, apa kalian sudah mendapatkan informasi tentang Arsenio?"Tiba-tiba dia membahas soal Tuan Muda keluarga Guan itu. Setiap saat dirinya tidak bisa tidur, terus saja terbayang-bayang bajah pemuda tiga puluh tahun, yang telah membunuh Leonardo. "Kami be

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    119. SUDAH DITEMUKAN

    "Sebenarnya, Kak Arsenio ini, siapa? Mengapa kakak bisa masuk ke rumah besar itu? Memangnya rumah itu, milik kakak juga?"Pertanyaan Elsa, sontak membuat Arsenio menghela napas berat. Sebenarnya dia ingin menyembunyikan identitasnya yang tidak lain adalah Pewaris Utama Keluarga Guan, dari Elsa. Namun, sepertinya keadaan yang telah memaksa ia untuk berkata jujur."Rumah mewah itu milik ayahku. Sebenarnya aku ini, pewaris utama keluarga Guan. Arsenio Bagas Guan. Putra satu-satunya Alexander Guan," beber Arsenio ragu. Dia tidak yakin momentumnya pas untuk mengungkapkan identitas. Elsa menatapnya sangat lama dan tanpa kata, seolah kalimat tadi adalah mantra yang mengutuknya menjadi patung batu. "Elsa?" Panggilan Arsenio menyadarkan gadis cantik dua puluh tahun itu, dari diamnya. "Mengapa sejak awal Kak Arsenio tidak jujur padaku?" Elsa mengubah posisi duduknya yang semula sedikit menghadap Arsenio, kini melihat keluar jendela."Aku tidak suka orang yang berkata bohong," sambungnya kesa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    118. KEKACAUAN APA LAGI INI?

    Arsenio pun kembali ke rumah. Kemarin malam ia tidak pulang karena menemani Elsa. "Tuan Muda. Kemana saja Anda kemarin malam?" tanya Bastian, yang langsung mencecar. "Tuan, terus mencari Anda. Mengapa ponsel Anda tidak aktif? Sebenarnya pergi kemana Anda, Tuan Muda?"Arsenio menghela napas panjang, "ada hal yang sedang kuurus. Sekarang aku minta padamu untuk mencari informasi tentang Organisasi Bulan Darah.""Bulan Darah?" Bastian menautkan sebelah alisnya. "Bukankah organisasi itu sudah hilang. Lantas, untuk apa, Anda mencari informasi tentang mereka lagi?""Aku akan jelaskan nanti. Sekarang, aku ingin menemui ayah. Di mana Ayah?" "Tuan Alexander ada di ruangannya." Setelah mendengar kalimat itu, Arsenio buru-buru menaiki anak-anak tangga, menuju lantai dua.Arsenio pun langsung masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintunya lebih dulu."Ayah," kata Arsenio terkesan buru-buru."Arsenio. Kemana saja kamu, Nak?" tanya Alexander Guan cemas. Sampai bangu dari tempat duduknya. "Aku ber

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status