81.
Zyan menggigit jari tangannya sambil serius membaca artikel yang ada di tabletnya. Sebentar-sebentsr mengulang paragaraf agar tidak salah mengerti.
"Ya, ya sekarang paham," gumam Zyan.
Rasa kehilangan bayi, masih menghantui perasaan Zyan. Tak ingin kebodohan yang sama terulang maka Zyan benar-benar menjaga kehamilan Rui ini.
Jika asisten Fu, berusaha keras mengembalikan kefokusannya. Maka Reihart tengah berusaha keras untuk menarik perhatian Helen. Dalam lingkaran dunia bisnis seorang asisten pribadi pasti sangatlah menempel dengan Tuannya. Karena semua haL keperluan bisnis kadang juga keperluan pribadi maka asisten pribadi ini yang akan mengurusnya.Jadi Helen sudah pasti akan ikut ke semua perjamuan-perjamuan bisnis yang dihadiri oleh Feng Chen. Dan tentu saja Reinhart tidak ingin melewatkan kesempatan ini, dimana ada Helen maka disana ada Reinhart.Hal ini sudah menjadi pembicaraan di lingkaran para asisten-asisten direktur. Dan ini pun sampai ke telinga asisten Fu, bukannya bisa berkonsentrasi tapi malah semakin tidak fokus lantaran embusan berita yang dia dengar itu.Di salah satu ruang kerja yang berukuran besar, Reinhart duduk dengan santainya sambil membaca data-data tentang Helen. Tangan Reinhart terhenti ketika melihat ada foto Ellina disana. Reinhart mengusap lembut foto
Jika Rui dan Zyan semakin mesra maka Helen dan asisten Fu malah semakin meregang semenjak Reinhart hadir diantara mereka. Bahkan Reinhart sudah berani menjemput Helen ke Feng Group hanya untuk demi bisa makan siang bersama dengan Helen. Dengan senang hati Helen pun menerima ajakan Reinhart, karena igin melupakan asiasten Fu dan juga ingin sedikit balas dendam padanya.Di restoran, Reinhart dan Helen masuk. Terlihat Reinhart merangkul pinggul Helen yang ramping itu. Reinhart dengan sopan menarik kursi untuk Helen duduk. Dan dengan elegannya Reinhart memesan makanan-makanan yang Helen sukai. Reinhart telah menyelidiki segala hal tentang Helen."I-ini dari mana kau tahu, semua makanan kesukaan aku?" tanya Helen."karena aku menyukaimu," jawab gombal Reinhart.Wajah Helen malah memerah dan tersneyum malu-malu mendengar jawaban Reinhart, sementara dari salah satu sudut asisten Fu menatapi dengan hati membara seperti ba
Reinhart menatapi rangkulan tangan asisten Fu di bahu Helen, Reinhart tersenyum dengan sedikit memalingkan wajahnya, "jika begitu, aku pamit," ujar Reinhart seraya masuk ke mobilnya. Hati asisten Fu masih berbunga-bunga ketika tadi Helen mengakui status dirinya di depan Reinhart. Jika dibandingkan dengan dirinya, menilai dari segi kekayaan maka asisten Fu sudah pasti kalah telak dengan Reinhart. Namun Helen tidak tergoyahkan tetap memilih asisten Fu."Mau hadiah apa?" tanya asisten Fu."hadiah apa?" jawab helen."Hadiah hari jadi kita," tukas asisten Fu sambil tertawa,Helen, "..."Sambil tertawa Helen mengajak asisten Fu masuk ke rumahnya, sedikit berbincang sambil menonton film horor. Namun Siapa sangka ternyata asisten yang pintar ini ternyata memiliki kelemahan, takut menonton film horor. Sedikit-sedikit asisten Fu berteriak mengagetkan Helen, sedikit-sedikit menarik tangan Helen dan meremasnya keras-keras. Helen sudah tidak tahan karena merasa
Reinhart menawarkan kepada Helen untuk menginap di villanya ini, "Tenangkanlah dirimu, kau bisa menginap di sini sesukamu," ujar Reinhart."Terima kasih," ujar helen masih dalam limbung.Helen memutuskan menanangkan diri di Villa Reinhart. Sementara asisaten Fu, terus saja menunggu di depan rumah Helen. Menunggu sampai pagi tapi Helen tak kunjung datang, Asisten Fu melihat jam tangannya lalu mulai melajukan mobilnya ke Liu Corporation, semalaman sampai pagi asisten Fu tidak tidur karena menunggu Helen pulang.Helen menghubungi feng Chenm dan meminta ijin jika masih belum bisa masuk kerja karena masih harus mengrurus masalah pribadi, meski penasaran ada apa. Namun, karena Helen menyebutkan masalah pribadi maka Feng Chen tidak berani menyinggungnya lagi. Setelah memutuskan sambungan telpon, Helen segera saja merapihkan dirinya dan ingin kembali pulang."Tuan Ou, terima kasih," ujar Helen."Jika kau membutuhkan sesuatu, katakan saja," ujar Reinhart.
Assisten Fu, memutuskan untuk menjaga jarak dulu dengan Helen. Memberikan waktu untuk diri mereka sendiri dulu. Asisten Fu benar-benar berhasil mengembalikan kefokusannya, kejadian di malam itu ketika Helen mengantarnya pulang ketika mabuk. Sudah cukup untuk menjadi pil penyemangat bagi asisten Fu. Sementara itu, melihat ketidakbersamaan Helen dan Asisten Fu, maka Reinhart benar-benar mengambil kesempatan dengan terus mendekati Helen. Sementara Helen yang masih dalam limbung, merasa tak enak untuk menolak. Dan pula dirinya benar-benar butuh pengalihan pikiran."Majukan pertemuan hari ini lebih awal!" perintah Liu.Hari ini Zyan akan menemui seseorang. namun kali ini Asisten Fu tidak mengetahui apa yang sedang di kerjakan oleh Direktur Liu. Kali ini Asisten Fu hanya menjadwalkan pertemuan-pertemuan saja. Namun, tidak pernah diminta untuk mengurus berkas-berkas tentang pertemuan ini. Dan di setiap pertemuan maka Zyan akan meminta asisten Fu menunggu dil
Di rumah utama keluarga Ou, nampak Reinhart sedang menghancurkan segala macam pajangan yang ada di rumah itu, tidak terima dengan keputusan tuan besar Ou, tiba-tiba saja Reinhart merasa jika asisten Fu ini seperti sebuah parasit yang mengganggunya, merasa jika asisten Fu selalu ingin memiliki apa yang dia inginkan dan selalu saja merebutnya."Tidak! untuk kali ini aku akan benaran menghabisimu," ancam Reinhart.Sementara itu, di Liu Corporaton nampak Zyan dan asisten Fu tengah berdiskusi serius tentang hal ini, "itu bukanlah bagian yang kecil, pikirkanlah baik-baik!" nasehat Zyan kepada asisten Fu.Malam ini akan ada perjamuan makan malam acara amal, Rui datang ke Liu Corporation. Sederet gaun malam khusus wanita hamil pun telah tersusun rapi. Asisten Fu keluar dari ruangan kerja Zyan ke
90.Dalam mobil, nampak Helen terlihat limbung, Su Lin melajukan mobil dengan sedikit lebih santai. Sementara Rui, mencoba menghibur Helen dengan menepuk-nepuk lembut tangan Helen. Merek pun tiba di rumah utama keluarga Liu.Rui memandangi Helen, lalu mencoba membujuknya, "Malam ini menginap di sini saja ya!"Rui menoleh kepada Su Lin, dan memberi tanda agar membantunya untuk membujuk Helen juga. Su Lin langsung menggandeng tangan Helen, "Ya kita sudah lama lho! Tidak bergosip," tukas Su Lin membantu Rui."Hiish kalian …" jawab Helen sambil memaksakam senyumannya."Ya,ya baiklah," akhirnya Helen pun bersedia menginap."Bagus sekali!" jawab Rui senang.
Setelah agak lama mengobrol, maka Feng Chen pun pamit untuk pulang, "Beristirahatlah, esok aku akan menjemputmu.""Kau berhati-hatilah," ujar Su Lin.Feng Chen mencium kening Su Lin, lalu melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan kediaman Liu. Su Lin kembali masuk ke kamar. Melihat jika Rui dan Helen sepertinya sedang serius membicarakan sesuatu, "Kalian sedang membicarakan apa?""Ah ini ... aku sedang memberitahu Hellen tentang kejadian sebenarnya," jawab Rui."Kejadian tentang Ellina dan Fu He," jelas Rui lagi."Ada apa ... ceritakan lagi kepadaku!" pinta Su Lin.Rui pun menceritakan sama persis seperti yang Zayn katakan kepada dirinya tadi, Su Lin mengangguk-angguk tanda memahami isi cerita Rui, lalu Su Lin berkata "Itu bukan salah Fu He, takdir langit tidak ada yang bisa mengubah,""Itu bukan salah Fu He," ujar Su Lin sekali lagi."Dan kau harus berhati-hati dengan Reinhart ... aku lihat dia ada niat tidak baik