Share

KARINA SEMAKIN MARAH!

last update Last Updated: 2025-03-01 19:39:41

Ucapan dingin itu dibisikkan oleh Karina dengan disertai cengkraman tangan Karina yang semakin erat mencengkram pundak Gina.

Gina mengernyit menahan sakit karena perbuatan istri Bara tersebut, tapi ia tidak berani melepaskan cengkraman itu lantaran khawatir akan makin membuat Karina marah.

"Maaf, Nyonya, saya tidak bermaksud untuk demikian, saya juga tidak mungkin bersaing dengan Nyonya karena saya ke sini untuk bekerja bukan melakukan hal yang lain. Tolong percaya pada saya."

Sembari menahan rasa sakit akibat cengkraman yang dilakukan oleh Karina pada pundaknya, Gina berusaha untuk menjelaskan agar kemarahan ibunya Gavin itu tidak semakin berkobar.

Namun, Karina yang sudah kepalang marah sekaligus cemburu tidak peduli dengan penjelasan dan ekspresi kesakitan yang ada di wajah Gina, ia justru menikmati karena ia tidak suka dianggap remeh.

"Suamiku itu tampan, aku pun mengakuinya, kau pasti sedang mencari cara untuk membuat dia lebih memperhatikan kamu, kan? Aku sudah banyak menemuka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIANGGAP TIDAK TULUS

    "Dengan kata lain, kau tidak menganggap aku adalah majikan mu?" katanya seraya menatap wajah Santi dengan sangat tajam."Bukan seperti itu, Tuan. Mana mungkin saya se-lancang itu? Saya hanya ingin berpesan pada Tuan, jika memang Tuan sangat mencintai Nyonya Karina, Tuan harus bisa berusaha lebih keras lagi!" Santi buru-buru mengucapkan kalimat tersebut, agar tidak membuat Farrel marah padanya.Telapak tangan Farrel makin kuat mengepal. Rasanya ia sekarang semakin marah, tapi sulit untuk dilampiaskan, khawatir Karina yang sedang tidak baik-baik saja jadi kembali berprasangka macam-macam padanya."Kau mantan pelayan yang bekerja di rumah Bara, kau pasti tahu, bagaimana cara Bara memperlakukan Karina seperti apa, kurasa, aku dan Bara tidak bisa disamakan, Bara dingin dan tidak peduli, sementara aku? Perhatian dan sangat peka.""Ya, Tuan betul. Pak Bara itu dingin dan arogan, tidak bisa ditentang jika sudah bicara, saya banyak melihat pertengkaran yang terjadi saat dahulu Nyonya Karina d

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    SANDIWARA KARINA

    "Bukan, bukan membersihkan tempat tidur, tapi kewajiban yang ingin kau pelajari itu dimulai dari tempat tidur ini."Farrel berusaha untuk menjelaskan seraya menarik lebih kuat salah satu tangan Karina hingga mereka berdua jatuh ke atas tempat tidur.Tidak hanya sampai di situ, tangan Farrel juga berusaha untuk membuka pakaian yang dikenakan oleh Karina, hingga Karina terkejut menerima perlakuan Farrel yang demikian."Rell! Apa yang kamu lakukan!?" seru Karina sembari melakukan perlawanan tidak mau pakaiannya dibuka oleh Farrel."Kamu bilang ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik, melayani suami di atas tempat tidur juga salah satu tugas istri, Rina. Jadi lakukan tugas itu sekarang!" jawab Farrel berujung dengan permintaan. Mendengar apa yang dikatakan oleh Farrel, Karina baru paham. Dengan gerakan penolakan yang semakin gencar dilakukannya, Karina berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Farrel dan....Plak!Farrel terkejut ketika telapak tangan Karina justru menampar wajahny

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    INGIN JADI IBU RUMAH TANGGA SAJA

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Farrel, Santi terpaksa bungkam. Padahal, ia ingin sekali mengatakan sebuah kalimat bantahan karena kesimpulan yang dikatakan oleh Farrel itu tidak benar.Namun, Santi khawatir Farrel akan mengadu pada Karina dan resikonya ia akan kehilangan pekerjaan, hingga akhirnya ia terpaksa untuk diam saja.Farrel beranjak meninggalkan Santi dengan wajah yang terlihat menahan kemarahannya, lantaran ucapan Santi cukup membuat ia tertohok juga meskipun ia tadi bersikap seolah tidak percaya dengan perkataan Santi dengan pongahnya.Pria itu menyusul Karina ke kamar, untuk menenangkan istrinya tersebut sekaligus mempelajari bahasa tubuh Karina, apakah perkataan Santi itu memang benar. Di kamar, Farrel melihat Karina sedang duduk di tepi tempat tidur dengan wajah yang terlihat masih kacau seperti tadi.Dengan perlahan, Farrel melangkah mendekati sisi tempat tidur, dan duduk di samping sang isteri masih dengan gerakan yang sangat hati-hati."Sayang, aku minta maaf, aku

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MERASA KASIHAN DENGAN FARREL

    "Diam!!" bentak Karina sembari menghempaskan bokongnya di sofa. Dari jauh, Santi memperhatikan apa yang dilakukan Karina dan ia hanya geleng-geleng kepala. Setelah menikah dengan Farrel, Karina memang membawa Farrel tinggal di rumahnya dan menolak permintaan Farrel yang ingin mereka tinggal dengan orang tua Farrel.Karena tidak ingin ribut, Farrel mengalah, wajar jika Santi satu-satunya orang yang selalu melihat keseharian Karina dengan Farrel yang tidak mirip pasangan pengantin baru karena tidak terlihat mesra.Dibentak seperti itu oleh Karina, Farrel menghela napas sejenak, tapi ia tidak beranjak meninggalkan Karina meskipun Karina enggan Farrel mendekatinya."Ada apa? Kita sudah menikah, masalahmu adalah masalah ku juga, coba ceritakan apa yang sudah terjadi?" tanya Farrel dengan nada suara yang terdengar lembut. "Gina hamil, Farrel!" kata Karina dengan tegas, dan Farrel tidak mengerti mengapa Karina sedemikian histeris mendengar Gina yang hamil."Terus, kenapa kamu marah-marah?

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    AKHIRNYA BISA TERBUKA

    "Yank, aku-""Baiklah! Aku keluar dulu, jika perlu apa-apa katakan saja!" potong Bara sembari menyembunyikan wajahnya yang terlihat salah tingkah pada Gina. Pria itu bangkit dan berdiri dari sisi bathtub lalu berbalik setelah itu pergi meninggalkan istrinya yang hanya bisa menatapnya dengan pandangan mata tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. "Dia marah, kah?" tanya Gina pada dirinya sendiri sembari memastikan Bara sudah keluar dari kamar mandi dan sekarang ia hanya sendirian di sana.Untuk sesaat, Gina memejamkan matanya agar pikirannya yang gelisah tidak gelisah lagi sembari menggosokkan tangannya pada tubuhnya untuk membuat tubuhnya terasa rileks.Beberapa saat kemudian, Gina selesai dengan mandinya dan ia terkejut karena ternyata ia tidak bisa melangkah dengan benar lantaran miliknya masih cukup perih walau tidak seperih saat belum berendam air hangat.Setengah mati, Gina melangkah keluar dari kamar mandi, dan saat Bara melihat dirinya, ia buru-buru mendekati sang istr

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    HAMPIR MELANGGAR JANJI

    "Apa kamu tidak merasa puas saat tadi kita melakukannya?" tanya Bara dengan pandangan mata yang serius tepat di manik mata sang istri. Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari sang suami, membuat Gina menundukkan kepalanya untuk sesaat, sampai akhirnya perlahan ia menjawab pertanyaan suaminya dengan sangat hati-hati. Khawatir apa yang dikatakannya menyinggung Bara."Aku puas...."Dengan wajah merah, Gina menjawab pertanyaan Bara dengan jujur hingga Bara meraih telapak tangan sang istri dan menggenggamnya erat."Apakah selama kita berhubungan intim, kamu selalu puas?" Tidak cukup hanya melontarkan pertanyaan tadi, Bara memberikan pertanyaan kembali pada Gina dan Gina merasa wajahnya semakin panas akibat pertanyaan itu dibahas lebih jauh oleh sang suami."Aku selalu puas, Yank," jawab Gina masih dengan kepala tertunduk. "Kamu tidak bohong?"Gina menggeleng. "Syukurlah. Buatku, kepuasan istri adalah penting. Saat berhubungan intim kita harus sama-sama puas, kalau tidak itu namanya eg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status