Share

Bab 45. Menjadi Perawat Dadakan

Aku menelan ludah sebentar sebelum melanjutkan ucapanku. “Boleh aku minta perban dan peralatan lainnya? Kebetulan peralatan milikku sudah habis terpakai tadi malam.”

Mereka sempat terdiam dan saling menatap selama beberapa detik. Kemudian, seperti jarum jam yang bergerak cepat seolah sedang mengejar ketinggalan yang sebelumnya, dengan terburu-buru, mereka menjawabku secara bersaut-sautan.

“Tentu saja boleh, Lady.”

“Benar, benar. Lady tadi malam sudah mengobati kami, jelas saja peralatan Lady habis.

“Jangan sungkan jika Lady ingin meminta apa pun.”

Beberapa kesatria lain, dengan gotong royong menumpukkan beberapa daun tepat di bawah pohon yang teduh. Kemudian setelah menepuk-nepuk daun itu untuk memastikan bahwa tempat itu nyaman ditempati, mereka berkata, “Silahkan duduk di sini, Lady.”

Aku terpaku karena melihat sikap mereka yang seperti itu. Rasanya aneh dan canggung. Aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status