Accueil / Romansa / MERAYU CEO JAGOAN / BAB 18 : Tawaran Masa Depan (Part 8)

Share

BAB 18 : Tawaran Masa Depan (Part 8)

Auteur: Hamfa Merman
last update Dernière mise à jour: 2025-11-29 19:05:42

Jarjon Daryankor tampak santai memberikan dua pertanyaan yang begitu menusuk bagaikan petir yang menghujam ke dalam bumi. Pak Jidan begitu ketakutan sampai tak bisa merespon sama sekali. Bibirnya yang biasa saja sebelumnya tiba-tiba mengering dalam tempo waktu yang begitu cepat berlalu.

Detak jantungnya naik turun tidak stabil sama sekali. Pak Jidan tak tahu harus menjawab apa lagi. Semua pengalaman hidupnya dalam lima puluh tahun usianya, tidak memberikan solusi sedikit pun untuk menghadapi situasi yang begitu berbahaya dan tidak terduga. Meski begitu, Pak Jidan terus berusaha bernapas untuk mempertahankan hidupnya yang sudah tinggal di ujung jari tersebut.

“A–apa yang harus katakan? Kurgh, sialan! Bagaimana bisa aku sangat ceroboh sebelumnya? Tidak bisa terus begini, aku harus menjawab dengan rendah hati. Ya, hanya itu saja satu-satunya cara untuk segera keluar dari situasi yang sangat tidak terduga ini. Kedepannya, aku bersumpah tidak akan lagi menutup panggilan telepon tanpa menge
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 25 : Rencana Licik (Part 5)

    Perkataan itu sontak membuat orang terkejut dalam diam termasuk Bu Risma sendiri. “A–apa maksud Anda, Tuan?” tanya Bu Risma dengan gugup seolah ingin kembali memastikan apa yang baru saja di dengarnya.Sariska Lianor yang juga turut serta mendengar tiba-tiba membeku di tempatnya sedang berkemas-kemas. “Mu–mungkinkah dia? Suaminya Bu Aniran?!” pikir Sariska Lianor diam-diam merinding sendiri.Ingatan manakala dirinya berhubungan intim bersama dengan suami dari atasannya sendiri menjadi mimpi buruk tersendiri baginya. Seolah kejadian menjijikkan tersebut baru saja terjadi kemarin malam dan terus saja terngiang-ngiang dalam pikirannya. Pria yang mendengar pertanyaannya Bu Risma tetap diam sejenak sambil melirik kembali ke arah Sariska Lianor.“Hehe, Nona Sariska Lianor memang masih yang paling cantik di antara sekian banyak wanita. Dengan adanya kamu di sini, wanita lainnya tampak hanya seperti sekumpulan ikan hias yang tidak terlalu berarti. Kalau boleh, bisakah kamu menjelaskan siapa s

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 24 : Rencana Licik (Part 4)

    “Kamu–” Bu Risma belum sempat menyelesaikan kata-katanya sebelum langsung dipotong.“Diam! Lepaskan aku dan jangan sampai aku mengulanginya lagi!” ucap Sariska Lianor yang tampak sangat marah sekali. Kali ini, tidak ada keramahan sedikit pun dari nada suaranya yang biasanya cukup riang.“Urgh…!” Bu Risma terkejut dan dibuat merinding hingga tak sadar melepaskan genggaman tangannya. Sariska Lianor tidak peduli dengan reaksi Bu Risma ketika langsung berbalik dan kembali melangkah maju.Bu Risma terdiam kaku dengan perasaan campur aduk. Amarah, iri, dan benci yang selama ini dipendam dalam dirinya meredup ketika bercampur dengan perasaan yang cukup asing yaitu rasa takut. Perkataan Sariska Lianor barusan membuat Bu Risma tidak berani bertindak gegabah sedikit pun.“Sialan, ada apa denganku? Mengapa aku harus merasa takut dengannya? Tidak, harusnya yang salah itu adalah dia! Benar, apa yang sebenarnya berubah dari wanita rendahan yang selama ini selalu tidak bisa berkutik ketika aku renda

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 23 : Rencana Licik (Part 3)

    Sebelum perasaan negatif itu memenuhi seluruh tubuhnya, sang sopir taksi tiba-tiba berbicara, “Non, kita sudah mau sampai! Apakah benar alamatnya di sini?”Sariska Lianor terkejut dan melirik sejenak sebelum menjawab, “Ya, Pak! Turunkan saya di pojok depan sana!”“Baik, Non!” jawab sang sopir langsung tancap gas menuju arahan yang diminta oleh Sariska Lianor.Setibanya di sana, Sariska Lianor lekas membayar tagihannya sebelum beranjak menuju ke arah Kafe Layanan Malam. Kalau diperhatikan, posisi tempat Kafe Layanan Malam itu sendiri berada di sudut jalan yang boleh dikatakan terlalu tidak mencolok. Mungkin karena itulah, tempat Kafe Layanan Malam sebenarnya tidak terlalu laris.“Huh…, pada akhirnya aku harus kembali ke tempat yang sama seperti hari-hari biasanya. Berada di ujung jalan sampai-sampai sulit ditemukan. Kalau tidak ada orang yang tersesat saat berkemudi, entah bagaimana nasib kafe tempatku bekerja ini bisa mendapatkan pelanggan yang datang untuk memesan apa pun yang dijual

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 22 : Rencana Licik (Part 2)

    Malam yang sejuk tak mampu membuat Sariska Lianor menenangkan dirinya. Terlepas daripada kasur tempat dia terbaring terasa nyaman dan begitu lembut, pikirannya masih saja berkeliaran ke sana kemari, tak menentu arah tujuannya. Walaupun sudah bukan pertama kalinya Sariska Lianor berada dalam situasi serupa semacam ini.Kondisi linglung yang disebabkan beban moral di dalam hati. Bagi masyarakat umum, wanita penghibur yang setiap malamnya tidur dengan pria lain seperti Sariska Lianor jelas tak patut dihargai apalagi dikasihani. Pilihan hidup sudah menjadi tanggung jawab masing-masing individu sehingga orang lain hanya melihat dan menilai pilihan hidup apa yang sedang dipilihnya.Sariska Lianor hanyalah objek semata. Objek pelampiasan nafsu serta hasrat bagi para pria hidung belang, objek iri dengki bagi orang-orang satu profesi dengannya, dan objek hujatan keji dengan berbagai celaan pedas dari orang-orang yang ada di sekitarnya karena merasa sangat dirugikan dengan keberadaan Sariska Li

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 21 : Rencana Licik (Part 1)

    “Jadi begitu, Tuan Muda terlalu lihai dalam menyusun rencana. Dengan kata lain, wanita penghibur yang nanti akan Tuan Muda gunakan merayu Darbas Liankora hanyalah umpan yang siap dikorbankan kapan pun. Kalau beruntung, maka Darbas Liankora tidak akan peduli dengan latar belakangnya dan tetap terpikat dengan wanita penghibur tersebut!” ungkap Pak Diwar dengan lantang yang membuat suasana ruangan seolah kembali hidup.Meski begitu, ekspresi wajahnya Jarjon Daryankor kembali menegang, tampak jauh lebih serius. “Pada akhirnya, semua tergantung pilihan wanita penghibur yang benar-benar cocok. Aku hanya bisa mengira-ngira wanita penghibur berwajah cantik dengan kepribadian yang menggoda. Selebihnya, apakah bajingan itu akan benar-benar tertarik dengan wanita semacam itu masih tidak menentu?!” ucap Jarjon Daryankor sambil menghembuskan napasnya.Pak Diwar kembali terdiam dibuatnya. “Ta–tapi, seharusnya wanita cantik dan menggoda sudah cukup untuk percobaan kan, Tuan Muda? Lagi pula, seperti

  • MERAYU CEO JAGOAN   BAB 20 : Tawaran Masa Depan (Part 10)

    “Semua orang selalu saja membandingkan aku dengan bajingan itu. Tidak sedikit pula yang melebih-lebihkan dia dibandingkan aku, termasuk dari keluarga besarku sendiri. Cih, apa hebatnya pria kaku sepertinya, hah?!” Jarjon Daryankor menggerutu dengan suara yang berat sebelum lanjut kembali membentak yang membuat Pak Diwar kembali terdiam.Keheningan melanda seisi ruangan dengan raut wajah masamnya Jarjon Daryankor masih terukir di tempatnya. Segala macam ingatan tidak menyenangkan melanda pikirannya yang semakin menambah jumlah intensitas kebencian di dalam hatinya. Terlahir menjadi Tuan Muda sekaligus pewaris Keluarga Daryankor yang seharusnya adalah keberuntungan seolah-olah menjadi kutukan. Keberadaan Darbas Liankora yang selalu membayangi kehidupannya sejak sejak kecil hingga sekarang. Bayangkan saja, ketika semua orang iri kepada Jarjon Daryankor, dirinya dibuat tak berdaya dengan persaingan ketat dengan Darbas Liankora.“Hmm…, lebih baik aku tetap diam terlebih dahulu sampai Tuan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status