Share

13. Evakuasi Jenazah

Kreeeekk.

Pintu rumah Nenek Iroh terbuka. Pak Arya mempersilahkan Pak RT dan Pak Ponidi masuk ke dalam.

“Silahkan masuk, Bapak-bapak.”

“I-iya, terimakasih.” Jawab Pak RT gugup, tangannya menarik baju Pak Ponidi.

“Ee ja-jasadnya dimana ya, Pak?” tanya Pak Ponidi dengan suara yang bergetar.

“Mari saya antar, Pak.” Pak Arya berjalan terlebih dahulu dan di susul oleh Pak RT dan Pak Ponidi.

Mata Pak RT dan Pak Ponidi tak henti berpendar ke seluruh ruangan yang mereka leawati. Hawa dingin mengalahkan hawa ketakutan hingga keringat sebesar jagung mengalir di wajah mereka.  

“Gusti Allah, de-demit!” Teriak Pak Ponidi melihat sosok berdiri di depan pintu kamar mandi membelakangi mereka.

“Ma-mana?” Pak RT yang kaget sepontan badannya loncat di pelukan Pak Ponidi.

“Mana demitnya, Pak?” tanya Pak Arya yang ikut panik.

“I-i-itu.” Jari telunjuk Pak Ponidi mengarah pada sosok itu.

Nafas mereka bertiga sepe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status