Share

GANGGUAN DI PERJALANAN

Tampak Nayla ragu untuk berbicara. Sampai beberapa detik kemudian ....

"Tadi aku seperti melihat sintren itu sedang duduk di dahan pohon di sana." Kembali Nayla menoleh ke belakang ke arah dua pohon trembesi. Angel dan Aldo mengikuti yang di tunjukkan Nayla. 

"Kusumawardhani maksudnya, Mbak?"

"Iya, Do. Kusumawardhani yang sudah bersatu dengan sintren itu."

Dari jarak sekitar tiga meter, kedua pohon trembesi itu tampak sangat menyeramkan. Daun dan dahannya yang menyerupai payung yang lebar seakan seperti tempat naungan bagi makhluk tak kasat mata. 

Sepintas tercium bau wangi yang sangat menyengat bercampur dengan aroma darah yang anyir. Sangat menusuk indra penciuman mereka bertiga sampai mereka memencet hidung masing-masing.

"Wangi banget!" seru Angel dengan mengedarkan pandangannya.

"Kita mending cepat pergi dari sini aja deh!" ajak Nayla.

Tiba-tiba Nayla seperti mendengar suara Mbah Waci yang berbisik di telinganya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status