Share

TUMBAL SELANJUTNYA

"Oke. Sekali lagi maaf ya."

"Iya."

Nayla menyeret Angel yang masih tak berkedip melihat petugas kereta tadi. 

"Woi, kedip mata!!" celetuk Nayla.

"Ihh ... ganteng banget. Dia sering WA aku tuh gara-gara kamu."

"Semua kamu bilang ganteng, Aldo, Dano. Sebenarnya kamu suka yang mana?"

"Suka semua! Hahahaha." Angel tertawa sambil memilih snack untuk mereka di kereta. 

Sementara Angel sedang sibuk memilih snack, Nayla sibuk mencari sesuatu di tasnya.

Raut wajahnya berubah membuat Angel bertanya.

"Kenapa? Kok mukanya tegang gitu?"

Nayla tak menggubris pertanyaan temannya itu. Matanya masih fokus melihat ke dalam tas. Sambil kedua tangannya sibuk merogoh tas kecil berwarna hitam.

"Tusuk kondenya di mana, Ngel?" Suara Nayla mulai panik.

Dahi Angel mengernyit. "Tusuk kondenya enggak ada, Nay?"

"Enggak tau. Tapi di dalam tas enggak ada."

"Ketinggalan mungkin. Coba kamu telepon Bunda kamu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status