Share

Lawan yang Setara

“Kalau ini memang hari terakhirku, aku rela. Yang penting rencanaku berhasil,” ucap Hana dalam hati.

Detik itu juga kenangan ketika ia masih kecil terbayang.

Hana ingat satu momen di mana ia begitu bahagia ketika ayahnya menjemputnya di sekolah ketika itu. “Mungkin ayah akan menyambutku seperti itu ketika aku mati nanti dan juga Hans,” ucapnya dalam hati.

“Tunggu!”

Tiba-tiba suara perempuan terdengar.

Hana tersenyum di tengah kesakitannya ketika mengenali siapa yang datang untuk menahan eksekusi terhadap dirinya.

“Sret!”

Gadis itu mendengar bilau pisau di ujung sepatu itu bergerak. Ia mengira bahwa bilah pisau itu kembali dimasukan ke tempatnya. Tapi-

“Buk!”

“Agh!”

Hana mengerang ketika setelah itu sebuah tendangan keras menghantam ulu hatinya.

Tubuhnya bergeser beberapa inci ke belakang karena tendangan itu.

Rasa sakit itu membuat Hana makin lemah.

Lalu, ia mendengar suara ketukan sepatu bertumit tinggi yang mengetuk-ngetuk lantai, suara itu sedikit menimbulkan gema di ruangan yang l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status