Share

42. Kecurigaan Andrew

Andrew membuka mata karena mendengar pintu diketuk. Dilihatnya Devin masih terlelap di bed-nya. Saat itu dia setuju, bahwa memesan dua bed memang jauh lebih baik daripada satu bed.

“Devin, ada yang mengetuk pintu.”

Dengkur halus anak sulungnya terdengar samar.

Perlahan Andrew turun dari tempat tidur, karena ketukan di pintu tidak berhenti. Dari ketukannya menunjukkan orangnya tahu adab dan tata krama, seperti ketukan pelayan di rumahnya, Mansion Batista. Semua pelayannya selalu melakukannya bila hendak membangunkannya atau hendak masuk ke dalam ruang kerjanya.

Dan Andrew tertegun saat mengintip siapa si pengetuk pintu yang berdiri di depan pintu kamarnya. Pantas saja dia tidak asing dengan gaya mengetuk pintunya. Tanpa berpikir panjang, Andrew membuka pintu.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status