Share

71. Target Pilihan

Beverly membuka mata perlahan. Beberapa kecupan lembut di wajahnya telah memaksanya bangun dari tidur, meski kedua matanya masih terasa berat. Devin menatapnya mesra. Rambutnya berantakan, tapi tetap tidak mengurangi ketampanannya. Tentu saja dia ingat tatapan seperti itu adalah tatapan perpisahan, dalam arti mereka harus kembali ke Batista dan berpura-pura menjadi majikan dan pelayan. Namun Beverly berharap, tatapan itu hanya tatapan kerinduan yang belum terpuaskan.

“Apakah sudah saatnya kembali ke Batista?” tanya Beverly sembari membalas kecupan suaminya. Devin tak akan membangunkannya bila tidak ada hal yang mendesak. Dia bisa membiarkan Beverly tidur seharian. Dan saat Beverly membuka mata, sudah ada hidangan di meja sebelah ranjang.

Siapa yang majikan, siapa yang pelayan? Tidak ada istilah itu bila mereka hanya berdua saja.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status