Share

Bab 22

Belum jauh, mobil itu memasuki sebuah pom bensin. “Li, aku isi bensin dulu ya?”

“Iya, Mas.”

Mobil Willy akhirnya masuk ke dalam antrian yang cukup panjang sore itu. Tiga mobil di depan, sebuah mobil menarik perhatian Lia.

Bukannya itu Bilal? Kok mobilnya seperti mobil Linda tempo hari? Lia membatin.

“Lia, mau singgah di mini market?” Lia kaget. “Iya Mas, boleh!” Ingatan akan cerita Linda, kembali membawanya dalam lamunan.

Dia mengetahui bahwa suaminya menyukai wanita lain. Dia menikah karena takdir? Ya Allah, mengapa cerita wanita itu seperti membawaku ke masa lalu? batin Lia.

“Hei, kamu ke mana saja?”

“Kamu rindu ya?” Pria muda itu malah tertawa lebar. “Kok malah tertawa gitu? Tinggal jawab saja, ya kan?”

“Ehm, ya bisa dibilang begitu. Memangnya sepekan ini kamu ke mana?”

“Ibu kurang sehat, jadi aku jagaian di rumah sakit.”

“Kok gak ngabarin?”

“Gak mau ganggu ujian kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status