Share

Bab 17. Dia Terkejut

"Lho, lho, Ben. Kok kamu di rumah? Nggak kerja?" Tanya ibu keheranan melihat Mas Bendu sedang di rumah siang bolong begini.

Ibu sedari pukul 06.00 pagi memang sedang pergi bersama Nini, aku juga tidak tahu dan juga tidak mau tahu mereka pergi kemana. Makanya ibu tidak tahu kalau hari ini, Mas Bendu cuti kerja.

"Nggak, Bu. 'Kan mau pindahan." jawab Mas Bendu yang baru selesai mencuci tangannya sehabis makan siang.

"Pindah? Siapa yang mau pindah? Kamu?" nada suaranya meninggi dan kedua matanya membulat.

"Ini juga apa-apaan? Kamu beli nasi bungkus dua bungkus saja, Ben? Mana buat ibu dan Nini. Buka mata kamu, jangan mau diperalatan sama istri macam Liodra." kedua netranya terperangah melihat dua bungkus nasi sisa punyaku dan Mas Bendu, tampak dia menelan air ludah.

Aku hanya cuek bebek sambil memainkan gadget selepas makan, masa bodo juga dengan kesyokan mertua lucknut itu. Dua nasi bungkus sengaja ku pesan lewat aplikasi online.

Walau tadi Mas Bendu sempat komplain karena aku mesan dua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Oma Zian
Lio keren menghadapi mertuanya yg super duber cerewet ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status