Share

Mbak Nuri

"Tenanglah, Ra. Ibumu pasti akan baik-baik saja," ucap Pak Alif sembari mengusap punggungku tampak mencoba menenangkanku.

Aku masih menangis sesenggukan sembari menggenggam tangan ibu yang telah berbaring di ranjang rumah sakit dengan mata tertutup. Aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi, sejak dokter mengatakan bahwa ibu telah mengalami serangan jantung. Keadaan beliau sudah stabil, ibu sudah melewati masa kritisnya. Untung saja ibu cepat dibawa ke rumah sakit, jadi nyawanya bisa tertolong.

Aku dan Pak Alif sedang berada di dalam ruang rawat ibu, sementara Mas Hilman sudah pergi entah kemana sejak tadi siang. Mungkin dia juga sedang mengurusi istrinya. Ah, aku sudah tidak mau tahu lagi urusan Mas Hilman. Dia bukan lagi seseorang yang perlu aku pedulikan.

Sekarang yang terpenting adalah kesehatan ibu, aku sangat berharap untuk kesembuhan ibu. Aku ingin melihat kedua mata ibu terbuka kembali.

"Aku keluar sebentar, Ra," pamit Pak Alif.

Aku hanya menganggukkan kepala menanggapi Pak Alif.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status