Share

144. Kasih Untuk Kekasih

POV AUTHOR

đź’š

"Jangan pergi atau akan semakin menyakitimu."

"Tapi, Ferdila–"

"Dia khawatir bukan karena cinta, melainkan rasa bersalah karena telah merobek mulut Vidia. Kamu di sini, tunggu kabar di telepon saja," potong Arnila. Dia tidak ingin adik kembarnya khawatir.

Masalah Ferdila salah peluk kemarin biar menjadi rahasiaku sendiri selama Naren tidak tahu juga Vidia maka akan baik-baik saja. Adikku harus bahagia, batin Arnila sedih.

Ponsel berdering, ada pesan masuk ke aplikasi hijau. Perempuan tempramental itu mengurangi cahaya layar agar tidak ketahuan kalau ada pesan masuk apalagi jika kabar buruk. Benar saja, Naren mengabari bahwa Vidia meninggal.

"Mereka kok lama ya? Gak ada kabar lagi," keluh Ardina. Dia memikirkan suaminya.

"Gini, Din ...." Arnila menggigit bibirnya, dia menunduk dalam.

Sementara di rumah sakit sedang gaduh. Naren mengurus banyak hal termasuk meminta mereka semua tutup mulut. Pasalnya

Bintu Hasan

Terimakasih untuk semua pembaca yang mau meluangkan waktu dan menyisihkan rupiah untuk karya yang sangat sederhana ini. Semoga kedepannya semakin lebih baik lagi. Aamiin.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status