Share

Magic Rose : Rose Symbol
Magic Rose : Rose Symbol
Penulis: Liestyaa

P R O L O G

Siapa bilang menjadi seorang putri itu menyenangkan. Tidak! Itu tidaklah benar. Menjadi seorang putri itu sangatlah menyebalkan. Kemanapun kau melangkah, hidupmu akan terus di hantui rasa ingin bebas.

Kau tidak akan memiliki kebebasan apapun walaupun kau mungkin memiliki segalanya di dunia. Tapi yang akan kau dapat adalah merasakan hidup terpenjara dalam rumahmu sendiri.

Seluruh kehidupanmu akan dipenuhi oleh aturan-aturan konyol yang akan membuatmu lelah bahkan muak. Ya, begitulah Kerajaan Luxio sekarang. Rajanya telah berubah menjadi orang yang sangat berbeda, dia tidak akan segan menghukum siapa saja yang melanggar aturannya. Aturan-aturan konyol itu juga berlaku untuk putrinya sendiri. Satu-satunya putri di kerajaan itu. Putri Kannaya.

Dulu tuan putri memiliki kehidupan yang sangat bahagia bersama kedua orangtuanya dan juga teman-temannya. Tetapi sekarang semua berubah. Raja bahkan melarang Tuan Putri Kanna untuk bertemu dengan teman-temannya, apalagi lagi bermain bersama mereka.

Membuat tuan putri tumbuh menjadi gadis yang anti-sosial, walaupun tuan putri sangat ingin bisa merasakan bebas bermain di luar istana bersama mereka. Sayangnya, Raja Antonio tidak mengizinkan hal itu. Tidak sampai di situ saja, bahkan untuk berpakaian pun raja telah membuat aturan mengenai pakaian apa yang harus tuan putri kenakan sehari-hari. Begitu pula dengan hal lainnya, seperti jam makan, tidur, belajar dan juga bersekolah.

Di Kerajaan Luxio, tuan putri tidak diizinkan untuk bersekolah di sekolah umum. Walaupun ada beberapa sekolah umum yang bagus yang terdapat di kota dan daerah sekitar kerajaan. Padahal tuan putri lebih menyukai sekolah umum. Lebih bebas dan terbuka. Tidak membedakan antara siswa. Tidak ada sistem kasta. Juga banyak hal yang bisa dipelajari di sekolah umum daripada sekolah khusus. Raja menginginkan aku belajar di sekolah khusus kerajaan. Tidak, lebih tepatnya sekolah khusus pangeran dan putri.

Jika boleh jujur, Putri Kanna membenci sekolah. Lebih tepatnya sekolah itu. Putri Kanna benci sekolah bukan karena dirinya tidak senang belajar. Putri Kanna sangat menyukai belajar, mempelajari banyak hal tentang sihir, alam, manusia. Bukan, bukan, lebih tepatnya Putri Kanna suka membaca baik itu sejarah, novel, cerpen, atau apapun yang bisa dibaca terutama komik.

Tetapi yang Putri Kanna benci adalah aturan-aturan konyol itu. Di sekolah itu, kau tidak akan menemukan seorang siswa yang menggunakan seragam sekolah pada umumnya, seluruh siswa yang kau temui mengenakan pakaian formal kerajaan. Kau tahu itukan, bersekolah mengenakan gaun seperti itu sangatlah mengganggu. Bukan hanya itu saja, di sekolah itu kau tidak akan menemukan anak-anak yang berlarian kesana kemari dengan riangnya, yang kau temukan hanyalah siswa yang berjalan sangat anggun bahkan tak banyak dari mereka yang mengenakan aksesorisnya sebagai pangeran dan juga putri. Untuk bertegur sapapun rasa sangat segan. Bahkan tak jarang para siswanya lebih memilih berkelompok sesuai garis keturunan.

Rasanya aneh melihat mereka betah dengan semua itu. Putri Kanna saja merasa risih dibuatnya. Yang diajarkan di sekolah itu juga sama membosankan dengan aturannya. Kau tahu yang mereka ajarkan hanya bagaimana menjadi penerus kerajaan yang baik, bagaimana bersikap sebagai keturunan kerajaan, bahkan tersenyum pun kau akan diajarkan lagi.

Kau akan jarang menemukan pelajaran umum yang biasa ada di sekolah, bukannya tidak ada, di sekolah itupun tetap diajarkan mengenai pengetahuan umum di luar kerajaan, namun itu hanya dasarnya saja dan sangat sedikit sekali materi pembelajarannya. Putri Kanna itu sangat tertarik dengan dunia di luar kerajaan, sehingga itu menimbulkan rasa ingin tahunya menjadi sangat besar. Dia hanya bisa mempelajari semua itu lebih lanjut di perpustakaan pribadi yang ibunya punya.

Tidak ada ekstrakulikuler yang menarik di sekolah itu, tidak seperti yang ada di sekolah pada umumnya. Kebanyakan hanya berhubungan dengan kerajaan atau menjadi sesuatu yang bisa memperkuat posisi kami sebagai penerus kerajaan, merajut salah satunya. Membosankan bukan. Itulah mengapa Putri Kanna sangat membenci sekolah itu. Membuatnya merasa tidak berkembang sama sekali.

Pokoknya tuan putri benci semuanya. Dia benci aturan yang mengikatnya. Ah tidak, lebih tepatnya, Putri Kanna membenci kehidupannya yang sekarang. Semua ini tidak akan terjadi jika saja dia tidak kembali dan membuat cerita bohong itu.

Putri Kanna ingin kehidupannya yang dulu bersama mereka. Ayah, ibu dan juga teman-temannya. Dia telah merenggut segala hak yang tuan putri miliki, merenggut mereka yang dia sayangi. Akan Putri Kanna pastikan, bahwa dia merebut kembali semuanya, bagaimanapun caranya.

Karena itu, Putri Kanna harus menjadi kuat. Demi bisa melindungi mereka. Dia takkan membiarkan siapapun berkorban lagi demi alasan apapun termasuk untuk melindungi dirinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status