Beranda / Romansa / Mahar 700 juta dari Tuan Satya / Bab 9 : Jangan Salahkan Aku

Share

Bab 9 : Jangan Salahkan Aku

Penulis: BintangFajar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-19 23:49:02

Qinan menghela nafasnya panjang. Ia hanya bisa menatap kepergian Satya tanpa menahannya dengan sepatah katapun. Sepertinya bicarapun untuk apa, Qinan siapa bagi Satya saat ini?

Ya, walaupun sebenarnya ingin ia berteriak meminta Satya agar tak perlu mengejar Sofiana. Lalu membeberkan kelakuan wanita pujaan Satya yang sesungguhnya. Tapi mana bisa?Lagi-lagi Qinan itu siapa bagi Satya? Punya posisi apa ia di hati Satya? Dan yang jelas, punya bukti apa?

Baiklah, untuk saat ini biar Qinan tahan dan perpanjang stok kesabarannya dulu. "Perjalananmu baru akan dimulai, Qinandra Larasati. Bermainlah dengan cantik kalau perlu lebih cantik dari permainan Sofiana itu," lirih Qinan. Ia tersenyum smirk kemudian. "Cih, airmata buaya." Rasanya Qinan ingin tertawa saat melihat akting Sofiana tadi, menangis? Wow.

Ya, mungkin Qinan juga nantinya harus belajar demikian.

°°°

Sementara Qinan melewati malamnya sendirian di Rumah Sakit. Satya dan Sofiana kini tengah berdua di apartemen milik Satya, yang saat ini ditempati Sofiana. Satya terpaksa ke sana karena ia rasa itu adalah tempat terbaik keduanya bicara dengan kepala dingin tanpa merasa terganggu oleh apapun dan siapapun. Di sini mereka bebas menyuarakan apa saja, pun Satya bebas melakukan apapun pada Sofiana.

"Aku hanya takut kamu berpaling dariku, biar bagaimanapun gadis itu lebih muda dariku. Dan kalau aku lihat-lihat dia cukup cantik," ujar Sofiana setelah perdebatan panjang mereka. Sofiana berucap lirih sambil menunduk. Satya raih dagu Sofiana agar menghadap ke arahnya, ia seka lembut airmata yang mengaliri pipi putih Sofiana.

"Dari dulu aku selalu di kelilingi wanita cantik. Tapi dari dulu juga aku hanya mencintaimu, Sof. Kamu tau aku sangat mencintaimu, dan jatuh cinta bukan keahlianku." Satya katakan itu dengan menatap dalam kedua netra hitam Sofiana.

"A-aku hanya takut kehilangamu Sat," ucap Sofiana lagi. Untuk satu hal ini Sofiana memang sungguh-sungguh mengatakannya. Memang tulus dari dalam hatinya. Ia memang takut Satya mulai mencintai Qinan.

Sofiana memang mencintai Satya, biarpun cintanya tak lagi tulus seperti semula, tapi tetap saja melibat Satya mulai perhatian pada wanita lain membuat hati Sofiana merasakan cemburu. Apalagi jika mengingat posisinya yang belum menjadi apa-apanya Satya, ia merasa posisinya sedikit terancam.

"Kalau begitu menikahlah denganku. Maka ketakutanmu akan berakhir," pungkas Satya. Satya juga lelah menjalani hubungan tanpa status dengan wanita yang begitu dicintainya. Ia ingin menempatkan wanita itu di posisi yang seharusnya. Sebagai istrinya.

"Kamu bahkan sudah menikah dengan perempuan lain Sat,"

"Aku akan menceraikannya segera lalu menikah denganmu. Jangan pusingkan itu,"

Andai itu dulu, jelas Sofiana langsung anggukan kepalanya dan menyerukan kata 'ya' dengan yakinnya. Tapi sekarang semuanya berbeda, hinaan keluarga Satya dulu masih terngiang jelas di memory otak Sofiana. Begitu dalam dan menyayat, sampai membelokkan cinta Sofiana yang dulunya tulus menjadi keruh bercampur sebuah dendam yang akan ia tuntaskan.

Sofiana menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Satya. Jelas itu membuat dahi Satya berkerut, cekalan di dagu Sofiana mengendur, seiring tatapan teduh Satya yang juga memudar menjadi keraguan.

"Kalau begitu semua yang kamu ucapkan tadi bohong. Kamu nggak takut kehilanganku sama sekali," tegas Satya yang mulai malas membahas hal serupa. Sofiana selalu menolak saat Satya mengajaknya menikah.

"Bukannya aku nggak mau menikah sama kamu Sat. Aku mau, aku mau menikah dan jadi istri sahmu juga. Tapi aku tanya sekarang, apa orang tuamu akan merestuinya? Apa mereka akan memberi restu jika kamu menikah dengan wanita kelas rendahan seperti aku ini sekarang?"

Alasan itu lagi, dan selalu itu yang Sofiana lontarkan. Satya sampai tak paham apa itu hanya alasan atau memang betul sumber kegundahan Sofiana.

"Aku yakin mereka nggak akan setuju Sat, nggak akan! Mereka tetap sama, hanya menganggapku sebagai wanita murahan yang menikah sama kamu kareja mengincar hartamu."

"Berhenti bicarakan itu Sof! Aku tau kamu bukan wanita seperti itu."

"Tapi sayangnya mereka nggak tau Sat, bahkan kamu sendiri nggak bisa menyakinkan mereka kalau aku bukan wanita seperti itu Sat."

Satya menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya dengan kasar. Satya kini berusaha meyakinkan Sofiana lagi, ia raih kedua bahu Sofiana dengan tangannya. Ia tatap netra hitam wanitanya dalam-dalam. "Aku mohon maafkan ucapan orangtuaku, maafkan mereka Sof. Kalau kamu terus seperti ini, hanya akan menghambat laju hubungan kita kedepannya. Aku ingin segera menikah denganmu, hanya itu."

"Aku juga sama. Tapi bukan dengan status wanita rendahan seperti yang orangtuamu katakan, melainkan dengan status yang sepadan." Sofiana turunkan kedua tangan Satya dari bahunya, pelan. "Mulai besok aku akan bekerja di ZaZ.group. Aku harap kamu nggak menghalangi niatku," ucap Sofiana dengan tegas.

"A-Apa? ZaZ.group? Kalau kamu mau bekerja bisa denganku langsung Sof, kenapa harus ZaZ.group?" Satya menatap Sofiana dengan kecewa.

Sofiana mendecih pelan. "Kalau aku bekerja denganmu, sama aja nggak akan merubah apapun tentang pandangan orang tuamu terhadapku Sat. Aku harap kamu mengerti dengan keputusanku. Aku hanya ingin bisa bersanding denganmu dengan kata layak untuk mereka. Dituding benalu dan wanita yang hanya mengincar hartamu itu nggak enak Sat, sakit!"

'Terlalu sakit, sampai perkataan itu sendiri akhirnya menjadi tujuanku menjalin hubungan denganmu Sat.'

'Jangan salahkan aku jadi begini Sat, itu semua karena do'a yang selalu mereka lontarkan terang-terangan di depanku. Yang aku lakukan ke depannya hanya sebatas mengabulkan do'a dan keinginan mereka.'

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mahar 700 juta dari Tuan Satya   Bab 13 : Apa Om pernah tanya?

    Krumpyaaangg!Suara sumbang dari kamar sebelah membuat Qinan berjingkat mundur dan segera melepaskan diri dari Satya. Ia canggung dan kikuk sendiri, untuk menatap Satya ia tak berani. Ia sendiri tak tau sejak kapan ia jadi seberani ini. Memulai lebih dulu? Ah, Qinan mendekati gila rupanya.Satya sendiri tercekat. Ia merasa telah melakukan hal yang salah. Tak seharusnya ia melakukan hal itu dengan Qinan. Dia dan seluruh hatinya adalah milik Sofiana. Melakukan hal itu membuatnya merasa telah mengkhianati belahan jiwanya itu."Urus Sean!" titah Satya segera karena yakin suara itu berasal dari kamar Sean. Setelahnya ia berlalu keluar kamar tanpa sepatah katapun lagi. Barang hanya menengok wajah Qinan yang sudah seperti orang cengo pun tidak.'Kamu benar-benar sudah memulai langkahmu Qinan? Nggak papa, itu nggak salah Qinan. Satya itu suamimu!'Qinan katakan itu pada dirinya sendiri sebab tak karuan sekali menahan gejolak di dalam sana. Berdebar, gemetar, dan ... juju

  • Mahar 700 juta dari Tuan Satya   Bab 12 : Ada apa denganmu Sat?

    "Apa rencana kamu sebenarnya?" tanya Satya usai menutup pintu kamarnya."Nggak ada, aku cuma ngelakuin perintah kamu aja," jawab Qinan sambil berjalan menuju lemari. Menyiapkan baju kerja untuk suaminya. Jalannya sudah tak tertatih, Qinan itu strong. Kemarin juga tak terlalu sakit sebenarnya. Hanya saja ia mengabulkan permintaan Sean. Mengulur waktu agar bocah itu menyiapkan mentalnya untuk bertemu Sofiana."Apa kamu sadar, dengan kamu mengajak Mama tinggal di sini, itu sama aja ngundang masalah baru." Satya mengekori langkah Qinan dan berhenti di dekatnya. Qinan hentikan gerakannya sebentar, lalu meraup udara banyak-banyak."Kamu itu ngomong apa si Mas? Dia itu Mama kamu loh, berarti selama ini kamu anggap Mama sebagai sumber masalah?" tanya Qinan pada Satya."Bisa-bisanya kamu bicara sesantai itu setelah melihat sendiri kelakuan Mama tadi pagi," ucap Satya. Ia mendecih, menatap remeh pada Qinan."Aku juga akan melakukan hal yang sama kalau aku punya anak kaya k

  • Mahar 700 juta dari Tuan Satya   Bab 11 : Rahasia

    "Satya juga sudah memberikannya Ma. Sean itu cucu Mama!" Satya langsung terpancing emosi saat Iriana membahas cucu. Ya, dari dulu Iriana memang tak pernah menganggap Sean sebagai cucunya."Mama nggak yakin dia itu anakmu." Iriana mengucapkan itu dengan renyah, lalu dengan santainya duduk menyilangkan kaki."Ma!" Suara Satya meninggi. Wajah Satya memerah karena dikuasai marah. Sepatah kalimat yang diucapkan mamanya dengan santai itu begitu menyayat hati Satya. Gemuruh di dadanya meletup setiap kali membahas Sean dengan mamanya. "Sampai kapanpun Mama nggak akan anggap dia cucu Mama Sat!" Iriana tekankan lagi kalimatnya. Yang artinya sama saja mengobar bara api yang sudah menyala di dada Satya, Satya bergerak maju karena tak terima akan ucapan mamanya."Apa aku juga bukan anak Papa?!" Kata yang sejak lama ingin Satya lontarkan akhirnya terucap juga. Dengan sungguh-sungguh Satya tanyakan itu. "Jaga ucapanmu Sat! Jelas kamu ini anak Mama dan Papa!" Iriana yang tak t

  • Mahar 700 juta dari Tuan Satya   Bab 10 : Semua Aman

    "Kamu nggak perlu khawatir Sayang, aku hanya perlu dukunganmu. Aku akan tetap meluangkan waktu untukmu, juga Sean. Datang ke sini setiap kamu merindukanku, aku akan selalu siap menemanimu." Sofiana kalungkan lengannya di leher Satya, sementara tangan satunya menari di rahang tegas Satya. Jambang tipis milik lelaki matang itu masih menjadi favoritnya. Berhenti dibenda kenyal kemerahan milik Satya, Sofiana usap lembut kemudian mendaratkan bibirnya di sana, singkat."Asal itu bukan di jam kerja. Datanglah kapanpun kamu mau," sambungnya lagi. Tangan Sofiana mulai bergerak turun dan berhenti pada dada bidang Satya."Keputusanmu membuatku kecewa Sof,""Iya aku tau. Aku siap mendapat hukuman darimu."Sofiana bergerak mundur dengan tangannya tetap berada di posisi semula. Sofiana menjatuhkan diri ke ranjang yang artinya juga Satya ikut terbawa bersamanya. Tatapan mereka saling mengunci. Hingga setelahnya mereka tak bisa lagi terkendali. Di saat rindu itu sendiri belum terbayar tuntas, emosi,

  • Mahar 700 juta dari Tuan Satya   Bab 9 : Jangan Salahkan Aku

    Qinan menghela nafasnya panjang. Ia hanya bisa menatap kepergian Satya tanpa menahannya dengan sepatah katapun. Sepertinya bicarapun untuk apa, Qinan siapa bagi Satya saat ini?Ya, walaupun sebenarnya ingin ia berteriak meminta Satya agar tak perlu mengejar Sofiana. Lalu membeberkan kelakuan wanita pujaan Satya yang sesungguhnya. Tapi mana bisa?Lagi-lagi Qinan itu siapa bagi Satya? Punya posisi apa ia di hati Satya? Dan yang jelas, punya bukti apa?Baiklah, untuk saat ini biar Qinan tahan dan perpanjang stok kesabarannya dulu. "Perjalananmu baru akan dimulai, Qinandra Larasati. Bermainlah dengan cantik kalau perlu lebih cantik dari permainan Sofiana itu," lirih Qinan. Ia tersenyum smirk kemudian. "Cih, airmata buaya." Rasanya Qinan ingin tertawa saat melihat akting Sofiana tadi, menangis? Wow.Ya, mungkin Qinan juga nantinya harus belajar demikian.°°°Sementara Qinan melewati malamnya sendirian di Rumah Sakit. Satya dan Sofiana kini tengah berdua di apartemen milik Satya, yang saat i

  • Mahar 700 juta dari Tuan Satya   Bab 8 : Alasan

    "Sean sudah mau pulang Om?" tanya Qinan kini sambil memakan jatah makan malamnya. Tentu makan sendiri, Satya mana mau menyuapi. Mau menemani Qinan di Rumah Sakit saja sudah untung. Walau sebenarnya Qinan bertanya-tanya, kok mau orang itu menyelakan waktunya untuk menunggui Qinan?"Sudah," jawab Satya acuh. Dia kemudian duduk di kursi tunggu sambil menyandarkan punggungnya. Persis seperti yang dilakukan Sean siang tadi, mata Satya juga memejam setelahnya."Jangan lupa makan Om. Om beli aja keluar, aku nggak apa-apa kok ditinggal.""Iya. Buruan dimakan obatnya, habis itu tidur. Jangan berisik, kupingku capek dengerin kamu ngomong dari tadi," jawab Satya jujur. Pasalnya memang betul, Qinan hari ini banyak sekali bicara."Oh, jadi Om dengerin aku ngomong dari tadi? Kirain enggak, abisnya Om diem aja,"Satya hanya melirik Qinan sekilas, lalu kembali memejamkan matanya. Sementara itu Qinan menuruti titah Satya dengan segera meminum obatnya, tapi karena letaknya agak jauh Qinan jadi susah me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status