Misteri Desa Di tengah Hutan

Misteri Desa Di tengah Hutan

last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-10
โดย:  Novยังไม่จบ
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
คะแนนไม่เพียงพอ
6บท
228views
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

Ratna Dewi, seorang jurnalis muda, tak sengaja menemukan kisah tentang sebuah desa misterius yang tidak tercatat di peta, dikenal sebagai Desa Tanpa Nama. Terpikat oleh rasa penasaran, ia memutuskan untuk menjelajahi desa itu, tanpa menyadari bahaya besar yang menantinya. Setibanya di desa, Dewi menghadapi berbagai kejanggalan: penduduk yang diam seribu bahasa, suara-suara aneh di malam hari, dan sebuah kotak musik kuno dengan melodi menyeramkan. Ketika ia mulai menggali rahasia desa itu, ia menemukan bahwa keluarganya memiliki hubungan gelap dengan tempat tersebut. Desa itu ternyata menjadi gerbang antara dunia manusia dan dunia makhluk gaib, dengan kutukan yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dewi harus melawan bayangannya sendiri, yang perlahan berubah menjadi ancaman nyata, serta makhluk-makhluk yang ingin mengorbankannya demi menjaga kekuatan desa. Dalam perjalanan ini, ia dihadapkan pada pilihan sulit: melarikan diri dan membiarkan kutukan terus berlanjut, atau menghadapi kegelapan untuk menghancurkan desa dan menyelamatkan dirinya serta dunia. Namun, keberanian dan cinta pada hidup membuat Dewi berhasil menghancurkan kutukan tersebut. Ia tidak hanya menyelamatkan dirinya, tetapi juga memutus hubungan kelam keluarganya dengan desa itu. Kini, dengan pengalaman luar biasa itu, Dewi memulai hidup baru, mendokumentasikan kisah-kisah mistis Indonesia untuk melestarikan cerita rakyat sekaligus memberi pelajaran pada dunia. Misteri, ketegangan, dan pelajaran hidup berpadu dalam kisah ini, membawa pembaca menjelajahi kegelapan yang menakutkan dan cahaya yang akhirnya menyelamatkan. Desa Tanpa Nama adalah perjalanan tentang keberanian menghadapi ketakutan terdalam dan menemukan harapan di tengah kegelapan.

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

Bab 1: Desa Tanpa Nama

Ratna Dewi atau sering dipanggil Dewi oleh rekan rekannya, adalah seorang jurnalis muda yang memiliki hasrat mendalam terhadap cerita-cerita urban legend. Ia bekerja di sebuah majalah misteri di Jakarta yang sering kali memuat artikel tentang tempat-tempat mistis di Indonesia. Karena ketertarikannya terhadap kisah kisah misteri seperti itu lalu, Ketika ia mendengar cerita tentang " Desa Tanpa Nama" dari rekan kerjanya, rasa ingin tahunya memuncak. Namun, cerita itu datang dengan peringatan.

" guys guys ! gue ada gosip menarik nih! " ucap Agatha yang datang dengan menenteng martabak manis ditangannya. " wah, thank ya tha, tau aja elo gue suka martabak manis, perhatian banget deh " ucap Andi yang langsung mengambil kantong kresek ditangan Agatha. " Eh enak aja lo, ini bukan buat lo ya, ini buat kesenangan gue pribadi " timpal Agatha.

"cielah bahasa lo " balas Andi. Dewi yang melihat tingkah laku rekan rekannya hanya menggelengkan kepalanya.

"Jadi tha apa gosipnya, gue nungguin nih" ucap Amel.

"Jadi gue denger percakapan nyokap gue kemarin sama abang gue tentang sebuah Desa. Desa ini tidak pernah disebutkan di buku panduan wisata atau peta digital. Namun, mitos tentangnya telah beredar di kalangan penduduk sekitar Gunung Samudra. Mereka menyebutnya "Desa Tanpa Nama," sebuah tempat yang tak pernah dituju orang, kecuali mereka yang kehilangan arah atau mencari kematian " ucap Agatha bersemangat dengan mata yang melotot.

“Jangan ke sana, Dew,” kata Riko, rekannya yang cukup pendiam.

“Desa itu bukan cuma cerita urban biasa. Orang-orang yang pernah mencoba pergi ke sana tidak pernah kembali.” sambung nya

“Tepatnya karena itu aku harus pergi, Ko. Kalau aku bisa menulis artikel tentang Desa ini, pembaca pasti terpikat!” balas Dewi sambil tersenyum percaya diri.

"Gara gara lo nih Tha" timpal Andi. "lho, kok jadi salah gue, ini kan kesempatan emas buat kita. "

" Elo aja lah yang pergi Tha, gue mah ogah, dengernya aja udah ngeri, apalagi gue kan belom kawin, belom tau rasanya surga dunia " Ucap Amel.

" Tenang kalo kalian ngga mau, gue bisa kok pergi sendiri " ucap Dewi. "Tenang Dew, gue ikut lo kok" kata Agatha. Riko yang mendengar percakapan mereka hanya menghela nafas pelan dan berdo'a dalam hati semoga tidak akan terjadi hal hal yang ia khawatirkan.

KEESOKAN HARINYA...

Perjalanan dimulai pada pagi yang cerah. Dewi dan Agatha menyewa mobil dan berkendara sejauh 8 jam menuju kaki Gunung Samudra. Jalan menuju gunung itu semakin kecil dan terjal, sehingga mereka harus berjalan kaki ke puncak.

"Eh yang bener lo Dew, masa kita harus jalan kaki sih" kata Agatha. "ya lo bisa liat sendiri kan mobil kita ngga bisa lewat lagi Tha,"

"Yaelah kita pulang aja yuk, perasaan gue ngga enak nih" ucap Agatha,

" kita sudah sampai sini nanggung lah buat balik, udah yuk turun" timpal Dewi.

"Makasih ya mang" ucapnya pada sopir dan mobil pun melaju berbalik arah meninggalkan mereka.

Mereka pun berjalan dengan membawa tas ransel. Saat matahari mulai tenggelam, mereka tiba di sebuah warung kecil di pinggir jalan, tempat terakhir sebelum mendaki ke desa tersebut. Seorang pria tua dengan wajah penuh keriput duduk di depan warung.

“Kalian mau ke mana, Neng?” tanyanya sambil memperhatikan tas besar di punggung Dewi dan Agatha.

“Ke desa di atas gunung,” jawab Dewi santai.

Pria itu terdiam sejenak, kemudian berkata dengan nada rendah, “Desa itu bukan untuk orang luar. Kalau kamu terus naik, jangan harap bisa kembali.”

Agatha yang mendengar hal tersebut pun bergidik ngeri dan bersembunyi dibelakang Dewi.

Namun, Dewi hanya tersenyum sopan. Ia mengira pria itu hanya ingin menakut-nakutinya. Setelah membayar minumannya, ia dan Agatha melanjutkan perjalanan. Tapi, semakin tinggi mereka mendaki, suasana menjadi semakin aneh. Udara terasa lebih dingin, angin membawa suara-suara samar seperti bisikan, dan cahaya matahari perlahan menghilang tertutup kabut.

"gue udah ngga kuat lagi nih Dew".

" yaudah kalo gitu kita nginep disini aja malam ini, lagian udah mulai gelap juga, yuk bikin tenda" ucap Dewi.

"Lo aja yang pasang ya, gue pegel banget nih pengen selonjoran, hehe"

"yaudah deh, tapi lo yang masak ya, kita bagi tugas oke! ".

" siap bos! " ucap Agatha.

Tak selang berapa lama tenda mereka pun sudah berdiri dan masakan pun sudah tersedia. Mereka segera makan malam itu sambil bercengkrama.

"Lo yakin Dew kita bakal selamat" kata Agatha.

"Yakinlah, kan kita harus ngebuktiin yang orang-orang bilang bener apa ngga, terus gue harus nulis artikel ini berdasarkan pengalaman gue sendiri kan supaya lebih menarik" timpal Dewi dengan percaya diri.

"Tapi gue takut Dew, apalagi kita cewe berdua, kenapa kita ngga bawa cowo 1 ya biar ngga takut takut amat" ucap Agatha

"yee elu Tha, kenapa lo ngga ajak Riko aja kemaren"

"Masa gue nikung temen sendiri sih".

" Maksud lo" . ucap Dewi.

"Hehe, maksud gue, kan Riko suka sama elu, masa gue yang ngajak sih" ucap Agatha.

"Gue cuman nganggep dia rekan kerja ngga lebih Tha, santai aja kali" ucap Dewi.

"lo emang dari dulu ngga tertarik ya sama genre percintaan romantisan, hantuuuu aja yang ada dipikiran lo" ucap Agatha. "apa lo lesbi ya! hiiii" sambung nya.

"Apaan sih Tha, gue normal ya, cuman sekarang gue mau lebih fokus sama karir gue aja, kan juga buat masa depan" ucap Dewi.

"masa depan masa depan, kalo kita ngga bisa balik lagi gimana loh" ucap Agatha setengah panik.

"hush hush jangan bilang gitu dong, kita harus yakin pokoknya, dan ngga boleh nyerah, lagian besok kan kita pulang" ucap Dewi menenangkan.

"yaudah deh, kita tidur aja yuk, capek gue" ucap Agatha.

Merekapun tertidur malam itu setelah lelah seharian. Namun mereka tidak menyadari bahwa kehadiran mereka sudah diketahui oleh lelembut disana, seakan terusik atas kedatangan mereka.

Suara suara aneh terdengar menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding bagi siapa saja yang mendengar nya.

Kabut kabut putih mulai menyelimuti hutan itu seakan sosok sosok astral sedang bermunculan dan melakukan aktifitas mereka malam itu. Sungguh sangat sangat terlihat jelas bagaimana bayangan putih samar samar berseliweran mengitari sekitar tenda Dewi dan Agatha, yang membuat api unggun mereka padam, sehingga kegelapan makin menyelimuti mereka yang terlelap malam itu.

Suara suara hewan malam pun saling bersahutan, seakan melihat apa saja yang muncul malam itu. Hawa dingin menyergap hingga ke waktu subuh, menyisakan embun embun yang menempel di dedaunan pohon, hingga membuat daun daun basah dan mengeluarkan bau khas di pagi hari.

Tak terasa malam yang begitu mencekam itu telah berganti menjadi kicauan burung dan kecerahan sinar matahari pagi yang masuk lewat celah-celah dedaunan pohon. Walaupun kabut kabut masih saja menghiasi hutan itu seakan tak mau pergi.

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ความคิดเห็น

ไม่มีความคิดเห็น
6
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status