Share

45. Merasa Terusir

Eros POV

Aku berbaring di atas ranjang, menatap langit-langit kamarku. Padahal aku ingin lebih lama dan berbincang dengan Kanya, tapi tampaknya Samuel Wijaya tidak akan mengizinkan kami untuk berbincang. Dia selalu ada di tengah-tengah dan mengambil alih percakapan, hingga aku terusir dari sana.

“Huh! Eros, sejak kapan kamu menjadi pecundang!”

Aku menggerutu pada diriku sendiri, bukannya aku mengalah pada pria itu, tapi aku tidak ingin membuat Kanya kesusahan. Meskipun Samuel Wijaya meminta maaf padaku atas sikap kasarnya, tapi aku merasa kalau dia tidak tulus dengan perkataannya. Semua itu dia lakukan hanya untuk membuat Kanya tidak marah padanya.

Pasalnya Kanya tampak marah dan membelaku tadi. Aku cukup senang dia membelaku di depan sahabatnya, yang sudah lama dia kenal. Padahal dia belum lama mengenalku dan sudah membelaku.

Hatiku terasa hangat saat itu, bahkan sampa

Apple Leaf

Berikan komentar kalian untuk cerita ini ya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status