Share

Antara Senang dan Sedih    

            Detik itu juga Hana berharap ia sudah tertidur beberapa menit yang lalu. Berharap apa yang ia dengar keluar dari mulut Arya barusan hanya mimpi buruk karena lelahnya menghadapi dunia kerja yang baru. Napas Hana tersengal, hidungnya mampet. Tangisnya belum juga reda, dan sialnya lagi. Ternyata harapannya omong kosong.

            Malam ini Hana belum tertidur dan semua kalimat Arya tadi adalah kenyataan.

            “Pu-putus?”   

            Tangis Hana menjelma jadi rintihan. Wajah cantiknya basah, kulit kuning langsatnya memerah padam. Harusnya Hana turun ke bawah untuk membersihkan tubuhnya dilanjutkan dengan makan malam. Harusnya Hana bisa tidur nyenyak mengingat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status