Share

Bab 4.Makanan Ringan

Angin malam yang berhembus kencang mengingatkannya agar tak lupa untuk mengenakan jaket.

Beberapa menit yang lalu, Evelyn baru saja selesai membereskan kedai. Kini, lengkap dengan pengaman kepala serta kaos tangan ia siap mengendarai motor maticnya dan meluncur pulang. 

Dari kejauhan, samar-samar matanya melihat seseorang sedang berjalan dipinggir jalan. Dan semakin jelas pada jarak kurang dari 50 meter. 

"Bukankah itu pria yang tadi?"

Ya, orang tersebut adalah Han yang masih berada di jalanan sambil berusaha menenangkan bayinya.

Awalnya, Evelyn ingin mengabaikan. Tapi, melihat bayi yang dibawa menangis kencang, ia pun memilih berhenti meskipun sudah melewati Han beberapa meter.

"Kenapa kalian masih berada di sini?" tanyanya setelah turun dari motor.

"Oh, Nona Roti. Saya tidak tahu harus ke mana dan bayi ini terus menangis sampai-sampai saya juga ingin menangis."

"Jadi kalian tidak punya tempat tinggal?"

Han hanya menggeleng pelan menjawab pertanyaan Evelyn.

Melihat wajah Han memelas, Evelyn merasa kasihan dan tanpa berpikir panjang ia langsung menawarkan tumpangan dan tempat tinggal sementara.

"Bayi itu mungkin lapar. Ikutlah denganku! Kalian bisa tinggal di tempatku untuk sementara waktu."

"Benarkah? Terima kasih, Nona roti."

Sebelum menuju ke rumah, ia berhenti ke sebuah minimarket terlebih dahulu, "Mau ikut ke dalam atau menunggu di sini?"

"Apa yang bisa dilakukan di dalam?"

"Membeli susu dan perlengkapan lain untuk bayimu."

"Saya ikut!" Han akhirnya berjalan mengikuti Evelyn.

"Apa merek susu yang biasa diminum bayimu?"

"Saya tidak tahu."

"Kalau diapers yang biasa ia pakai?"

"Tidak tahu."

"Tidak ada gunanya kau ikut masuk ke dalam," ucap Evelyn ketus.

Sambil berjalan, mata Han kesana kemari melirik berbagai macam produk yang tertata rapi. Sampai pada barisan makanan ringan, ia merasa tertarik pada sebuah snack berbungkus warna hijau di sana. 

"Nona roti! Apa aku boleh minta ini?" Dengan mata penuh harapan layaknya anak kecil yang meminta sesuatu pada ibunya.

Evelyn mengamati snack tersebut dan termenung sebentar, "Tidak! Uangku tidak cukup. Aku sudah membeli perlengkapan bayimu juga beberapa makanan untukmu."

"Bagaimana jika makanan untukku ditukar dengan ini?"

"Tidak! Snack tidak bisa membuatmu kenyang lebih lama. Lagi pula itu harganya mahal."

Dengan kecewa, Han meletakkan kembali snack tersebut ketempat semula.

Semua kebutuhan sudah berada dikeranjang belanja untuk dibayar.

Begitu selesai melakukan pembayaran, barulah mereka melanjutkan perjalanan pulang.

Tak memakan waktu lama mereka telah sampai di apartemen milik Evelyn.

Apartemennya terlihat sederhana dan berukuran minimalis. Ditambah perabotan rumah berserakan membuat ruangan terkesan sangat sempit.

Bayi yang tadi sekejap tenang selama perjalanan, kini kembali menangis. Dengan segera, Evelyn melempar tas, jaket, dan sepatu yang ia kenakan ke arah sembarangan lalu pergi ke dapur untuk membuat susu.

"Berikan padanya!" kata Evelyn sambil memberikan susu yang baru saja ia seduh, "Kali ini aku buatkan, besok-besok kau harus buat sendiri."

"Baiklah. Terima kasih banyak. Sekarang dia sudah tenang." 

"Kalian berdua bisa menempati kamar kosong sebelah sana." kata Evelyn sambil menunjuk sebuah ruangan, "Tata dan rapikan sendiri! Aku akan beristirahat dan tolong jangan mengganggu!"

"Sebentar, Nona roti!" kata Han yang menghentikan langkah Evelyn, "kau sungguh baik dan berhati bangsa saya."

"Berbicaralah dengan baik dan benar!"

"Maksud saya, Nona Roti berhati malaikat karena saya golongan bangsa malaikat."

"Terserah apa katamu! Aku ingin istirahat," kata Evelyn sambil pergi mengabaikan Han yang ia anggap aneh.

"Selamat istirahat, Nona Roti!"

"Berhenti memanggilku begitu! Namaku Evelyn! Ingat itu!" katanya berteriak dari depan pintu kamarnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status