Share

Bab 4.Makanan Ringan

Author: Ai nien
last update Last Updated: 2022-03-14 11:58:15

Angin malam yang berhembus kencang mengingatkannya agar tak lupa untuk mengenakan jaket.

Beberapa menit yang lalu, Evelyn baru saja selesai membereskan kedai. Kini, lengkap dengan pengaman kepala serta kaos tangan ia siap mengendarai motor maticnya dan meluncur pulang. 

Dari kejauhan, samar-samar matanya melihat seseorang sedang berjalan dipinggir jalan. Dan semakin jelas pada jarak kurang dari 50 meter. 

"Bukankah itu pria yang tadi?"

Ya, orang tersebut adalah Han yang masih berada di jalanan sambil berusaha menenangkan bayinya.

Awalnya, Evelyn ingin mengabaikan. Tapi, melihat bayi yang dibawa menangis kencang, ia pun memilih berhenti meskipun sudah melewati Han beberapa meter.

"Kenapa kalian masih berada di sini?" tanyanya setelah turun dari motor.

"Oh, Nona Roti. Saya tidak tahu harus ke mana dan bayi ini terus menangis sampai-sampai saya juga ingin menangis."

"Jadi kalian tidak punya tempat tinggal?"

Han hanya menggeleng pelan menjawab pertanyaan Evelyn.

Melihat wajah Han memelas, Evelyn merasa kasihan dan tanpa berpikir panjang ia langsung menawarkan tumpangan dan tempat tinggal sementara.

"Bayi itu mungkin lapar. Ikutlah denganku! Kalian bisa tinggal di tempatku untuk sementara waktu."

"Benarkah? Terima kasih, Nona roti."

Sebelum menuju ke rumah, ia berhenti ke sebuah minimarket terlebih dahulu, "Mau ikut ke dalam atau menunggu di sini?"

"Apa yang bisa dilakukan di dalam?"

"Membeli susu dan perlengkapan lain untuk bayimu."

"Saya ikut!" Han akhirnya berjalan mengikuti Evelyn.

"Apa merek susu yang biasa diminum bayimu?"

"Saya tidak tahu."

"Kalau diapers yang biasa ia pakai?"

"Tidak tahu."

"Tidak ada gunanya kau ikut masuk ke dalam," ucap Evelyn ketus.

Sambil berjalan, mata Han kesana kemari melirik berbagai macam produk yang tertata rapi. Sampai pada barisan makanan ringan, ia merasa tertarik pada sebuah snack berbungkus warna hijau di sana. 

"Nona roti! Apa aku boleh minta ini?" Dengan mata penuh harapan layaknya anak kecil yang meminta sesuatu pada ibunya.

Evelyn mengamati snack tersebut dan termenung sebentar, "Tidak! Uangku tidak cukup. Aku sudah membeli perlengkapan bayimu juga beberapa makanan untukmu."

"Bagaimana jika makanan untukku ditukar dengan ini?"

"Tidak! Snack tidak bisa membuatmu kenyang lebih lama. Lagi pula itu harganya mahal."

Dengan kecewa, Han meletakkan kembali snack tersebut ketempat semula.

Semua kebutuhan sudah berada dikeranjang belanja untuk dibayar.

Begitu selesai melakukan pembayaran, barulah mereka melanjutkan perjalanan pulang.

Tak memakan waktu lama mereka telah sampai di apartemen milik Evelyn.

Apartemennya terlihat sederhana dan berukuran minimalis. Ditambah perabotan rumah berserakan membuat ruangan terkesan sangat sempit.

Bayi yang tadi sekejap tenang selama perjalanan, kini kembali menangis. Dengan segera, Evelyn melempar tas, jaket, dan sepatu yang ia kenakan ke arah sembarangan lalu pergi ke dapur untuk membuat susu.

"Berikan padanya!" kata Evelyn sambil memberikan susu yang baru saja ia seduh, "Kali ini aku buatkan, besok-besok kau harus buat sendiri."

"Baiklah. Terima kasih banyak. Sekarang dia sudah tenang." 

"Kalian berdua bisa menempati kamar kosong sebelah sana." kata Evelyn sambil menunjuk sebuah ruangan, "Tata dan rapikan sendiri! Aku akan beristirahat dan tolong jangan mengganggu!"

"Sebentar, Nona roti!" kata Han yang menghentikan langkah Evelyn, "kau sungguh baik dan berhati bangsa saya."

"Berbicaralah dengan baik dan benar!"

"Maksud saya, Nona Roti berhati malaikat karena saya golongan bangsa malaikat."

"Terserah apa katamu! Aku ingin istirahat," kata Evelyn sambil pergi mengabaikan Han yang ia anggap aneh.

"Selamat istirahat, Nona Roti!"

"Berhenti memanggilku begitu! Namaku Evelyn! Ingat itu!" katanya berteriak dari depan pintu kamarnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 38. Tempat Sampah

    Go Minji adalah nama pria yang sedang bersama Evelyn saat ini. Mereka berteman sangat akrab bahkan sering bertukar cerita tentang masalah yang sedang dialami masing-masing, meskipun dalam pertemanannya mereka lebih senang menggunakan kata-kata kasar dibanding kata-kata kasih sayang. Pertemuan itu adalah pertemuan yang tak pernah terduga setelah bertahun-tahun tidak memberi kabar satu sama lain. Mereka berpisah sejak mereka lulus SMP karena orang tua Minji harus pindah ke luar kota untuk mengurus pekerjaan. "Kau dulu sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dariku sampai aku memanggilmu Jerapah, tapi sekarang aku terlihat lebih tinggi. Apa selama ini kau tidak tumbuh? Hahaha ... " "Ah, aku tahu! Kau pasti sering mengalami patah hati hingga pertumbuhanmu terhambat oleh itu." lanjutnya masih dipenuhi dengan tawa. "Diam kau! Tubuhku masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan standar tinggi tubuh para wanita, Bodoh." "Ah, tapi yang jelas kau sering p

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 37. Jerapah Pirang

    Kecepatan berjalan cepat di area teras rumah sakit jiwa yang dilakukan Ae Ra dalam mengejar Han tidaklah berjalan lancar. Beberapa pasien dan para perawat yang sedang melakukan aktivitas berlalu lalang menghambat langkahnya. Pada sebuah tikungan sudut bangunan di sana, seorang pasien tak diduga berlari kencang menabraknya hingga terjatuh. Begitu ia bangun kembali, Han bersama dengan Evelyn dan Hyunki sudah menghilang dari pandangannya. "Haisss ... Kenapa mereka berjalan bagaikan mengkuti lomba jalan cepat?" Nafasnya masih tak beraturan. "Hwa!" Dia berteriak kencang karena kedatangan Kang Areum yang muncul secara tiba-tiba. "Kupikir kau sudah terlatih sejak kecil melihat arwah sepertiku. Kenapa kau masih saja terkejut?" Ae Ra mendengus kesal, "Meski sudah terlatih, aku akan tetap terkejut jika kau muncul tanpa aba-aba." "Kau penasaran dengan pria yang tadi? Apa kau pikir dia seorang manusia atau hantu?" Ae Ra menggeleng se

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 36. Wujud Asli

    Sudah hampir setengah jam Evelyn mondar-mandir karena bimbang ingin keluar dari kamar. Rasa malu atas tindakannya yang berani mencium Han masih ia rasakan. Berulang kali ia mengintip dari balik pintu untuk memastikan keberadaan Han. "Dia tidak ada. Sebaiknya aku keluar sekarang. Tapi ... Bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul?" Matanya tidak menemukan keberadaan Han ketika ia mengintip sekali lagi. Dia melangkah dengan mengendap-endap layaknya pencuri. Empat lima langkah dari kamarnya sudah tercapai. Namun ... "Hah!" Spontan mengelus dada karena tiba-tiba Han keluar dari kamarnya. Tangannya yang gugup kelabakan menarik beberapa helai rambut ke belakang telinga. "Pagi, Ev!" sapa Han yang sebenarnya juga merasa gugup, namun ia sukses menyembunyikannya. "Pagi!" bola matanya kesana kemari seakan bingung ingin menatap ke mana. "Mau sarapan bersama?" tawar Han. "Bukannya aku menerima tawaranmu, tapi sejak awal aku memang ingin sarapan." Menuju meja makan dan disusul oleh Han. Sebuah

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 35. Apakah ini Cinta?

    Di atas ranjang yang berbalut sprei warna navy polos, Han masih terbayang-bayang dengan perlakuan Evelyn kepadanya. Bahkan, ia masih memegangi dadanya yang berdetak dengan cepat.Ia berbaring tanpa bantal sambil menatap layar ponselnya yang terdapat foto dirinya dengan Jasmine. "Rasa suka ini berbeda dengan rasa suka pada Jasmine. Dan rasa bahagia ini sangat berbeda saat bertemu dengannya.""Mungkinkah ini yang disebut cinta?" Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hal ini tidak boleh terjadi." Bangkit dari tidurnya."Secepatnya aku harus mencarikan cinta sejatinya." Mengambil buku harian Evelyn yang masih ia simpan dan membacanya.'Dear My book,''Tadi sepulang sekolah, aku dan Stevan pergi ke suatu tempat dengan pepohonan yang rindang dan angin yang berhembus lembut.'Aku tidak tahu bagaimana dia yang baru pindah bisa mengetahui tempat seperti itu.''Dia menunjukkan sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu di atas salah satu pohon di sana.''Aku menyaksikan betapa lincahn

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 34. Film Romantis

    Sebelum pulang ke apartemen, Han menyempatkan diri untuk membeli sebuah CD . Han langsung menuju ke kamar Evelyn begitu sampai di apartemen. Namun, ia tak menemukannya di sana. Tempat yang dituju setelahnya adalah kamarnya. Sudah pasti dia ada di sana bersama dengan Hyunki. Baru setengah perjalanan, ia sudah berpapasan dengan Evelyn di ruang tengah. "Hai, Ev! Kau baru dari kamar Hyunki?" "Ya. Aku baru saja menidurkannya. Kau sendiri dari mana?" "Saya habis keluar mencari udara segar. Em, kau mau menemani saya menonton film?" "Horor? Action? Komedi?" Han menggelengkan kepala. "Romance." "Seleramu sangat murahan. Tapi, baiklah. Akan kutemani." Mereka duduk bersebelahan di sofa panjang depan televisi. Film sudah mulai diputar. "Film romantis sangat membosankan. Aku pasti akan tertidur di petengahan film." Menguap. "Apa lagi tadi aku tidak tidur siang." "Saya pastikan kau tidak akan mengantuk, karena ini adalah film romantis terbaik menurut rekomendasi di Yucub." "Semoga saja.

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 33. Akting

    Ae Ra tidak ingin Kang Areum mengetahuinya sekarang, jika dia mempunyai kelebihan melihat makhluk tak kasat mata karena ia belum merangkai rencana apapun. Jadi, ia berpura-pura terkejut karena melupakan sesuatu untuk mengalihkan hal tersebut. "Hah! Aku lupa belum membawa uang." Putar balik menghapiri James. "Kau belum memberiku uang." Menadahkan tangan kanannya. "Kau sangat Khawatir aku tidak membayar? Aku pasti akan mentransf ..." bicaranya terpotong. Ae ra mengode dengan menutup mulutnya menggunakan jari telunjuk dan memelankan suaranya, "Ssshhhttt ... Lihat di depan pintu!" James melihat ke arah pintu dan menyaksikan Kang Areum berdiri di sana. "Haissh ... Kalau begitu aku ikut denganmu." "Kita perlu berakting." Ae ra mulai berbicara dengan nada normal, "Berikan uangnya!" James sengaja menunjukkan rasa takutnya. "Aku ikut bersamamu. Aku tidak mau sendirian di sini. Wanita itu datang lagi. Lihat! Dia di depan pintu saat ini." Mengacungkan jarinya ke arah Kang Areum. "Mana?

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status