Share

Bab 8. Wajah Sempurna

Sepanjang hari dan malam, pikiran Han tak berpaling sedikit pun dari kata-kata Evelyn bahwa dirinya adalah beban.

Hal itu membuat dirinya bertekad untuk mencari kerja meski tanpa kartu identitas apa pun.

Hari ini setelah Evelyn berangkat ke toko roti dan dia sudah selesai dengan pekerjaan rumah, ia pergi berangkat melamar pekerjaan.

Di bawah sinar mentari pagi, ia berjalan menyusuri kota sambil mendorong kereta bayi yang berisi Hyunki.

Dia mendatangi semua toko dan tempat makan menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan.

Tak banyak toko yang sedang menambahkan pekerja. Sekalipun ada, mereka selalu bertanya kartu identitas yang tak dimiliki oleh Han.

Dia terus berjalan dan menemukan sebuah tempat makan yang sedang membutuhkan karyawan tanpa meminta identitas apa pun. Tapi tentunya, pemilik tempat makan itu tidak mau menerima karyawan yang bekerja membawa bayi.

Hari semakin siang.

Terik matahari terasa membakar kulit. Han memilih beristirahat sebentar disebuah kursi taman dengan atap minimalis. Tak jauh dari tempatnya berada, juga terdapat sekelompok orang lengkap dengan alat pemotretan di sana.

Sambil memberikan susu pada Hyunki, samar-samar ia mendengar percakapan mereka.

"Manager Lee Taejin baru saja mengabari, bahwaTaejin tidak bisa melakukan pemotretan hari ini karena terjadi sesuatu," ucap salah satu orang di sana.

"Ini bisa kacau. Kita harus segera mencari model pengganti," jawab orang satunya lagi.

"Itu tidak mudah," kata seorang anggota perempuan di sana.

"Sebentar. Coba lihat orang di sana!" Dia menunjuk ke arah Han dan membuat Han menoleh ke arah mereka, "Bukankah wajahnya sangat sempurna? Aku akan menawarinya."

Dia akhirnya menghampiri Han dan berkata, "Selamat siang! Apakah Anda sedang sibuk?"

"Tidak. Saya hanya sedang berteduh di sini," jawab Han kepada laki-laki itu.

"Maaf, jika mengganggu. Jadi, kami sedang melakukan pemotretan di sini. Namun, Model kami tidak bisa hadir. Lalu, saya melihat Anda dan merasa wajah dan postur tubuh anda terlihat sangat sempurna. Mungkin, Anda tahu sedikit-sedikit tentang cara berpose dan bersedia menggantikan Model kami?"

"Model? Em... Apa anda bisa tunjukan sebuah video tentang Model?"

Staf tersebut pun menunjukkan sebuah video pada Han.

"Itu sangat mudah."

"Wah ... kalau begitu, apakah Anda bersedia menjadi Model kami?"

"Apa saya bisa mendapatkan uang jika menjadi Model?" 

"Oh, tentu. Kami akan membayar apabila Anda melakukan pekerjaan dengan baik."

"Baik saya bersedia.Tapi, bagaimana dengan bayi ini?"

"Tenang! Selama anda melakukan pemotretan kami akan menjaga bayi ini. Apa ini anak Anda?"

"Bukan. Dia titipan." 

Staf tersebut tidak bertanya sesuatu lagi.

Seperti biasa, Han bisa melakukan semuanya dengan sempurna jika sudah dicontohkan.

Dia terlihat lihai dalam melakukan pose layaknya Model profesional. Didukung dengan postur tubuh yang ideal, membuat baju apa saja tampak keren. Sepertinya, pemilik brand baju akan puas dengan hasilnya.

Pemotretan pun berlangsung dengan lancar. Han pun mendapatkan honor yang lumayan, bahkan ia juga dimintai kontak. Mungkin dia akan ditawari job lagi.

"Saya tidak punya ponsel. Ah, tapi teman saya punya. Bagaimana jika anda berikan kontak Anda dan saya yang akan menghubungi Anda?"

"Bisa juga. Ini!" sambil memberikan sebuah kartu nama, "Tolong hubungi kami segera!"

"Baik!"

Han pun pulang dengan penuh rasa gembira. Tak lupa ia mampir ke Supermarket terlebih dahulu untuk berbelanja.

"Hei, Hyunki! Kita sangat hebat hari ini karena bisa mendapatkan uang. Kau juga akan mendapat bagian. Aku akan membelikanmu stok susu yang banyak."

Di dalam, ia berbelanja berbagai bahan makanan, seperti sayur dan daging juga kebutuhan Hyunki.

Tak lupa, ia juga membeli snack yang ingin ia beli saat pertama kali ke mini market bersama Evelyn.

Meski terlihat kerepotan karena harus mendorong kereta bayi dan membawa barang belanjaan, tapi wajahnya tidak menunjukkan hal tersebut.

Ia malah berjalan dengan riang sambil bernyanyi, "Nananana .... "

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status