Share

Bab 9. Makan malam

Biasanya, Han makan malam lebih dulu tanpa menunggu Evelyn. Tapi, berbeda dengan hari ini, ia mengganjal perutnya yang lapar dengan makanan ringan agar bisa makan malam bersama Evelyn.

Waktu pulang Evelyn pun telah tiba. Ia datang dengan membawa bungkusan roti di tangan dan raut muka yang lesu.

"Selamat datang, Evelyn!" sambut Han begitu Evelyn masuk ke dalam.

"Untukmu!" kata Evelyn sambil memberikan bungkusan roti yang ia bawa, "kau pasti belum makan karena di rumah tidak ada bahan makanan."

"Benar, saya belum makan karena menunggumu. Tapi, saya sudah memasak untuk makan malam kita. Ayo!"

"Kenapa menungguku? Setiap hari kan aku sudah makan malam di toko."

"Sudah! Pokoknya malam ini kau harus makan malam dengan saya!" Han pun menarik tangan Evelyn menuju dapur.

Melihat meja makan penuh dengan berbagai makanan yang tersaji, membuat Evelyn bertanya karena yang ia tahu bahan makanan dirumah sudah habis.

"Kau dapat dari mana semua ini?"

"Makanlah dulu! Nanti saya ceritakan." Han mendudukkan Evelyn di kursi lalu mengambilkan daging juga sayur, "Makanlah!"

"Tidak! Sebelum kau ceritakan dari mana semua makanan ini, aku tidak akan makan."

"Makanlah sambil saya ceritakan!" kata Han bersikeras.

Evelyn mulai memotong daging di piringnya, kemudian Han mulai bercerita.

"Hari ini adalah hari baik. Tadi, saya bersama Hyunki pergi mencoba mencari pekerjaan. Dan itu tidak mudah. Semua tempat yang kami datangi selalu menolak.

Saya hampir putus asa. Tapi, kita tidak pernah tahu kebaikan yang akan diberikan Tuhan.

Tiba-tiba saja seseorang menawari pekerjaan. Dan pekerjaan itu sangatlah mudah dilakukan. Hanya dengan bergaya di depan kamera, saya mendapatkan uang yang cukup untuk membeli stok makanan dan perlengkapan Hyunki. Bahkan masih ada sisanya sedikit."

"Maksudmu Model?"

"Benar Model."

"Benarkah?"

"Tentu. Mereka juga memberi saya kontak agar saya menghubunginya. Ini!" kata Han sambil memberikan kartu nama tadi.

"Wah, kau harus segera menghubungi mereka. Aku akan menghubungi mereka sekarang!" Evelyn mengeluarkan handphone, lalu menghubungi nomor tersebut lewat chat. Setelahnya, gadis itu terlihat melanjutkan makan malam dengan lahap.

Evelyn menatap wajah Han cukup lama hingga membuat pria itu bertanya, "Ada yang aneh dengan wajah saya?"

"Pantas saja seseorang tiba-tiba menawarimu untuk jadi model," kata Evelyn yang masih belum berpaling dari wajah Han.

Han menaikkan alis sebagai isyarat mengapa Evelyn berbicara seperti itu.

"Kau benar-benar tampan."

Evelyn tidak sadar berkata begitu, hingga dia merasa malu ketika menyadarinya.

Han yang menerima pujian pun merasa tersipu dan jantungnya berdegup.

Ini sesuatu yang baru ia rasakan.

"Perasaan apa ini?" tanya Han dalam hati.

"Oh, iya! Saya masih punya makanan yang harus kau coba," kata Han memecahkan suasana canggung.

"Apa itu?"

"Kau harus pejamkan mata. Karena ini adalah makanan terenak. Menurut saya sih ... Hehe ..."

"Baiklah! Aku akan pejamkan mata."

Han menyuapkan sepotong keripik kentang bertabur rumput laut isi dari snack yang ia beli tadi kepada Evelyn. Namun, reaksinya ketika mengunyah snack tersebut sangat tidak diduga.

"Bufffh!" Evelyn melepehkan makanan dari mulutnya.

"Kenapa kau memberi makanan ini?" tanya Evelyn sambil berdiri.

"Maaf saya pikir kau juga akan menyukainya."

"Aku sangat tidak menyukainya. Mengerti!" kata Evelyn dan pergi meninggalkan Han.

Han hanya terdiam. Dia tidak tahu mengapa Evelyn terlihat sangat marah hanya karena hal sepele. 

Sudah dua jam Han membaringkan tubuh di ranjang, namun ia belum juga terlelap. Bahkan setelah Hyunki terbangun lalu tertidur lagi.

Ia terus memikirkan Evelyn.

Pada akhirnya, ia pun datang ke kamar Evelyn.

Dia sengaja tidak mengetuk pintu karena pasti Evelyn malah akan mengusirnya.

Han akhirnya masuk begitu saja dan ternyata Evelyn juga belum tertidur.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status