Share

Bab 9. Makan malam

Penulis: Ai nien
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-18 11:29:23

Biasanya, Han makan malam lebih dulu tanpa menunggu Evelyn. Tapi, berbeda dengan hari ini, ia mengganjal perutnya yang lapar dengan makanan ringan agar bisa makan malam bersama Evelyn.

Waktu pulang Evelyn pun telah tiba. Ia datang dengan membawa bungkusan roti di tangan dan raut muka yang lesu.

"Selamat datang, Evelyn!" sambut Han begitu Evelyn masuk ke dalam.

"Untukmu!" kata Evelyn sambil memberikan bungkusan roti yang ia bawa, "kau pasti belum makan karena di rumah tidak ada bahan makanan."

"Benar, saya belum makan karena menunggumu. Tapi, saya sudah memasak untuk makan malam kita. Ayo!"

"Kenapa menungguku? Setiap hari kan aku sudah makan malam di toko."

"Sudah! Pokoknya malam ini kau harus makan malam dengan saya!" Han pun menarik tangan Evelyn menuju dapur.

Melihat meja makan penuh dengan berbagai makanan yang tersaji, membuat Evelyn bertanya karena yang ia tahu bahan makanan dirumah sudah habis.

"Kau dapat dari mana semua ini?"

"Makanlah dulu! Nanti saya ceritakan." Han mendudukkan Evelyn di kursi lalu mengambilkan daging juga sayur, "Makanlah!"

"Tidak! Sebelum kau ceritakan dari mana semua makanan ini, aku tidak akan makan."

"Makanlah sambil saya ceritakan!" kata Han bersikeras.

Evelyn mulai memotong daging di piringnya, kemudian Han mulai bercerita.

"Hari ini adalah hari baik. Tadi, saya bersama Hyunki pergi mencoba mencari pekerjaan. Dan itu tidak mudah. Semua tempat yang kami datangi selalu menolak.

Saya hampir putus asa. Tapi, kita tidak pernah tahu kebaikan yang akan diberikan Tuhan.

Tiba-tiba saja seseorang menawari pekerjaan. Dan pekerjaan itu sangatlah mudah dilakukan. Hanya dengan bergaya di depan kamera, saya mendapatkan uang yang cukup untuk membeli stok makanan dan perlengkapan Hyunki. Bahkan masih ada sisanya sedikit."

"Maksudmu Model?"

"Benar Model."

"Benarkah?"

"Tentu. Mereka juga memberi saya kontak agar saya menghubunginya. Ini!" kata Han sambil memberikan kartu nama tadi.

"Wah, kau harus segera menghubungi mereka. Aku akan menghubungi mereka sekarang!" Evelyn mengeluarkan handphone, lalu menghubungi nomor tersebut lewat chat. Setelahnya, gadis itu terlihat melanjutkan makan malam dengan lahap.

Evelyn menatap wajah Han cukup lama hingga membuat pria itu bertanya, "Ada yang aneh dengan wajah saya?"

"Pantas saja seseorang tiba-tiba menawarimu untuk jadi model," kata Evelyn yang masih belum berpaling dari wajah Han.

Han menaikkan alis sebagai isyarat mengapa Evelyn berbicara seperti itu.

"Kau benar-benar tampan."

Evelyn tidak sadar berkata begitu, hingga dia merasa malu ketika menyadarinya.

Han yang menerima pujian pun merasa tersipu dan jantungnya berdegup.

Ini sesuatu yang baru ia rasakan.

"Perasaan apa ini?" tanya Han dalam hati.

"Oh, iya! Saya masih punya makanan yang harus kau coba," kata Han memecahkan suasana canggung.

"Apa itu?"

"Kau harus pejamkan mata. Karena ini adalah makanan terenak. Menurut saya sih ... Hehe ..."

"Baiklah! Aku akan pejamkan mata."

Han menyuapkan sepotong keripik kentang bertabur rumput laut isi dari snack yang ia beli tadi kepada Evelyn. Namun, reaksinya ketika mengunyah snack tersebut sangat tidak diduga.

"Bufffh!" Evelyn melepehkan makanan dari mulutnya.

"Kenapa kau memberi makanan ini?" tanya Evelyn sambil berdiri.

"Maaf saya pikir kau juga akan menyukainya."

"Aku sangat tidak menyukainya. Mengerti!" kata Evelyn dan pergi meninggalkan Han.

Han hanya terdiam. Dia tidak tahu mengapa Evelyn terlihat sangat marah hanya karena hal sepele. 

Sudah dua jam Han membaringkan tubuh di ranjang, namun ia belum juga terlelap. Bahkan setelah Hyunki terbangun lalu tertidur lagi.

Ia terus memikirkan Evelyn.

Pada akhirnya, ia pun datang ke kamar Evelyn.

Dia sengaja tidak mengetuk pintu karena pasti Evelyn malah akan mengusirnya.

Han akhirnya masuk begitu saja dan ternyata Evelyn juga belum tertidur.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 38. Tempat Sampah

    Go Minji adalah nama pria yang sedang bersama Evelyn saat ini. Mereka berteman sangat akrab bahkan sering bertukar cerita tentang masalah yang sedang dialami masing-masing, meskipun dalam pertemanannya mereka lebih senang menggunakan kata-kata kasar dibanding kata-kata kasih sayang. Pertemuan itu adalah pertemuan yang tak pernah terduga setelah bertahun-tahun tidak memberi kabar satu sama lain. Mereka berpisah sejak mereka lulus SMP karena orang tua Minji harus pindah ke luar kota untuk mengurus pekerjaan. "Kau dulu sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dariku sampai aku memanggilmu Jerapah, tapi sekarang aku terlihat lebih tinggi. Apa selama ini kau tidak tumbuh? Hahaha ... " "Ah, aku tahu! Kau pasti sering mengalami patah hati hingga pertumbuhanmu terhambat oleh itu." lanjutnya masih dipenuhi dengan tawa. "Diam kau! Tubuhku masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan standar tinggi tubuh para wanita, Bodoh." "Ah, tapi yang jelas kau sering p

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 37. Jerapah Pirang

    Kecepatan berjalan cepat di area teras rumah sakit jiwa yang dilakukan Ae Ra dalam mengejar Han tidaklah berjalan lancar. Beberapa pasien dan para perawat yang sedang melakukan aktivitas berlalu lalang menghambat langkahnya. Pada sebuah tikungan sudut bangunan di sana, seorang pasien tak diduga berlari kencang menabraknya hingga terjatuh. Begitu ia bangun kembali, Han bersama dengan Evelyn dan Hyunki sudah menghilang dari pandangannya. "Haisss ... Kenapa mereka berjalan bagaikan mengkuti lomba jalan cepat?" Nafasnya masih tak beraturan. "Hwa!" Dia berteriak kencang karena kedatangan Kang Areum yang muncul secara tiba-tiba. "Kupikir kau sudah terlatih sejak kecil melihat arwah sepertiku. Kenapa kau masih saja terkejut?" Ae Ra mendengus kesal, "Meski sudah terlatih, aku akan tetap terkejut jika kau muncul tanpa aba-aba." "Kau penasaran dengan pria yang tadi? Apa kau pikir dia seorang manusia atau hantu?" Ae Ra menggeleng se

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 36. Wujud Asli

    Sudah hampir setengah jam Evelyn mondar-mandir karena bimbang ingin keluar dari kamar. Rasa malu atas tindakannya yang berani mencium Han masih ia rasakan. Berulang kali ia mengintip dari balik pintu untuk memastikan keberadaan Han. "Dia tidak ada. Sebaiknya aku keluar sekarang. Tapi ... Bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul?" Matanya tidak menemukan keberadaan Han ketika ia mengintip sekali lagi. Dia melangkah dengan mengendap-endap layaknya pencuri. Empat lima langkah dari kamarnya sudah tercapai. Namun ... "Hah!" Spontan mengelus dada karena tiba-tiba Han keluar dari kamarnya. Tangannya yang gugup kelabakan menarik beberapa helai rambut ke belakang telinga. "Pagi, Ev!" sapa Han yang sebenarnya juga merasa gugup, namun ia sukses menyembunyikannya. "Pagi!" bola matanya kesana kemari seakan bingung ingin menatap ke mana. "Mau sarapan bersama?" tawar Han. "Bukannya aku menerima tawaranmu, tapi sejak awal aku memang ingin sarapan." Menuju meja makan dan disusul oleh Han. Sebuah

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 35. Apakah ini Cinta?

    Di atas ranjang yang berbalut sprei warna navy polos, Han masih terbayang-bayang dengan perlakuan Evelyn kepadanya. Bahkan, ia masih memegangi dadanya yang berdetak dengan cepat.Ia berbaring tanpa bantal sambil menatap layar ponselnya yang terdapat foto dirinya dengan Jasmine. "Rasa suka ini berbeda dengan rasa suka pada Jasmine. Dan rasa bahagia ini sangat berbeda saat bertemu dengannya.""Mungkinkah ini yang disebut cinta?" Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hal ini tidak boleh terjadi." Bangkit dari tidurnya."Secepatnya aku harus mencarikan cinta sejatinya." Mengambil buku harian Evelyn yang masih ia simpan dan membacanya.'Dear My book,''Tadi sepulang sekolah, aku dan Stevan pergi ke suatu tempat dengan pepohonan yang rindang dan angin yang berhembus lembut.'Aku tidak tahu bagaimana dia yang baru pindah bisa mengetahui tempat seperti itu.''Dia menunjukkan sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu di atas salah satu pohon di sana.''Aku menyaksikan betapa lincahn

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 34. Film Romantis

    Sebelum pulang ke apartemen, Han menyempatkan diri untuk membeli sebuah CD . Han langsung menuju ke kamar Evelyn begitu sampai di apartemen. Namun, ia tak menemukannya di sana. Tempat yang dituju setelahnya adalah kamarnya. Sudah pasti dia ada di sana bersama dengan Hyunki. Baru setengah perjalanan, ia sudah berpapasan dengan Evelyn di ruang tengah. "Hai, Ev! Kau baru dari kamar Hyunki?" "Ya. Aku baru saja menidurkannya. Kau sendiri dari mana?" "Saya habis keluar mencari udara segar. Em, kau mau menemani saya menonton film?" "Horor? Action? Komedi?" Han menggelengkan kepala. "Romance." "Seleramu sangat murahan. Tapi, baiklah. Akan kutemani." Mereka duduk bersebelahan di sofa panjang depan televisi. Film sudah mulai diputar. "Film romantis sangat membosankan. Aku pasti akan tertidur di petengahan film." Menguap. "Apa lagi tadi aku tidak tidur siang." "Saya pastikan kau tidak akan mengantuk, karena ini adalah film romantis terbaik menurut rekomendasi di Yucub." "Semoga saja.

  • Malaikat Dihukum Jadi Babysitter   Bab 33. Akting

    Ae Ra tidak ingin Kang Areum mengetahuinya sekarang, jika dia mempunyai kelebihan melihat makhluk tak kasat mata karena ia belum merangkai rencana apapun. Jadi, ia berpura-pura terkejut karena melupakan sesuatu untuk mengalihkan hal tersebut. "Hah! Aku lupa belum membawa uang." Putar balik menghapiri James. "Kau belum memberiku uang." Menadahkan tangan kanannya. "Kau sangat Khawatir aku tidak membayar? Aku pasti akan mentransf ..." bicaranya terpotong. Ae ra mengode dengan menutup mulutnya menggunakan jari telunjuk dan memelankan suaranya, "Ssshhhttt ... Lihat di depan pintu!" James melihat ke arah pintu dan menyaksikan Kang Areum berdiri di sana. "Haissh ... Kalau begitu aku ikut denganmu." "Kita perlu berakting." Ae ra mulai berbicara dengan nada normal, "Berikan uangnya!" James sengaja menunjukkan rasa takutnya. "Aku ikut bersamamu. Aku tidak mau sendirian di sini. Wanita itu datang lagi. Lihat! Dia di depan pintu saat ini." Mengacungkan jarinya ke arah Kang Areum. "Mana?

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status