Share

Bab Delapan

Lo udah sadar?” Friska mengagetkanku. Tak menjawab, aku hanya melempar senyuman padanya.

“Lo baik-baik saja? Mana yang sakit? Mau gue panggilin dokter?”

Ah, dia masih cerewet seperti biasanya. Gadisku. Aku tidak sakit apa-apa. Tak butuh dokter. Hanya butuh dirimu. Hanya butuh pengakuanmu. Kapan kau akan mengingatku? Kau meletakkan punggung tanganmu di keningku. Munkin mencoba merasa-rasai apakah aku baik-baik saja.

“ Kenapa lo gak ngomong sih?”

“ Gue baik-baik saja.” Akirnya kata-kata itu meluncur juga dari tenggorokanku. Aku baru sadar betapa keringnya kerongkonganku. Kau mengerti dan mengambil gelas berisi air putih yang entah sejak kapan telah berada di atas sebuah meja kecil sebelah tempat tidurku. Kau membantuku bangun dan memperbaiki bantal agar aku lebih nyaman dan dengan sabar membantuku minum.

“ Lo sakit apa?”kau kembali bertanya. 

“ Gue cuma kecapekan.”jawabku sekenanya.

“Bohong lo, buktinya Ferdi cemas banget sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status