Share

130. Kesaksian

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2025-05-25 14:43:20
“Kenapa Papa tidak mengatakan padaku sejak awal?” tanya Kayden pada sang ayah yang masih mengusap dadanya.

Menyadari beliau melakukan itu, Kayden meralat kalimatnya.

“Maaf—“ Ia menimpakan tangannya di atas punggung tangan renta ayahnya. “Maksudku tidak seperti itu. Apa ada sesuatu yang menjadi pertimbangan Papa untuk tidak mengatakannya sejak awal?”

Tuan Owen menganggukkan kepalanya. Surainya yang hampir keseluruhan putih itu bergerak.

“Papa hanya ...menolak apa yang Papa lihat, Kayden. Karena selama ini kita melihatnya sebagai seorang gadis baik yang datang dari keluarga baik. Tapi sepertinya rasa cintanya kepadamu sudah membuatnya gelap mata.”

“Tidak ada cinta yang seperti itu, Pa,” jawab Kayden sebagai sangkalan. “Itu obsesi.”

“Papa tidak tahu apakah kamu mempercayai Papa atau tidak, tapi saat serangan jantung pertama itu terjadi ... Papa baru saja bertemu dengan Julia.”

“Ya?!” Kedua mata Kayden melebar, alisnya yang lebat terangkat. “Apa maksudnya, Pa?”

“Dia datang mengunju
Almiftiafay

haaaiiii ini bab yang ke 2 yah akak semuanya 🤗💃🏻 apakah kalian siap Dengan kejutan besok xixixixi 🥰

| 24
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
emang lebih baik tuan owen ikut kayden karna istri nya sendiri juga berpihak pada julia
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Aksi & kritisnx kalian br2 aq sukaaaaaa ...,...malah makin suka klo si julid ular betina itu di tangkap brsama si jalang mata duitaaaannnn ...
goodnovel comment avatar
Eva
Apakah besok Kayden akan langsung mengunjungi si Juling? Ataukah Evan Lee yang punya pikiran kritis memiliki cara lain?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    254. Diperlakukan Seperti Binatang

    Julia tidak sempat memberikan perlawanan. Kedua tangannya lebih dulu ditarik dari tempat ia duduk yang semula ada di dekat jeruji besi. Sekalipun Julia memberontak, ia tak akan dilepaskan begitu saja. Sebagai ‘penghuni’ yang terakhir masuk ke dalam sini, ia adalah yang paling lemah. Bagi mereka, dirinya wajib menghormati orang lama. Tiga wanita yang Julia tak tahu siapa namanya selain menandai mereka dari rambut saja. Si pirang, si ikal dan si rambut pendek yang memperlakukan mereka seperti bintang. Julia kerap diminta untuk memijit kaki mereka, membersihkan kamar mandi kotor yang ada di dalam sel itu, atau mendapat jatah makanan yang paling sedikit. Dan penyiksaan seperti ini bukan yang pertama kalinya ia alami. Lengan dan sebagian tubuhnya telah memiliki lebam yang kebiruan akibat terlalu sering dipukuli. Seperti ini ... saat dirinya tak memiliki cukup kekuatan untuk melawan. Julia didorong hingga punggungnya membentur dinding. Bunyi berdebum terdengar sangat keras. “Akh!”

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    253. Karma Selalu Terdengar Mengerikan

    "I-ibunya ... Irina?" Liora hampir tak percaya saat mengatakan itu. Tuan Owen mengangguk, membenarkannya. "Iya, Liora." "Aku belum melihat beritanya, Pa. Kenapa Ibunya Irina mendadak meninggal? Terakhir kali saat kami bertemu beliau masih dalam keadaan sehat." "Kamu benar," tanggap Tuan Owen. "Dia tidak meninggal karena sakit. Kabar menyebutkan bahwa dugaan sementara dia jatuh dari tangga dan mengalami patah tulang pinggul dan leher." Liora menutup mulutnya dengan sebelah tangan, karena jika tidak ... ia benar-benar bisa ternganga akibat terlampau terkejut. "Tadi Papa membaca, pembantu yang pertama kali menemukannya, tapi dia sudah meninggal," imbuh Tuan Owen yang justru membuat Liora semakin tak percaya. "Aku bukannya senang, tapi ... Ibunya Irina itu mungkin juga kesepian di penghujung hidupnya karena tidak ada seorangpun yang tahu beliau sedang meregang nyawa," ucap Liora setelah menurunkan tangannya. "Biarlah, Liora." Tuan Owen berjalan dengan bantuan elbow crutch di tanga

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    252. ‘Something’ In The Morning

    "A-aku belum mandi." Liora memalingkan wajahnya saat Kayden hampir kembali mempertemukan bibir mereka. "Bohong." "Aku memang belum mandi, aku hanya cuci muka dan akan mengirim pesan padamu karena kamu tidak pulang-pulang," terang Liora. "Tapi kenapa kamu sangat wangi, Princess?" bisik Kayden. "Aku sungguh tidak mau." Liora mendorong Kayden agar menjauh, dada prianya yang bidang itu seperti akan menguncinya di manapun tempat. Dari sudut mata Kayden yang dijumpai oleh Liora, pandangan prianya itu mengarah pada pintu kamar mandi. Yang bisa ia pastikan dengan jelas bahwa Kayden ingin melakukannya di sana. "Tidak menolak?" goda Kayden, tatapannya menelisik Liora. Meski ia menuruti gadisnya untuk menjauhkan diri dan melepas pelukan di pinggang kecil nan seksi itu, tapi sepasang matanya yang sensual tak berhenti. "Sungguh tidak mau," balas Liora. Ia mendengus, sengit menatap Kayden. "Apa tidak ada yang kamu pikirkan selain itu, Tuan Kayden Baldwin?!" Kayden memiringkan kepalanya,

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    251. Iblis Di Luar, Suami Di Kamar

    "IRINA LARSON!" Donny berteriak keras-keras saat Evan menarik kepalanya dari air sehingga ia bisa menghirup udara segar sekali lagi. "Yang menyuruh saya adalah—AKHKK!" Mulutnya kembali terbungkam saat Evan memaksa kepalanya untuk masuk ke dalam tong. "AMPUN!" Donny sekali lagi berseru, kali ini lebih keras, dan penuh dengan permohonan. "Saya akan mengaku, tapi tolong hentikan!" Matanya yang merah menatap Kayden yang masih duduk dengan nyaman di bangku usang. Bibirnya yang mengepulkan asap rokok tipis tengah tersenyum, seolah menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. Donny menunduk saat cengkeraman Evan terlepas. Ia menjatuhkan kepalanya ke tanah berumput saat berujar, "Ampuni saya, Tuan Kayden. Tolong jangan seperti ini ...." Tawa lirih Kayden terdengar, menggema mencekam di sekitarnya. "Di mana perginya pria yang hari itu memimpin dan meminta anak buahnya untuk membunuh istriku?" tanya Kayden. "Apa dia sudah berubah menjadi seorang pecundang sekarang?" Kepala Donny k

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    250. Tenggelam Di Bawah Rembulan

    .... Sepertinya, semua terjadi begitu cepat. Donny tak sempat meraba apa yang akan dilakukan oleh Evan. Pria itu sama sekali tak terduga. Tubuhnya limbung sekali lagi ke jalan aspal seperti seonggok kayu yang dilemparkan dengan sebelah tangan. Tendangan kaki Evan mengenai bagian belakang kepalanya, dan itu adalah hal terakhir yang bisa diingatnya sebelum ia tersadar saat dadanya ... sesak! Ia tak bisa bernapas, pandangannya buram, kumpulan air memenuhi wajahnya. Ia mencoba menarik kepalanya ke tempat yang kering yang memiliki banyak oksigen, berharap ini hanya mimpi buruk yang menghantuinya mengingat ucapan Kayden dan Evan yang menyebut bahwa ia harus diperlakukan sama seperti Liora—ditenggelamkan. Tapi, Donny sadar bahwa ini bukan hanya sebatas mimpi. Ia bisa merasakan nyeri di kedua tangannya, ia terikat. Rahangnya yang bergeser akibat ditendang oleh Evan semakin tak tertangguhkan perihnya. Ia berdiri, tahu tubuhnya sedang dipaksa membungkuk, tapi tak bisa memberikan perlawana

  • Malam Membara Bersama Pamanmu    249. Berhadapan Dengan Iblis

    ⚠⚠TRIGGER WARNING⚠⚠ Bab memuat konten yang mengandung kekerasan dan dapat memicu rasa tidak nyaman. Harap bijak dalam membaca! ———— Di tepi danau Washington kala itu, Donny mendengar dengan jelas Liora mengatakan kurang lebih seperti, 'Siapa yang melindunginya selama ini, sejak ia dikejar oleh preman bayaran di bar', yang sebenarnya ia tahu bahwa itu adalah Kayden Baldwin. Tapi, ia mengabaikannya. Ia kesampingkan kegusarannya saat itu sebab ia telah mendapatkan bayaran dari Irina. Sehingga mau tidak mau ia pun melakukan 'pekerjaannya'. Ia tak tahu bahwa apa yang dilakukannya saat itu akan membuatnya terjebak dalam peristiwa mengerikan seperti ini. Mana tahu ia dibuntuti oleh Kayden dan Evan? Ia sudah ada di batas kota, hanya tinggal melewati sekian kilometer untuk kembali ke tempat persembunyiannya. Tapi, ia tertangkap! Kayden dan Evan pasti telah mengikutinya sejak ia bertemu dengan Irina di halaman pertokoan bobrok itu sehingga mereka meringkusnya di sini, di jalan yang leng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status