Home / Romansa / Malam Panas dengan Atasan Mantan / Bab 141 : Keberanian Juliet

Share

Bab 141 : Keberanian Juliet

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-06-17 21:00:27

Acara lelang telah berakhir.

Wilson kini tengah mengobrol dengan kenalan bisnisnya.

Di dalam toilet mewah yang sepi, hanya gemericik air dari keran yang terdengar samar. Juliet baru saja mencuci tangan ketika pintu terbuka dan dua sosok wanita masuk bersamaan. Langkah keduanya terdengar begitu jelas, tepat dan penuh dengan tekanan.

Juliet menoleh pelan. Veronica dan Karina berdiri di sana, mengenakan gaun elegan yang mencolok. Mata mereka menatap tajam ke arahnya.

Dari cara mereka masuk dan menyusun langkah, Juliet langsung tahu, ini bukan kebetulan. Mereka sengaja menyusulnya ke toilet karena tahu Wilson tidak akan ikut ke sana.

“Juliet,” sapa Veronica lebih dulu, nadanya tenang tapi menggigit. “Akhirnya kita bertemu lagi. Padahal, aku yakin sudah memperingatkan mu dengan tegas dulu. Tapi, setidaknya sekarang kami bisa bicara tanpa orang lain mendengarkan.”

Juliet mengusap tangannya dengan tisu pelan, tidak langsu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 143 : Pembuktian Diri

    Setelah berhari-hari melakukan penyelidikan intensif bersama tim kepercayaannya, termasuk Rafael, akhirnya semua potongan bukti yang tersembunyi perlahan-lahan membentuk gambaran yang jelas. Wilson duduk di ruang kerjanya, mata tajamnya menatap layar laptop yang menunjukkan rekam jejak digital, alamat IP, transfer file, hingga komunikasi terenkripsi, semuanya mengarah pada satu nama yang pasti, Veronica. “Wanita ini benar-benar keras kepala. Apa bedanya dia dan Karina sebenarnya? Tidak heran kalau Karina sangat ambisius dan picik, ibunya juga orang yang semacam ini,” gumamnya. Wilson menarik napas panjang, ekspresinya dingin. Dia memutar kursinya, lalu menghubungi Rafael lewat sambungan internal terenkripsi. “Sudah cukup, Rafael. Aku tahu siapa dalangnya. Sekarang giliran kita yang bertindak. Kalau dia makin keterlaluan, aku akan datang secara langsung.” “Kau tahu apa yang haru

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 142 : Kesabaran Mulai Habis

    Mata Wilson menyipit. Nafasnya teratur tapi dalam. “Apa kau bisa melacak sumbernya?” “Tim IT sedang mencoba, tapi jejaknya dibersihkan sangat rapi. Kami punya dugaan, virus ini dikirim melalui akses internal, entah dari orang dalam… atau seseorang yang pernah sangat dekat dengan sistem perusahaan sebelumnya.” Wilson menggenggam ponsel lebih erat. Suaranya dingin namun sangat tegas. “Segera isolasi server utama. Putuskan semua koneksi dari jaringan luar. Jangan beri akses ke siapa pun, bahkan para direktur perusahaan.” “Sudah kami lakukan. Tapi Wilson...” “Apa lagi?” “Aku curiga ini bukan hanya serangan biasa. Ini bisa jadi bagian dari upaya sabotase lebih besar. Dan yang mengkhawatirkan... waktunya terlalu sempurna untuk dilakukannya.” Wilson terdiam sejenak. Dia tahu, terlalu banyak

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 141 : Keberanian Juliet

    Acara lelang telah berakhir. Wilson kini tengah mengobrol dengan kenalan bisnisnya. Di dalam toilet mewah yang sepi, hanya gemericik air dari keran yang terdengar samar. Juliet baru saja mencuci tangan ketika pintu terbuka dan dua sosok wanita masuk bersamaan. Langkah keduanya terdengar begitu jelas, tepat dan penuh dengan tekanan. Juliet menoleh pelan. Veronica dan Karina berdiri di sana, mengenakan gaun elegan yang mencolok. Mata mereka menatap tajam ke arahnya. Dari cara mereka masuk dan menyusun langkah, Juliet langsung tahu, ini bukan kebetulan. Mereka sengaja menyusulnya ke toilet karena tahu Wilson tidak akan ikut ke sana. “Juliet,” sapa Veronica lebih dulu, nadanya tenang tapi menggigit. “Akhirnya kita bertemu lagi. Padahal, aku yakin sudah memperingatkan mu dengan tegas dulu. Tapi, setidaknya sekarang kami bisa bicara tanpa orang lain mendengarkan.” Juliet mengusap tangannya dengan tisu pelan, tidak langsu

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 140 : Acara Lelang yang Megah

    Sore itu, suasana kantor tampak lebih tenang dibanding biasanya, namun di ruang kerja Wilson, ketenangan itu segera terusik oleh ketukan ringan di pintu. Sekretaris pribadi barunya, Clara, masuk dengan langkah rapi, berkas di tangan dan ekspresi serius seperti biasa. “Maaf mengganggu, Tuan Wilson,” ucapnya sambil meletakkan sebuah map kulit hitam elegan di atas meja kerja Wilson. “Ini undangan resmi untuk acara lelang tahunan Grand Étoile. Seperti biasa, acara akan dihadiri tokoh-tokoh ternama, pebisnis papan atas, kolektor, seniman internasional, tokoh negara, bahkan beberapa selebriti dunia.” Wilson mengangkat alis, sedikit terkejut. “Sudah satu tahun lagi, ya…” gumamnya sambil membuka map itu dan membaca isi undangan yang ditulis dengan huruf cetak keemasan di atas kertas tebal beraksen perak. Clara melanjutkan, “Lokasinya tahun ini diadakan di Château De Lumière, dan seperti

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 139 : Lagi-lagi Kecewa

    Malam itu, rumah baru mereka terasa begitu tenang. Nathan dan Nathania sudah terlelap di kamar yang telah disiapkan khusus oleh Wilson, masing-masing dengan tempat tidur kecil yang nyaman, dinding berhiaskan gambar kartun dan mainan tertata rapi di rak-rak. Dua pengasuh berjaga bergantian memastikan keduanya tidur dengan nyenyak. Juliet berjalan pelan di koridor rumah itu dengan rambut tergerai, mengenakan piyama sederhana berwarna lembut. Matanya menelusuri foto-foto keluarga kecil mereka yang sudah terpajang di salah satu dinding ruang tengah, Wilson benar-benar mempersiapkan semuanya dengan rapih dan hati-hati. Di ruang keluarga, Wilson duduk santai di sofa, mengenakan kaos longgar dan celana santai. Saat melihat Juliet muncul, senyum lembut menghiasi wajahnya. Ia menepuk tempat di sampingnya, memberi isyarat agar Juliet duduk di sampingnya. Dengan langkah ringan, Juliet menghampirinya lalu duduk di samping Wilson. Sesaat merek

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 138 : Sekutu Terbaik

    Karina datang dengan penampilan sempurna, gaun elegan, parfum lembut, dan senyum manis yang terlatih bertahun-tahun dalam lingkungan elite. Dia tahu harus ke mana, tentu rumah Chaterine. Tempat terakhir di mana dia berharap bisa menemukan sekutu untuk mendapatkan keinginannya. Di ruang tamu bernuansa klasik, Chaterine duduk anggun sambil menyisip teh. Matanya yang biasanya tajam kini terlihat letih, namun tetap menyala saat melihat Karina datang ke rumah. “Karina,” sapanya pelan, penuh pertimbangan. “Tumben kau datang. Sudah lama tidak bertemu.” Karina duduk sambil tersenyum, menyilangkan kaki dengan percaya diri. Tapi nada bicaranya penuh maksud tersembunyi. “Maaf tiba-tiba datang, Bibi. Aku hanya... aku tidak bisa diam saat melihat apa yang terjadi dengan Wilson belakangan ini.” Dia berpura-pura menahan air mata pilunya. “Dia terlalu baik untuk hidup seperti sekarang. Wanita itu... dia jelas—”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status