Share

Bab 170 : Menjadi Patuh

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-28 21:00:53

Leonardo menatap tajam surat yang barusan ia baca, lalu perlahan meremasnya di tangan dengan keras, penuh emosi. Sementara di tangan satunya, kotak perhiasan mahal yang semula ia berikan dengan harapan bisa menyentuh hati Juliet, kini terasa seperti penghinaan tak termaafkan baginya.

Wajahnya menegang, rahangnya mengeras. Ia pun mendengus kasar. “Aku benar-benar tidak menyangka... kau akan setegas itu, Juliet,” gumamnya lirih, tapi tajam.

Pandangan Leonardo jatuh ke arah meja di hadapannya, di mana laptopnya berada, lalu terarah pada foto Wilson yang tergantung di dinding ruangannya, foto Wilson saat menerima penghargaan sebagai pebisnis muda inspiratif tahun lalu. Leonardo mendekat, menatap lekat foto itu.

“Kau begitu berarti baginya... Itu jelas.”

Suara Leonardo bergetar, antara marah dan obsesi yang semakin menjadi-jadi. Dan justru karena itu... aku akan mengambil mu darinya.”

Ia lalu melempar surat J
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 173 : Tragedi Aneh

    Suasana sore itu yang semula tenang seketika berubah menjadi begitu kacau. Juliet yang baru saja selesai bekerja di kafe berjalan cepat menuju Wilson dengan senyum bahagia, langkahnya ringan karena membayangkan akan segera memeluk anak-anaknya di rumah. Namun di saat bersamaan, dari kejauhan, sebuah mobil hitam melaju kencang, tanpa aba-aba, langsung mengarah lurus ke tubuh Juliet yang tidak menyadari bahaya yang mulai coba mendekat. Wilson yang saat itu baru saja turun dari mobilnya mendadak merasakan sesuatu yang ganjil. Matanya menatap mobil yang melaju tidak wajar ke arah Juliet, dan tanpa pikir panjang ia mencoba berteriak, namun baru satu langkah ia ambil, sesuatu menghantam kepalanya dari dalam keras dan juga seperti dari belakang. Seolah ada benda tumpul atau batu yang dilempar, menghantam tepat di pelipisnya. Pandangan Wilson langsung kabur, tubuhnya limbung dan jatuh ke lututnya. “Sayang... awas...! Aku—”Dunia di sekitarny

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 172 : Gejolak Kemarahan

    Begitu pintu tertutup dan langkah kaki Luis menghilang di kejauhan, Leonardo terus mengepalkan tangannya begitu kuat hingga sendi-sendi jemarinya mulai memutih. Napasnya memburu, dadanya naik turun menahan gejolak amarah yang mulai menggunung. Tatapan matanya memerah, dipenuhi kilatan dendam yang tidak lagi bisa disembunyikan. “Wilson Wilson… selalu Wilson!” desisnya tajam, penuh kebencian. “Dari dulu sampai sekarang, hanya dia yang kau pikirkan! Aku benar-benar muak!” Leonardo mendorong roda kursinya ke meja di tengah ruangan, menyapu habis semua dokumen dan vas kaca di atasnya hingga jatuh berantakan di lantai. Pranggg!!! Suara pecahan kaca menggema, seolah menjadi penanda meledaknya amarah yang selama ini telah lelah ditahannya. “Aku ini bukan bayangan siapa pun!” teriaknya, meski memang tidak ada siapa-siapa di ruangan itu selain dirinya sendiri. “Aku ini anakmu juga, badjingan! Tapi s

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 171 : Tindakan Tegas

    Begitu menerima kabar bahwa putri keduanya ditargetkan oleh seseorang dengan niat buruk terhadap keluarganya, Veronica tentu langsung menunjukkan reaksi yang berbeda dari biasanya. Tak ada lagi arogansi atau keangkuhan seorang wanita kelas atas, yang ada hanya sorot mata tajam seorang ibu yang tengah dikuasai kecemasan dan naluri perlindungan yang begitu besar. Veronica segera memanggil orang kepercayaannya ke ruang kerja pribadi. Suasana di ruangan itu sunyi dan menegangkan. Veronica berdiri di depan jendela besar, memandang keluar tanpa benar-benar melihat, sebelum akhirnya berbalik badan. “Aku tidak mau hal sekecil apa pun terjadi pada Juliet,” ucapnya dingin namun penuh tekanan. “Dia dan kedua anak kembarnya… pastikan mereka aman. Setiap hari. Setiap saat. Di manapun anakku berada.” Orang kepercayaannya mengangguk patuh, menunggu instruksi lanjutan. “Awasi dari jauh. Jangan sampai membuatnya curiga. Juliet tidak suka dikendal

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 170 : Menjadi Patuh

    Leonardo menatap tajam surat yang barusan ia baca, lalu perlahan meremasnya di tangan dengan keras, penuh emosi. Sementara di tangan satunya, kotak perhiasan mahal yang semula ia berikan dengan harapan bisa menyentuh hati Juliet, kini terasa seperti penghinaan tak termaafkan baginya. Wajahnya menegang, rahangnya mengeras. Ia pun mendengus kasar. “Aku benar-benar tidak menyangka... kau akan setegas itu, Juliet,” gumamnya lirih, tapi tajam. Pandangan Leonardo jatuh ke arah meja di hadapannya, di mana laptopnya berada, lalu terarah pada foto Wilson yang tergantung di dinding ruangannya, foto Wilson saat menerima penghargaan sebagai pebisnis muda inspiratif tahun lalu. Leonardo mendekat, menatap lekat foto itu. “Kau begitu berarti baginya... Itu jelas.” Suara Leonardo bergetar, antara marah dan obsesi yang semakin menjadi-jadi. Dan justru karena itu... aku akan mengambil mu darinya.” Ia lalu melempar surat J

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 169 : Mengulang Kisah Lama

    Juliet masih dalam pelukan Wilson, matanya menatap tenang wajah pria itu. Senyuman kecil tergambar di bibirnya, bukan senyuman bahagia biasa, melainkan senyuman yang menyimpan kenangan lama yang perlahan terkuak kembali. “Aku juga ingat benar,” ucap Juliet pelan. “Kita… dulu pernah bertemu.” Wilson menoleh, matanya mengerut bingung. “Maksudmu? Bagimana?” Juliet tersenyum lagi, kali ini lebih dalam. “Kau adalah anak remaja yang keluar dari mobil dengan ekspresi yang kasihan.” Wilson mematung. Suara Juliet terdengar seperti gema dari masa yang sudah lama terkubur dalam ingatan. “Remaja bodoh utu... dia menyimpan sesuatu dariku,” lanjut Juliet. “Ikat rambut. Aku pikir dia cuma iseng. Tapi waktu itu… rasanya seperti aku bertemu orang yang membuat aku merasa aman untuk pertama kalinya.” Wilson menelan ludah, “Sayang...” “Hari di mana kau dicelakai. Aku adalah anak perempuan yang kau gandeng untuk dibawa lari, dan bersembunyi.” Seluruh tubuh Wilson gemetar. “Sayang... kau...”

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 168 : Ancaman untuk Leonardo

    Sore itu, sepulang kantor, Wilson duduk di ruang kerja yang ada di ujung ruangan rumahnya, menatap layar laptop dengan dahi berkerut. Rafael baru saja mengirimkan laporan singkat soal pergerakan Leonardo yang mulai menyusup ke beberapa sistem di perusahaan mereka. Dia adalah otak dari semua kekacauan perusahaan belakangan ini. Namun bukan hanya soal pekerjaan yang membuat napas Wilson memburu cepat, salah satu baris pesan Rafael justru menyebutkan hal yang tidak ia sangka sebelumnya. “Nama pria yang belakangan dekat dengan Juliet di kafe... Leonardo. Dia pasti mencoba untuk mendekati Nona Juliet.” Tangannya yang menggenggam mouse langsung mengepal kuat. Perlahan, Wilson bersandar ke kursinya, lalu menutup mata. Suara dalam kepalanya langsung memutar kembali ucapan Juliet kemarin sore, saat dia menyebut nama pemberi perhiasan itu... ‘Leo’.“Namanya Leo. Tapi Leonardo... manusia sepertinya memang tidak mungkin puas dengan apa yang d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status