Home / Romansa / Malam Panas dengan Atasan Mantan / Bab 84 : Demi Juliet seorang

Share

Bab 84 : Demi Juliet seorang

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-05-17 21:21:54

“Apa sebenarnya maksud anda?” Wilson mengepalkan tangannya dengan kesal ketika mendengar pernyataan dari pihak kepolisian yang membuat darahnya mendidih. Salah satu petugas dengan nada datar mengatakan bahwa laporan tersebut belum bisa diproses karena:

“Apa lagi? Kurangnya bukti konkret, seperti rekaman CCTV atau saksi mata yang jelas. Tidak adanya kerusakan atau luka fisik serius, sehingga dianggap belum memenuhi unsur tindak pidana berat. Tidak bisa dipastikan motif pribadi atau murni tindakan iseng, karena belum ada bukti yang mengarah ke pelaku tertentu.”

Wilson tersenyum dengan ekspresi kesal.

“Belum ada ancaman tertulis atau verbal langsung kepada korban, sehingga kasus ini dianggap belum memiliki dasar kuat untuk diselidiki lebih dalam juga.”

Mendengar semua alasan itu, Wilson semakin menatap petugas dengan pandangan tajam. Ia merasa seperti dihentikan oleh tembok tak kasat mata yang penuh kepentingan.

Padahal, yang ia inginkan hanyalah keadilan dan rasa aman bagi Ju
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 225 : Permohonan Maaf Veronica

    Mata Karina berkaca-kaca saat menatap dua garis merah muda yang muncul jelas di alat uji kehamilan di tangannya. Tangannya gemetar, tapi bibirnya tersenyum lebar, nyaris tak percaya. Napasnya sempat tercekat, dan dia menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangan sambil tertawa kecil penuh syukur. “Reiner…” bisiknya pelan, lalu memanggil sedikit lebih keras, “Rein, sini sebentar!” Reiner yang baru saja keluar dari kamar mandi, masih mengeringkan rambutnya dengan handuk, langsung berjalan cepat ketika melihat ekspresi Karina yang berbeda dari biasanya. Saat Karina menyodorkan alat itu padanya, Reiner sempat mengerutkan kening bingung, lalu dalam beberapa detik, wajahnya berubah total. “K-Kita hamil?!” serunya nyaris tak percaya. Karina mengangguk pelan, dan Reiner langsung memeluknya erat, mengangkat tubuh Karina sedikit dan memutarnya penuh tawa. “Ya ampun, kita hamil! Akan punya anak!” Karina terkekeh. “Aku. Aku yan

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 224 : Keharmonisan yang Sebenarnya

    Hubungan yang dulu retak kini telah menyatu kembali meski prosesnya perlahan, tapi semuanya kini terasa lebih nyata. Setelah pesta ulang tahun Nathan dan Nathania yang kedua, tidak hanya hubungan Juliet dengan Veronica membaik, tetapi juga dinamika seluruh keluarga mulai berubah menjadi lebih hangat dan mendukung. Karina kini menjadi penghubung yang kuat di antara Juliet dan Veronica. Dia selalu memastikan bahwa ibunya tidak terlalu mendesak dan Juliet tidak merasa tertekan oleh hal itu. Karina lebih dewasa, lebih tenang, dan mengisi peran sebagai kakak dengan penuh tanggung jawab. Dia tidak lagi canggung merangkul Juliet atau memuji adiknya di depan umum. Veronica pun kini sepenuhnya berubah. Sikapnya lembut, tutur katanya penuh pengertian. Dia sering datang bersama Karina, bukan hanya untuk menemui Nathan dan Nathania, tetapi juga untuk sekadar membantu Juliet di dapur atau menemaninya menata bunga. Hal-hal kecil yang dulu terasa mustahil, kini menj

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 223 : Meninggalkan Luka Lama

    Hari itu rumah Wilson dan Juliet dihias penuh warna ceria, balon pastel, pita warna-warni, dan spanduk besar bertuliskan “Happy 2nd Birthday Nathan & Nathania” terpasang tepat di taman belakang. Aroma manis kue ulang tahun memenuhi udara, bercampur tawa anak-anak yang sudah mulai berdatangan bersama orang tuanya. Juliet sibuk membantu para pengasuh menyiapkan makanan kecil, sementara Wilson menyambut para tamu dengan senyum hangat. Nathan dan Nathania mengenakan pakaian kembar, kaus putih dengan celana dungaree, lengkap dengan topi ulang tahun di kepala. Mereka tampak menggemaskan saat tertawa-tawa mengejar balon di halaman. Lalu… sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah. Karina keluar lebih dulu, mengenakan gaun pastel lembut. Di belakangnya, perlahan… Veronica turun dari mobil. Ia mengenakan pakaian yang sederhana, tanpa perhiasan mencolok. Wajahnya terlihat tegang, tapi dia berusaha tersenyum. Di tangannya, ada dua kotak kado untuk Nathan dan Na

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 222 : Memulai Hubungan Baik

    Malam itu terasa sunyi meski di dalam rumah ada beberapa orang. Veronica duduk di ruang tamu dengan tangan yang terus gemetar meskipun ia berusaha menyembunyikannya. Di sampingnya, Karina sesekali menatap sang ibu, memberi isyarat tenang, bahwa ia ada di situ, terus menemani. Juliet duduk di seberang. Wajahnya datar, tidak dingin, tidak juga hangat. Mencoba hanya untuk mendengarkan. Veronica membuka mulut berkali-kali, tetapi selalu tertahan. Dadanya sesak. Lidahnya kelu. Bahkan untuk mengatakan “maaf”, rasanya tidak cukup. Karena dia tahu, yang dirusaknya bukan hanya kenangan masa kecil Juliet, tapi juga kepercayaan, dan arti keluarga. Akhirnya, setelah hening yang sangat panjang, suara Veronica pecah pelan. “Ibu… tidak tahu harus mulai dari mana…” Juliet tetap diam, hanya menatapnya. Veronica menunduk, kedua tangannya mengepal di atas pangkuan. “Ibu menyesal…” bisiknya. “Sangat menyesal. Ibu ta

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 221 : Memandang Dari Jauh

    Veronica berdiri di balik rak-rak panjang boneka di pusat perbelanjaan itu, memegang kotak mainan yang seharusnya ia beli untuk Nathan dan Nathania, namun kini lupa untuk apa ia datang. Matanya tidak bisa lepas dari sosok wanita muda yang berjalan beberapa meter di depannya, Juliet. Senyap, penuh beban. Langkahnya terhenti di tengah lorong, sementara Juliet tampak sibuk memilih kebutuhan rumah tangga. Dia terlihat dewasa, kalem, dan anggun… tidak lagi seperti anak kecil yang dulu memeluk erat tubuh Veronica sambil menangis histeris, memohon agar tidak dipisahkan. Kilasan masa lalu menyerbu benak Veronica. Juliet kecil, menangis dan meronta. Jeritan pilu yang memohon agar jangan pergi, jangan ditinggalkan. Tapi saat itu… Veronica memilih meninggalkan. Sekarang anak itu sudah menjadi ibu. Sudah melahirkan dua anak kembar yang manis. Dan Veronica? Dia tidak ada di sana. Tidak saat Juliet pertama kali belajar berjalan lagi setelah jatuh. Tidak saat Juliet tumbuh remaja, mencari pegan

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 220 : Keharmonisan

    Hari itu, langit cerah dan suasana akhir pekan terasa hangat di rumah Wilson dan Juliet. Suara tawa kecil Nathan dan Nathania sudah terdengar dari dalam halaman rumah, sementara Juliet sedang menyiram tanaman di taman belakang. Wilson baru saja selesai memanggang roti khusus untuk anak-anak, aroma harum memenuhi rumah. Saat bel pintu berbunyi, Juliet melirik ke arah Wilson, dan pria itu segera berjalan ke depan. Begitu pintu terbuka, tampak Reiner berdiri di sana bersama Karina. Keduanya mengenakan pakaian santai namun rapi. Karina membawa kotak kue buatan sendiri, sementara Reiner menggenggam boneka kecil, oleh-oleh untuk si kembar. “Selamat pagi,” sapa Reiner dengan nada sopan dan tulus. “Kami tidak datang terlalu pagi, kan?” Juliet tersenyum, kali ini lebih lepas. “Tidak. Kalian datang tepat waktu. Masuklah.” Karina dan Reiner pun masuk, sedikit tegang namun berusaha tetap santai. Nathan dan Nathania yang semula bermain, kini berlari kecil menghampiri ibunya. “Nak, i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status