Share

Bab 144

Auteur: Dewiluna
last update Dernière mise à jour: 2025-06-19 21:41:26

“Sudah selesai.” Gaun itu sudah terpasang di tubuh Tania.

“Bisa dilihat di sini, Nona Tania.” Tania diantar ke depan sebuah cermin besar.

Lewat cermin itu, Tania melihat tampilan dirinya sendiri. Tubuhnya terbalut gaun sempurna.

Tania menyukai bagian atas gaun yang ia kenakan. Lengan panjang berbalut lace transparan yang dihiasi bordir bermotif floral membuatnya terlihat sangat anggun.

Bagian bawah gaun membentuk A-line dengan rok mengembang yang dihiasi bordir halus dan taburan kristal. Kilaunya membuat siapa pun tak bisa berpaling.

“Kamu cantik sekali.” Rafael memandang Tania takjub.

“Pilihanku benar-benar tepat.” sambung Rafael seraya berjalan mendekat.

Pria itu dengan sengaja berdiri di samping Tania, memandangi pantulan bayangan mereka di depan cermin.

Tania dan Rafael berdiri bersisian. Senyum Rafael mengembang. Pria itu menarik Tania ke sisinya.

“Kita sangat serasi,” ucap Rafael bangga.

Rafael mengenakan setelan jas berwarna hitam. Tubuhnya berdiri tegap. Satu tangannya
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 144

    “Sudah selesai.” Gaun itu sudah terpasang di tubuh Tania.“Bisa dilihat di sini, Nona Tania.” Tania diantar ke depan sebuah cermin besar. Lewat cermin itu, Tania melihat tampilan dirinya sendiri. Tubuhnya terbalut gaun sempurna.Tania menyukai bagian atas gaun yang ia kenakan. Lengan panjang berbalut lace transparan yang dihiasi bordir bermotif floral membuatnya terlihat sangat anggun. Bagian bawah gaun membentuk A-line dengan rok mengembang yang dihiasi bordir halus dan taburan kristal. Kilaunya membuat siapa pun tak bisa berpaling. “Kamu cantik sekali.” Rafael memandang Tania takjub. “Pilihanku benar-benar tepat.” sambung Rafael seraya berjalan mendekat. Pria itu dengan sengaja berdiri di samping Tania, memandangi pantulan bayangan mereka di depan cermin. Tania dan Rafael berdiri bersisian. Senyum Rafael mengembang. Pria itu menarik Tania ke sisinya. “Kita sangat serasi,” ucap Rafael bangga. Rafael mengenakan setelan jas berwarna hitam. Tubuhnya berdiri tegap. Satu tangannya

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 143

    Tania menunggu, tapi Rafael tak langsung menjawab. Ia jadi menuntut. “Kenapa diam?”Rafael berdehem sekali. Pria itu terlihat ragu. Namun, karena Tania terus melotot, Rafael jadi membuka mulutnya. “Sejak kamu menerima cincin dariku, aku banyak melihat desain kartu undangan, juga tema pernikahan,” aku Rafael. Tania memandang tak percaya. Di saat dirinya asal menerima cincin karena harganya yang mahal, Rafael malah menganggap itu sebagai persetujuan. “Aku cuma melihat dulu!” Rafael memastikan jika Tania mendengar. Tania mengangguk saja. Ia membiarkan Rafael terus bicara. “Itu yang paling cocok buatmu. Jadi waktu kamu bilang iya, aku langsung memilih tanggal dan menyiapkan semuanya,” sambung Rafael. Tania menghela napas. Kalau sudah begini, ia tidak punya pilihan. “Maaf, karena waktunya sempit dan kamu tidak mengabari aku. Jadi aku memilih yang akan kamu sukai,” ucap Rafael.Tania tidak bisa menyalahkan Rafael karena pria itu sudah susah payah mengurus semuanya. “Enggak apa-apa,”

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 142

    “Kamu enggak berniat ngebatalin pernikahan kita, kan?” Rafael menghentikan langkah. Tania sampai menoleh dan berbalik karena Rafael tak berjalan lagi. Ia melihat Rafael berdiri tak bergerak di tempatnya. Mengalah, Tania menghampiri Rafael. Ia meraih satu tangan Rafael, lalu menggandengnya. “Enggak akan aku batalin,” sahut Tania tanpa memandang Rafael. Sengaja Tania memandang lurus ke depan. Ia tak mau melihat ekspresi Rafael saat ini. “Asal kamu enggak ngelanggar janji.” Tania sudah memutuskan akan melakukannya. Ia tidak akan mundur lagi. Tania akan maju dan mencoba. Meski nantinya ia akan sakit hati, atau terluka. “Tidak akan.” Rafael balas menggenggam tangan Tania erat. “Lima belas tahun dan aku masih memegang janjiku,” sambung Rafael. Tania melihat Rafael sengaja berhenti di depannya. Rafael menghalangi Tania, membuat Tania tak bisa melangkah lebih jauh. Kepala Rafael menunduk, menatap Tania. “Inget enggak janjinya apa?” tanya Rafael pada Tania. Tanai mendelik. Ia menata

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 141

    “Aku harus memastikannya dulu.” Tania ingin benar-benar yakin. “Aku juga enggak mau kalau kalau sampai ada orang lain yang tau. Jadi, aku mohon, jaga mulut kalian.” Tania menatap Lia dan Keisha bergantian. Kedua temannya itu menarik napas dalam. Keisha yang menghela pertama, ia mengangguk menyanggupi. “Aku enggak bakal ngomong apa pun,” janji Keisha. Lia ikut mengangguk. “Aku juga. Tapi aku punya syarat!” Biasanya Keisha yang sembarangan bicara. Kali ini, malah Lia yang menuntut. Tania memasang wajah takut. Ia tak bisa menebak apa yang Lia inginkan. Tania tentu saja percaya jika Lia bukan teman yang suka mengambil kesempatan.“Kamu … mau apa?” Tania bertanya pelan. Saat itu, Lia malah meloncat senang sambil tersenyum. “Aku mau jadi bridesmaid! Boleh ya?” Lia mengedipkan mata berkali-kali. Gadis itu menatap penuh harap pada Tania. “Kalau itu, aku juga mau!” Keisha malah ikut-ikutan. “Kapan lagi bisa jadi bridesmaid temen yang nikah sama direktur! Direktur hotel besar lagi!” K

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 140

    “Iya, Pak.” Lia dan Keisha berseru bersamaan. Dika sampai menahan senyum karena Lia dan Keisha tidak bisa menampik aura bos dari Rafael. Keduanya bergegas menarik kotak yang disodorkan oleh Rafael. Sebuah kotak emas dengan pita satin putih gading yang melintang. Tepat di tengah simpul pita, ada bros kristal mewah dengan kilau yang indah. “Bukanya di sini?” Keisha menunjuk ragu pada bros yang ada di tengah. Terlihat jelas jika kedua teman Tania itu bingung. Mereka begitu ragu, tak tahu bagaimana cara membuka kotak mewah itu. “Iya, buka di situ,” ujar Dika. Dika jadi membantu Lia dan Keisha membuka kotak di depan mereka. Kait bros digerakkan dan kotak itu terbuka. “Ini undangan?” Keisha menatap sebuah papan akrilik dengan huruf emas yang terukir di sana. Tania menggeser Keisha. Ia ikut membaca tulisan yang ada di tangan sang teman. Tania menutup mulut tak percaya. Ia mendapati namanya dan nama Rafael terukir di sana. Rafael Alexander Dharmawan & Tania Pramita“Bagus banget und

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 139

    “Bagus dong kalau hasilnya keliatan!” Tania berucap sok riang.Ia menambahkan sebuah senyum lebar agar Lia dan Keisha berhenti menatapnya lekat. Kedua temannya itu sempat saling pandang, sebelum Lia mulai bicara. “Ya ampun, aku sempat takut kamu stres sendirian.” Lia menepuk lengan Tania gemas. “Bagus kalau kamu baik-baik di sana.”Keisha ikut mengangguk. “Iya. Jangan merasa bersalah lagi ke kita. Kita udah kerja lagi, kok.”Tania langsung menoleh. Ia menatap kedua temannya tak percaya. “Serius?!” Tania mencoba mencari sedikit petunjuk kebohongan, tapi ia tidak menemukannya. Lia dan Keisha malah mengangguk bersamaan. Keduanya tersenyum lebar di depan Tania. “Serius, dong!” Cerah wajah Lia menunjukkan jika wanita itu tidak berbohong. “Di mana?” Tania bertanya tidak sabar. “Di tempat Pak Romi!” Keisha menjawab dengan sebuah pekikan senang. Lia yang bersemangat jadi melompat kecil. Ia membawa Keisha dan Tania ikut berteriak bersamanya. “Kok bisa? Gimana ceritanya?!” Tania mau ta

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status