Chapter: Bab 187“Aku ….” Lidah Tania terasa kelu. Tania bimbang luar biasa. Hatinya bergejolak. Di satu sisi, bukti yang tak terbantahkan membuat Tania menuduh. Namun, jauh di sudut hatinya, masih ada rasa percaya itu. “Menurutmu, Rafael pria yang seperti itu?” Romi bertanya, memastikan. Tania menelan salivanya pahit. Entah mengapa, ia mulai meragukan tuduhan perselingkuhan Rafael. “Kamu harusnya lebih mengenal suamimu,” ujar Romi. Tania menatap Romi lekat. Ia teringat lagi tentang insiden Romi dan istrinya dulu. “Kamu juga tidak mengenal baik istrimu.” Tania malah menyindir Romi. Tania langsung menutup mulutnya rapat setelah itu. Ia harusnya tidak mengatakannya. Romi meringis sesaat. Pria itu menghela berat kemudian. “Kamu benar. Aku juga tidak mengenal baik istriku, padahal kami sudah hidup bersama selama bertahun-tahun.” Romi mengeluh. Ta
Huling Na-update: 2025-07-30
Chapter: Bab 186“Eum ….” Tania memasang wajah ragu sesaat. Ia tidak mau menebar janji palsu. Tania harus memastikannya terlebih dahulu. “Sulit ya? Ini salahku.” Nathan menunduk murung. “Aku terlalu sibuk sampai melupakan tanggal pernikahan orang tuaku.” Ekspresi sedih Nathan membuat Tania akhirnya berusaha. “Untuk berapa orang? Aku akan coba mengusahakannya,” ucap Tania. Tania menggigit bibir pelan. Ia mungkin harus sedikit memberikan syarat untuk permintaan Nathan kali ini. “Tapi … Pak Nathan mungkin harus menjadi member VIP Grand Velora dulu. Dengan begitu aku bisa menaikkan reservasi Pak Nathan menjadi prioritas,” sambung Tania. Nathan mengangguk dengan wajah sumringah. Pria itu langsung setuju. “Tentu saja!” Tania balas tersenyum. Ia menanyakan beberapa detail tentang reservasi Nathan sebelum akhirnya sebuah panggilan menyela pembicaraan mereka. “Ah, sep
Huling Na-update: 2025-07-29
Chapter: Bab 185“Rafael enggak pulang,” lirih Tania pelan. Tania memandang jam di layar televisi yang ada di depannya. Sudah lewat tengah malam, tapi sang suami sama sekali belum memberikan kabar. “Apa aku harus menghubunginya lebih dulu?” Tania menggeleng. Ia tidak mau memulai. Di saat dirinya sudah memberi peringatan pada Rafael, Tania tak mau bersikap lemah. “Enggak apa-apa,” ucap Tania seraya mengelus perutnya lembut. “Kalau dia memang milikku, dia pasti akan kembali padaku. Bagaimana pun caranya.” Tania mencoba berbesar hati. Ia beranjak dari sofa. Tidur terlalu larut tidak akan baik untuk kesehatan dirinya dan juga calon bayinya. Untuk sekarang, bayi dalam kandungannya adalah prioritas Tania. Hal yang lain bisa menunggu. Tania masuk ke dalam kamar tidur. Ia mencoba memejamkan mata. Namun, sejam sudah berlalu, Tania tidak bisa tidur juga. Tangannya bergera
Huling Na-update: 2025-07-28
Chapter: Bab 184“Lebih baik aku mati!” Rafael meludah tak sudi. Natasha tertawa. Ia meraih dagu Rafael, mencengkeramnya erat. “Jangan menguji kesabaranku, Rafael. Aku ini bukan orang yang baik hati,” sahut Natasha. Natasha mendorong Rafael keras, membuat Rafael meringis sesaat. Natasha berjalan ke arah sofa. Ia duduk di sana. Satu jari Natasha membuat satu pengawal mendekat. “Bawa dia,” bisik Natasha pelan. Dalam satu hentakan, para pengawal membawa Rafael ke hadapan Natasha. Rafael dipaksa berlutut di depan wanita itu. “Kamu tidak bisa merendahkan aku seperti ini!” Rafael mengumpat. “Ayahku enggak akan tinggal diam!” Rafael berusaha memperingatkan. Natasha hanya mengedikkan bahu. “Masa’ sih?” Ia menyahut meledek. Natasha meraih handphone miliknya. Ia menekan satu tombol, menghubungi Julian. Natasha mencoba membuktikan ucapan Rafael. “Halo, Ayah Julian.” Natasha menyapa dengan nada ramah yang dibuat-buat. Rafael tertegun sesaat. Ia tidak tahu jika hubungan Natasha sudah sedekat it
Huling Na-update: 2025-07-28
Chapter: Bab 183“Kamu mau bertemu denganku?” Rafael berdecih kasar. Baru melihat wajah Natasha sesaat, ia sudah murka. “Kamu yang merencanakan semua ini, kan?” Rafael menatap penuh kemarahan. “Udah puas kamu?!” hardik Rafael.Natasha tertawa keras. Wanita itu malah bertepuk tangan menghadapi amukan Rafael. “Kalian bertengkar? Kamu diusir?” sindir Natasha. Rafael bergeming sedikit. Ia mengatur wajahnya untuk tetap dingin. Namun, Natasha tahu apa yang terjadi. “Bagus!” Natasha bertepuk tangan riang.“Kalau begitu kamu bisa tinggal di sini. Aku akan menerima kamu dengan senang hati.” Natasha membuka kedua tangannya lebar. Rafael meludah seketika. Ia tak sudi dengan tawaran Natasha. Lebih baik mati daripada menerimanya. “Semakin kamu nakal, semakin aku menyukaimu.” Natasha tersenyum lebar.Natasha tidak keberatan dengan tatapan penuh kebencian yang diberikan oleh Rafael. Ia membalasnya dengan sebuah kedipan genit. “Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada istriku!” Rafael menuntut. Natasha ter
Huling Na-update: 2025-07-27
Chapter: Bab 182“Kak!” Tyo menerobos masuk.Ia langsung memeriksa Tania dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tania baru bisa dihubungi setelah menghilang seharian. “Aku kan udah bilang tunggu aku pagi tadi! Kenapa Kakak jadi pulang duluan?” seru Tyo keras. Tania menggeleng pelan. Ia menghapus air mata di pipi.“Kenapa nangis? Kakak udah bicara sama Kak Rafael?” Tyo mengajak Tania duduk di sofa. Tyo tanpa canggung langsung menganggap apartemen Tania seperti rumahnya sendiri. Keadaan Tania lebih penting. Tyo tak sempat basa-basi. “Salah paham, kan?” Tyo mendesak Tania untuk bicara. Tania menghela napas. Ia memandang wajah Tyo lekat. Inginnya Tania mengiyakan, tapi rasa sakit hatinya memaksa ia untuk jujur. “Dia memang melakukan itu,” lirih Tania. “Apa?!” Tyo merasa tidak yakin dengan apa yang ia dengar. “Kak Rafael selingkuh?” Tyo bertanya, memastikan. Tania mengangguk perih. Ia menunduk dalam, dan air matanya kembali mengalir tanpa henti. Tyo, duduk di sebelah Tania dengan tangan mengepal er
Huling Na-update: 2025-07-25
Chapter: Salam Hangat Cerita Amira dan Raga selesai sampai di sini. Tak bisa dilanjutkan lagi karena nanti jadi 18+. Hehe 🤭 Yang mau aku melanjutkan Amira dan Raga season dua, berikan like dan komentarnya sebanyak-banyaknya, ya! Terima kasih untuk semua yang sudah membaca dan memberikan dukungan. Cinta banyak-banyak. 🥰 Salam hangat, -Dewiluna-
Huling Na-update: 2025-04-28
Chapter: Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal
“Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu. Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili. “Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.” Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka. Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik. “Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “D
Huling Na-update: 2025-04-26
Chapter: Bab 262. Awal Baru “Gue enggak ngerasa ini beneran,” ucap Amira. Setelah Amira dinyatakan benar-benar sembuh, Raga mengajaknya masuk ke dalam kediaman keluarga Wijaya. Raga tidak membiarkan Amira berhenti di depan pintu. Dia menarik Amira masuk ke dalam. Kali ini, tangan Amira tak terlepas dari genggaman. “Udah gue bilang, kan? Lo percaya aja sama gue,” sahut Raga sombong. Gavin dan Andini datang kemudian. Mereka menyambut Amira. “Kamu langsung bersiap saja.” Andini mendorong Amira masuk ke dalam salah satu ruangan. Di sana, sudah ada penata rias lengkap dengan para pelayan yang membantunya bersiap. Amira terus-menerus curiga, tapi tidak ada yang terjadi. Bahkan dia sudah mengecek masa depan dengan memegang semua orang, dan hasilnya sama. Tak akan terjadi apa pun. Semuanya berjalan lancar seperti seharusnya. “Sudah selesai.” Ucapan penata rias itu membuat Amira tertegun sesaat. Dia menghadap cermin lalu mendapati pantulan dirinya di sana. “Apa ada yang mau diperbaiki?” Penata rias itu
Huling Na-update: 2025-04-26
Chapter: Bab 261. Jawaban untuk Pemenang“Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An
Huling Na-update: 2025-04-25
Chapter: Bab 260. Harapan dan Doa“Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be
Huling Na-update: 2025-04-24
Chapter: Bab 259. Bertahan Bersama“Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s
Huling Na-update: 2025-04-23