Share

Bab 181

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-24 22:48:09

“Rafael, ayo kita berpisah.”

“Tania, aku minta maaf.”

Suara Tania dan Rafael menggema bersamaan. Mereka saling tatap.

Rafael mendekat. Tangannya menyeka sudut mata Tania yang basah.

Tania melangkah mundur. Ia menjauh dari Rafael. Tania tak ingin disentuh.

“Aku enggak mau punya suami yang tidur sama wanita lain. Orang tua kamu juga pasti lebih senang kalau kita pisah,” sambung Tania.

Rafael menggeleng. Ia langsung berlutut di kaki Tania.

“Apa yang kamu lakukan?!” Tania mendesis keberatan.

Kedua kaki Tania terus melangkah mundur. Tania mencoba menghindar. Namun, Rafael terus mendekat.

“Aku bersalah. Kamu bisa menghukum aku sebanyak yang kamu mau, tapi jangan pergi dariku.” Rafael memohon.

Suara Rafael tercekik. Pria itu seperti menahan dirinya sendiri untuk tidak meraung.

Sudut hati Tania terasa nyeri. Tak bisa dipungkiri, ia tidak tega melihat suaminya memohon sambil berlutut di depannya sampai seperti itu.

Tania menegakkan punggung. Semua ini menyakitkan, tapi Tania harus me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 182

    “Kak!” Tyo menerobos masuk.Ia langsung memeriksa Tania dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tania baru bisa dihubungi setelah menghilang seharian. “Aku kan udah bilang tunggu aku pagi tadi! Kenapa Kakak jadi pulang duluan?” seru Tyo keras. Tania menggeleng pelan. Ia menghapus air mata di pipi.“Kenapa nangis? Kakak udah bicara sama Kak Rafael?” Tyo mengajak Tania duduk di sofa. Tyo tanpa canggung langsung menganggap apartemen Tania seperti rumahnya sendiri. Keadaan Tania lebih penting. Tyo tak sempat basa-basi. “Salah paham, kan?” Tyo mendesak Tania untuk bicara. Tania menghela napas. Ia memandang wajah Tyo lekat. Inginnya Tania mengiyakan, tapi rasa sakit hatinya memaksa ia untuk jujur. “Dia memang melakukan itu,” lirih Tania. “Apa?!” Tyo merasa tidak yakin dengan apa yang ia dengar. “Kak Rafael selingkuh?” Tyo bertanya, memastikan. Tania mengangguk perih. Ia menunduk dalam, dan air matanya kembali mengalir tanpa henti. Tyo, duduk di sebelah Tania dengan tangan mengepal er

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 181

    “Rafael, ayo kita berpisah.”“Tania, aku minta maaf.”Suara Tania dan Rafael menggema bersamaan. Mereka saling tatap. Rafael mendekat. Tangannya menyeka sudut mata Tania yang basah. Tania melangkah mundur. Ia menjauh dari Rafael. Tania tak ingin disentuh. “Aku enggak mau punya suami yang tidur sama wanita lain. Orang tua kamu juga pasti lebih senang kalau kita pisah,” sambung Tania. Rafael menggeleng. Ia langsung berlutut di kaki Tania. “Apa yang kamu lakukan?!” Tania mendesis keberatan. Kedua kaki Tania terus melangkah mundur. Tania mencoba menghindar. Namun, Rafael terus mendekat. “Aku bersalah. Kamu bisa menghukum aku sebanyak yang kamu mau, tapi jangan pergi dariku.” Rafael memohon. Suara Rafael tercekik. Pria itu seperti menahan dirinya sendiri untuk tidak meraung. Sudut hati Tania terasa nyeri. Tak bisa dipungkiri, ia tidak tega melihat suaminya memohon sambil berlutut di depannya sampai seperti itu. Tania menegakkan punggung. Semua ini menyakitkan, tapi Tania harus me

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 180

    Brak! Sesampainya di apartemen, Tania langsung berlari ke kamar mandi. Ia muntah berkali-kali sampai perutnya benar-benar kosong. Ia merasa jijik. Otaknya terus memberikan bayangan tentang Rafael yang tidur dengan wanita lain. “Hoek!” Tania akhirnya kehabisan tenaga. Ia terduduk lemas di atas lantai keramik yang dingin. Wajah, rambut, pakaian, semuanya berantakan. Tania tertunduk di samping toilet. “Boleh enggak kalau aku pergi aja, tinggalin ini semua? Aku capek,” bisiknya. “Aku mungkin enggak cocok di lingkungan ini. Aku terlalu memaksakan diri,” keluh Tania. Tania memegang kepalanya yang berdenyut menyakitkan. Tubuhnya bersandar pasrah pada dinding di sampingnya. Ia menghela pelan. “Kalau pernikahan ini selesai, apa semuanya akan lebih mudah buatku?” Tania menarik napas dalam sebelum berusaha bangkit. Kakinya melangkah pelan menuju kamar. Tania berganti pakaian. Ia kemudian mengambil obat yang diberikan oleh dokter.“Aku ke dokter dua kali berturut-turut.” Tania tersenyum

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 179

    “Ap–Apa?” Tania tergagap. Tangannya bergetar hebat. Ia langsung mengakhiri panggilan dari Fera. Jarinya menekan tombol kotak masuk. Di grup kerjanya, ada pesan yang bertumpuk. Tania melihat pesan yang paling atas. Ada gambar yang belum terunduh.‘Jangan dibuka, Tania.’ Suara hatinya memperingatkan, seolah tahu akan tersakiti. Namun, Tania abai. Ia tetap membuka gambar itu. “Aku percaya pada suamiku ….” lirih Tania. Ia berdoa keras dalam hati. Semoga semuanya hanya kebohongan. “Enggak.” Tania terduduk lemas. Sekali lihat saja ia sudah tahu jika itu adalah Rafael. Suaminya, tertidur dalam pelukan wanita lain. Air mata mengalir di pipi Tania. Ia tidak bisa menahannya sama sekali. “Padahal, aku percaya,” lirih Tania. “Kenapa? Salahku apa?” Tania tak sanggup melihatnya lagi.Handphone di tangannya terlepas begitu saja. Rangkaian janji yang diucapkan oleh Rafael menggema dalam kepala Tania. Ingatan akan kebersamaan mereka membanjir bagai air bah dalam benaknya. Napas Tania terhen

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 178

    “Kakak enggak tau,” lirih Tania. “Kakak udah panggil dia, tapi dia tetep di samping cewek itu.” Tyo menggigit bibir. Wajahnya kebingungan. Bibirnya berulang kali terbuka, lalu tertutup lagi. Terlampau ragu untuk berucap. “Kalau menurut kamu gimana? Dia lebih pilih cewek itu daripada Kakak, kan?” Tania melempar bom pada Tyo. Adiknya itu gelagapan luar biasa. Mulutnya sudah komat-kamit tidak jelas. “Kakak serius nanya ke aku?” Tyo menunjuk dirinya sendiri. “Aku belum nikah, Kak. Aku bahkan belum pernah pacaran,” bisik Tyo, pelan.Tani menunduk dalam. Ia menggeleng. Bibirnya berucap perih. “Bagus kalau begitu. Mungkin melajang juga enggak buruk,” sahut Tania. Tyo jadi serba salah. Ia menepuk lengan Tania pelan. “Coba bicara dulu sama Kak Rafael. Nanti aku temani. Kalau Kak Rafael berani nyakitin Kakak, aku bakal pukulin dia sampai bonyok.” ujar Tyo.Tania mengangkat wajah. Ia melihat Tyo yang mengacungkan tinju. Tyo tidak berbadan besar. Ia jarang berolahraga. Tubuhnya bahkan ham

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 177

    “Cepat!” Tania berseru panik. Keenan segera menyetop taksi yang melintas. Ia mengantar Tania ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit, dokter langsung memeriksa. Tania bersyukur saat dokter mengatakan jika ia dan bayinya baik-baik saja. Tania hanya mendapatkan beberapa luka gores yang tidak fatal. Luka-luka itu sudah diobati. “Kalau Ibu berniat untuk beristirahat di sini malam ini akan lebih baik,” ucap sang dokter. Tania mengangguk mengiyakan. “Terima kasih, Dokter.”Dokter berpamitan setelahnya, meninggalkan Tania berdua dengan Keenan. Suasana canggung menyergap, sampai akhirnya Tania memulai pembicaraan.“Makasih udah anterin aku.” Tania melihat Keenan yang mengernyit. Keenan tampak ragu sesaat, tapi akhirnya ia bertanya. “Yang di cafe tadi, itu suami kamu?”Tania tersentak. Ia tak ingin mengiyakan, tapi Tania tak mau berbohong. “Iya.” Tania tersenyum pahit. Itu suaminya. Yang ia kira sempurna, tapi ternyata sanggup berselingkuh juga. “Dia—”“Kamu enggak mau pulang?” Tania

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status