Share

Teman yang Asing (Bagian 2)

Dimitri takkan pernah melupakan warna rambut tersebut, yang hitam legam panjang hingga ke pinggang begitu berbeda dengan dirinya yang pirang. Dia selalu mengingat bahwa gadis itu mengungkapkan rasa irinya karena rambutnya yang emas.

“Aku selalu menginginkan rambut pirang,” dia memprotes, kentara di ingatannya. “Tak adil jika hanya kau yang memilikinya.”

“Kau seharusnya meminta ibumu untuk memberikanmu ini,” tawanya saat itu.

Putra sang duke berjalan menembus kerumunan, mata tak lepas darinya sementara gadis itu tengah tersenyum pada seseorang, membungkuk setelah menyerahkan kartu dansanya.

Dia pasti akan menari dengan seseorang lagi.

Tak masalah.

Dimitri akan mengambil kartu dansa itu dan menuliskan setiap bagian kosong dengan namanya. Hingga tak ada lagi yang tersisa darinya dan debutante itu akan menjadi miliknya seorang. Atau mungkin dia harus bersiap untuk beberapa strategi dimana dia bisa meminangnya.

Dia teringat perkataan sang ratu pada saat setelah Alaric meninggalkan mereka.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status