Share

Terlalu Dekat

"Secara tidak langsung aku baru saja mengungkapkan kalau diriku ini menyedihkan. Tapi, makasih karena tidak mengasihaniku."

Di tengah cerita tadi, Azalea juga ingin berhenti, tapi melihat Bima yang memperhatikan tanpa beralih fokus pada hal lain dan mendengarkan tanpa menyela sedikitpun... Azalea merasakan seluruh beban hatinya terangkat perlahan-lahan.

Seraya tersenyum canggung, Azalea menunduk sambil menyesap sisa ice latte-nya demi menghindari tatapan Bima.

"Kau tidak menyedihkan," kata Bima pelan.

Azalea mendongak. Matanya melebar.

"Kecewa setelah dikhianati itu wajar. Semua orang juga merasakan hal yang sama," imbuh Bima, berdehem. Gantian dirinya yang mengalihkan pandangan.

"Gitu, ya."

Azalea memegang erat cup ice latte. Malu-malu tersenyum lebih lebar. Hatinya tergelitik. Tangannya dingin, tapi hatinya menghangat.

Siapa yang sangka ucapan sederhana dari Bima itu mampu mencairkan kekhawatiran Azalea?

"Sisi baiknya, aku ketemu orang-orang baru seperti Anna dan Dimas. Mereka be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status