Share

Mencari

Malam Tanpa Noda 

Bab 42

Airi duduk termangu  di teras rumah ditemani secangkir teh hijau dan cemilan di dalam toples yang disajikan seorang pelayan untuknya. Bu Nina—kepala pelayan  rumahnya menghampiri majikannya.

“Non, Airi. Jangan melamun nanti kesambet setan!” guraunya mencairkan suasana. Sejak tadi Airi melamun memandang halaman rumahnya.

“Eh, Bi Nina. Bisa aja ngomongnya.” Ia tersenyum dan kembali memandang ke depan.

“Non Airi, kenapa dari tadi melamun terus? Kangen sama tuan Putra?” ledek wanita yang mengabdi di rumah itu. Sejak kepergian Putra Airi terlihat murung dan tak seceria dulu lagi.

Airi menundukkan kepala ia menoleh ke arah bu Nina dan berkata,”Pasti aku kangen dengan kak Putra karena dia yang selalu membuatku kesal,tapi ada satu yang ada dalam pikiranku. Bolehkah aku bertanya sesuatu, Bi?” Ia membalikkan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status