Share

Bab 16 - Pertemuan

Author: Aku Ingin Makan Daging
Seusai mengatakan hal itu, Lydia berjalan dengan anggun dan penuh percaya diri.

Di sisi lain, ekspresi Monika terlihat pucat dan masih belum bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.

Kemudian, Erika berteriak memanggil manajer dan pelayan untuk membersihkan anggur tersebut.

"Wanita itu sudah gila ya? Berani melakukan ini kepadamu!" ucap Erika dengan tajam.

Dalam sekejap, Lydia sudah berjalan menuju ruang VIP bersama manajer restoran.

Kondisi Monika sangat memprihatinkan ... rambutnya dan pakaiannya basah karena terkena anggur merah. Ketika dia sudah kembali ke kesadarannya, wanita itu langsung mengejar Lydia untuk balas dendam!

Tetapi tiba-tiba seorang pelayan menghentikannya, "Nona, ada baju ganti di sini, apakah Nona memerlukannya?"

Orang-orang di restoran juga mulai memandang Monika yang terlihat gila dan berantakan. Dengan rasa kesal, Monika menghentakkan kakinya, "Aku tidak akan membiarkannya begitu saja!"

****

Di ruangan VIP.

Nixon terlihat tidak bersemangat, sedangkan Lydia terlihat biasa saja.

Kemudian, Lydia berkata sambil tersenyum, "Kak, malam ini aku berencana pergi jalan-jalan bersama Gabrielle, mau ikut?"

Nixon segera melemparkan pandangan dingin, "Kamu masih ingin jalan-jalan? Tidak lihat orang dari keluarga Tansen masih merendahkanmu!"

Lydia mengangkat kedua sudut mulutnya, tetapi matanya terlihat dingin, "Tidak perlu dipikirkan lagi. Lagi pula, masa lalu sudah berlalu. Tapi jika mereka masih mengganggu aku, aku bukan tipe orang yang akan diam begitu saja kali ini."

Setelah makan malam, Nixon dan Lydia keluar dari restoran dan melihat mobil Dylan.

Monika yang melihat Lydia keluar dari restoran, segera menarik lengan Dylan dan menangis, "Ini salah dia, kak! Aku dihina di hadapan semua orang, Ibu juga bisa menjadi saksiku."

Lydia berdiri dengan ekspresi cuek, seolah-olah dia tidak memperhatikan mereka. Wanita itu hanya menggenggam lengan Nixon dan jalan pergi.

Ekspresi Dylan berubah menjadi suram, dia tidak menyangka Lydia akan menjadi seperti ini. Tetapi pria itu ingat dengan tuduhan Olivia terhadap Dylan, dan khawatir akan terjadi kesalahpahaman. Maka karena itu, Dylan menunggu penjelasan dari Lydia.

Namun, Lydia bahkan tidak melihat ke arah Dylan dan hanya melewatinya.

Ketika Lydia melewati Dylan, tiba-tiba tangan wanita itu ditarik paksa oleh pria tersebut, "Lydia, kamu harus memberikan penjelasan!"

Lydia mengangkat matanya yang cuek dan menghela napas, "Iya, aku yang melakukan ini, apa yang perlu dijelaskan?"

Lydia ingin segera pergi, dia terlihat tidak peduli dengan insiden ini, bahkan seperti wanita tersebut tidak peduli dengan Dylan.

Tetapi Dylan mengencangkan genggamannya, membuat Lydia merasa tidak nyaman. Lalu, Lydia memalingkan wajahnya dan menatap Dylan secara dingin, "Pak Dylan, apakah kamu ingin memberiku sebuah pelajaran?"

"Jangan lepaskan dia begitu saja kak, wanita jahat itu sudah berani menyakitiku!" teriak Monika.

Monika yang selalu dihormati dari kecil, tidak pernah menerima penghinaan sebesar itu sampai sekarang, dia tidak akan menyerah begitu saja!

Dylan melihat adiknya dengan raut wajah cemberut, "Apa yang kamu inginkan?"

Monika tersenyum dan menatap Lydia dengan kemenangan, "Biarkan Lydia membungkuk dan meminta maaf padaku."

"Meminta maaf?" Lydia tertawa dingin sambil menatap Dylan. Mungkin pria itu juga berpikir demikian ....

Setiap kali Monika atau Erika menciptakan masalah, hasilnya selalu Lydia yang meminta maaf, membuat masalah kecil menjadi masalah besar ....

Tapi kali ini, Lydia tidak akan membiarkan kebiasaan buruk mereka terus berlanjut!

"Pak Dylan ingin aku meminta maaf? Atau lebih baik kita lihat rekaman pengawasan dan mencari tahu penyebab masalah ini. Pak Dylan, Nona Monika bukanlah kelinci polos yang tidak bersalah seperti yang kamu pikirkan."

Lydia menyindir dan melepaskan tangannya dari pegangan erat Dylan, lalu menggandeng tangan Nixon.

Nixon tidak bisa menahan diri untuk berkomentar, "Apakah Nona Monika tidak pernah diajari oleh keluarga Tansen untuk tidak mengganggu orang lain? Mengapa ketika dia berbicara kasar, dia tidak meminta maaf kepada Lydia?"

Monika gemetar saat mendengar Nixon. Dia bersembunyi di balik Dylan dengan wajah lembut dan berair mata, "Kak, aku tidak melakukan apa-apa ...."

Nixon dan Lydia langsung memberikan pandangan dingin kepada Monika

"Bukankah ini semua bermula karena dia menuduhku mencuri Kalung Mystic Dream dari internet, yang membuatku malu di depan semua orang. Padahal itu adalah milik keluarga kami, bagaimana mungkin disebut mencuri? Aku hanya mengucapkan beberapa kata padanya, dan dia berani membalasnya!" Kegelisahan Monika terdengar dari suaranya, kejadian itu telah merusak harga diri Monika.

Dylan mengerutkan kening dengan wajah yang dingin, matanya menunjukkan ekspresi yang sinis, dan dia membuka mulut untuk berbicara.

Tetapi sebelum Dylan sempat bersuara, Lydia sudah tidak bisa menahan tawanya, dia tidak akan terpengaruh oleh permainan yang dimainkan Monika.

"Hahaha. Lydia yang dulu mungkin tidak akan membalas ketika dihina. Tapi sekarang aku sudah berubah. Nona Monika harus belajar bagaimana menghormati orang lain."

"Rekaman pengawasan di restoran selalu ada, pak Dylan bisa memeriksanya kapan saja. Selamat tinggal." Nixon membuka pintu mobilnya dan menarik Lydia ke dalam mobil, kemudian mobil tersebut pergi meninggalkan tempat itu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 430 Kamu Orang Paling Buruk

    Dulu, banyak yang berpikir Kelly akan menikah dengan Samuel, sehingga mereka semua bersikap manis padanya. Namun, ketika Samuel memilih orang lain, Kelly mendapati dirinya tak lagi bisa masuk ke lingkaran sosial tersebut. Tidak ada lagi yang mau membantunya.Lydia memandang dengan tatapan dingin. Dia tak tahu bagaimana wanita itu bisa sampai di sana, karena lokasinya cukup jauh dari tepi pantai. Sayangnya, tanpa undangan, wanita itu hanya bisa berdiri di luar, dihentikan oleh pengawal. Lydia berdiri diam, tak berniat membiarkannya masuk."Menolongmu? Atas dasar apa?" tanya Lydia.Kelly berdiri lemah dengan nada memelas. "Tapi Lydia, meski kita nggak akrab, hidupku hancur karena ulahmu. Kamu nggak merasa bersalah sedikit pun?"Walaupun kata-katanya penuh keluhan dan kemarahan, Kelly terlihat begitu lemah dan tidak berdaya. Dia menyalahkan segalanya pada Lydia. Seandainya Lydia tidak masuk ke ruangan itu dengan Malvin, dia mungkin sudah menjadi istri Samuel sekarang.Bagaimana mungk

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 429 Kita Tidak Akrab

    Sebelum Lucas naik ke kapal, ia melihat beberapa mobil Ferrari terbaru terparkir di tepi pantai, termasuk salah satu yang sebelumnya dia sudah lama ingin beli tapi tidak pernah berhasil dibeli.Harus diakui, dia agak iri!"Lydia, apa kalian sekarang selalu pakai mobil Ferrari kalau pergi?" tanya Lucas.Lydia menatapnya dengan senyuman datar."Nggak, aku lebih sering pakai helikopter," jawab Lydia.Lucas hanya bisa terdiam.Tidak jauh dari sana, Dilap dan Malvin juga tiba.Lydia melihat mereka, segera menyapa.Dilap melirik Dylan dengan ekspresi merendahkan."Om payah banget sih. Dia bahkan belum berhasil dapetin hati yang dia sukai."Malvin berkomentar, "Kondisi Pak Dylan ‘kan nggak biasa."Jika tidak, dengan kualitas Dylan, dia bisa membuat hati siapa pun meleleh. Hanya saja sekarang, dia berurusan dengan Lydia.Lydia tersenyum sambil berkata, "Lama nggak ketemu. Apa kabar?"Dilap mengeluh dengan wajah muram, "Sejak kamu meninggalkan acara kami, popularitas kami menurun banyak. Bahkan

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 428 Halo, Papa Mertua!

    Karena sebelum Dylan beristirahat dia memerintahkan Bobby untuk membuat hubungannya dengan Lydia membaik, Bobby begadang semalaman. Akhirnya, Bobby terpikirkan satu ide bagus. Sebentar lagi adalah ulang tahun Rizal.Lydia tidak membawa banyak barang saat datang, begitupun ketika dia pergi. Lydia berdiri di gerbang sambil mengucapkan selamat tinggal pada Dylan. Akhirnya bisa beberapa hari tidak perlu melihat Dylan lagi. Lydia senang sekali ….Dylan memperhatikan Lydia dengan lembut saat Lydia pergi. Kemudian, dia menatap Bobby dengan garang setelahnya.“Sudah disiapkan?”Bobby dengan mantap mengangguk, "Pasti, jangan khawatir, Pak. Pertemuan Bapak dengan calon ayah mertua di acara ini pasti akan membantu Pak Dylan menjadi bagian dari Keluarga Bram."Wajah Dylan tetap terlihat serius, tetapi bibirnya sedikit tersenyum. Dia tampak lebih santai.Bobby melanjutkan, "Pak Dylan itu luar biasa. Susah loh Pak cari orang yang setara dengan Pak Dylan. Pak Rizal pasti akan menghargai niat baik

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 427 Salah Menarik Orang

    Saat dokter spesialis sedang melakukan pemeriksaan, Dylan akhirnya melepaskan tangan Lydia.Tidak sampai satu menit kemudian, karena Dylan tidak mendengar suara Lydia, dia berkata, “Lydia, sini tanganmu.”Suara Dylan terdengar lemah dan menyedihkan.Para dokter merasa, “Hubungan Pak Dylan dan Bu Lydia bagus sekali ....”Pak Dylan kelihatannya bukan tipe orang yang suka menempel pada orang lain. Mengejutkan sekali sikapnya hari ini.Tidak lama kemudian, satu tangan menyelusup. Dylan segera menggenggamnya, seketika sadar merasa lega.Dylan tidak berani mengelus-elusnya karena takut Lydia marah.Berhasil berkompromi sedikit seperti ini saja, bisa membuat semua ketidaknyamanan Dylan malam ini hilang.Pemeriksaan berlanjut selama sepuluh menit. Detak jantung Dylan berdetak cepat selama sepuluh menit.Namun, saat pemeriksaan hampir selesai, mereka mendengar suara Bobby dari luar."Bu Lydia beneran cuma makan sup sarang burung waletnya semangkuk? Mau nggak saya ambilin lagi?Suara itu semakin

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 426 Temani Aku Di Sini

    Lydia merasa tidak seharusnya dia menerima berlian begitu saja. Lydia berencana untuk memberikan kejutan yang lebih besar untuk ulang tahun Mike nanti.Di dalam mobil, Ruben dan sopir duduk di depan, sedangkan Lydia dan Dylan duduk di belakang. Dylan duduk dengan mata tertutup, tampak dingin. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Lydia memberikan sedikit jeda, tiba-tiba dia teringat bahwa Dylan meminta pendapatnya tentang makan malam tadi malam, dan dia sama sekali tidak memberikan tanggapan apa pun! Lydia memberi isyarat dengan batuk kecil."Sebenarnya koki restoran itu cukup bagus, rasa dan tampilannya sangat baik. Apa pendapatmu?" Dylan mengangkat sedikit alisnya. Wajahnya terlihat sedikit lebih baik."Hmm, yang penting kamu suka." Lydia lega. Dia merasa tidak seharusnya dirinya makan gratis dan membuat Dylan marah. Lydia melihat Ruben di depan."Ruben, gimana menurut kamu?" Ruben menjawab, "Rasanya biasa saja, tampilannya saja bagus. Nggak bikin kenyang."Lydia mengernyitkan

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 425 Tidak Boleh Terlalu Pelit

    Dylan merasakan pandangannya sedikit gemetar. Diam-diam dia merasa terganggu. Semua persiapan yang telah Dylan buat kini tertinggal oleh seikat berlian dari seorang bocah? Mengapa Charter bisa memiliki anak sepayah itu.Ekspresi Lydia berubah. Bagaimana mungkin Mike menyimpan barang-barang seharga itu, yang seharusnya ada di brankas, dalam kantongnya begitu saja? Lydia tersenyum. Dia tampak bingung dan geli melihat kepolosan Mike."Kamu harus simpan ini kembali, ya. Kakak nggak bisa terima," kata Lydia dengan lembut.Mike tampak kecewa, merengek sambil menarik tangan Lydia."Kakak nggak suka? Aku punya yang lebih besar lagi!" katanya dengan polos.Lydia hanya bisa tersenyum getir. Sulit menjelaskan hal-hal seperti ini kepada seorang anak kecil.Dengan senyum yang dipaksakan, Lydia menerima berlian itu."Aku suka, kok. Tapi Mike jangan kasih yang begini lagi ya nanti."Lydia berencana menyerahkannya kembali kepada Charter. Mike tampak sangat bahagia karena Lydia menerima hadiahnya.

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 424 Hadiah Kecil

    Lydia mengelus rambut Mike yang lembut. Dia tak bisa menolaknya."Tentu saja!"Mata Dylan yang tadinya berbinar, perlahan meredup. Suaranya terasa lebih dingin."Kamu keluar sendiri gini, memangnya Charter tahu?"Mike takut. Dia merapat ke pelukan Lydia.Paman yang menyebalkan itu, bahkan saat sakit pun tetap saja menjengkelkan!Dengan angkuhnya, Dylan mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon Charter."Anakmu kabur. Sekarang sama aku dan Lydia."Maksudnya jelas: Segera jemput.Dylan sengaja menyalakan speaker, agar Mike mendengar suara Charter.Charter terdengar datar dan dingin di telepon."Oh begitu? Tolong jaga dia, aku sedang rapat, bye."Telepon terputus.Mereka bertiga terdiam sejenak. Mike menyadari apa yang terjadi. Dia segera memeluk Lydia dengan gembira."Hore! Aku bisa sama kakak cantik!"Wajah Dylan pucat sembari melihat layar ponsel yang sudah mati, napasnya tak karuan.Sudah susah-susah merencanakan kencan, malah berakhir dengan menjaga anak Charter? Sungguh menjengk

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 423 Makin Tampan Makin Kaya

    Keesokan harinya, Lydia menerima telepon dari Liam."Nielson Group ada masalah. Apa ini berkaitan dengan Dylan?"Lydia sudah menduga Liam pasti akan menyadari sesuatu. Dia sedang berada di luar negeri, berita dari dalam negeri seharusnya belum sampai kepadanya dengan secepat itu.Lydia dengan tenang menjelaskan kepada Liam tentang Preston yang ternyata adalah pelaku di balik semua ini.Liam terdiam lama, suaranya terdengar sangat dingin."Pastikan Ruben selalu melindungi kamu, jangan lengah. Urusan lainnya jangan kamu urusi, kita bicarakan nanti setelah aku kembali."Lydia hanya menjawab "oke".Mereka kemudian membicarakan beberapa hal lain, lalu menutup teleponnya.Lydia mengerahkan seluruh perhatiannya pada proyek kerjasama mereka. Dia pergi ke Julist Group pagi-pagi sekali.Victor yang masih kurang berpengalaman, menghadapi beberapa masalah rumit. Dia belum bisa mengambil keputusan dengan cepat. Lydia menghabiskan sehari penuh bersama Victor, dengan sabar mengajarinya. Tak terasa,

  • Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!   Bab 422 Tidak Boleh Teledor

    Ketika Bobby sedang duduk sendirian di ruang tamu, wajahnya tampak cemas dan khawatir tentang Dylan, ia tiba-tiba mendengar suara di pintu. Dylan sudah pulang. Dengan penuh semangat, Bobby bergegas menyambutnya."Pak Dylan, sudah pulang? Meski kondisi tubuh Pak Dylan begini, masih saja Pak Dylan kerja keras. Pak Dylan itu orang paling hebat yang pernah saya temui, loh …."Dylan tadi sudah merasa cukup baik setelah berhasil menangani Preston. Saat itu, Dylan menjadi kesal mendengar ucapan Bobby. Pujian yang tak berbobot.Sambil menahan emosi marahnya, Dylan bertanya, "Lydia sudah pulang?""Iya, Pak Dylan. Hari ini kayaknya mood Bu Lydia kurang baik. Sebaiknya Pak Dylan nggak menemuinya dulu, deh. Biar nggak nambah masalah ...."Mata Dylan yang dalam dan penuh arti membuat Bobby merinding. Bobby terbatuk kecil, mencoba memperbaiki suasana."Tadi ikut Bu Lydia ke pesta. Pemandangan kayak gitu biasanya cuma bisa lihat di TV. Tapi saya rasa, sih, pesta tadi kurang oke karena nggak ada Pa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status