Share

Bab 18

Author: Aku Ingin Makan Daging
"Kak, kenapa perjalanan bisnismu lama sekali?"

Jefri tak berdaya dicekik lehernya dan diguncang-guncang oleh Nancy. Dia benar-benar tidak berdaya.

Setelah pergi selama tiga tahun, Nancy masih sama ketika kembali.

"Urusan di luar negeri sangat ribet jadi tertunda selama beberapa hari. Aku beli hadiah untukmu!"

Jefri hanya punya satu adik perempuan, jadi tentu saja dia memanjakannya sejak kecil.

Biarpun Nancy tidak ada di rumah selama tiga tahun, hadiah tetap disimpan di kamar Nancy seperti biasa.

Nancy memperhatikan dia mengeluarkan dua tas bermodel sama tapi berwarna berbeda dan menyerahkannya.

"Masing-masing satu!"

Tas pesanan khusus edisi terbatas yang bernilai puluhan miliar itu dia pesan dua sekaligus.

Satu untuk ibunya dan satu lagi untuk adiknya.

Shara menerimanya sambil tersenyum.

"Aku punya banyak tas seperti ini, yang ini kebetulan bisa digunakan untuk membeli sayur, terima kasih!"

Nancy dan Jefri terdiam.

Sebelum makan, Nancy mengeluarkan akta cerai yang baru saja diterimanya.

Shara melihat sekilas, biarpun dia tidak mengatakan apa-apa, wajahnya terlihat jauh lebih senang.

"Belum terlambat untuk kembali. Ibu dan Ayah akan selalu memberikan yang terbaik."

Yohano mengangguk, "Aku sudah mengosongkan posisi manajer umum, kamu mulai bekerja di perusahaan besok!"

Nancy tertegun, karena tahu tidak bisa melarikan diri, dia menghela napas.

"Jangan menjadi manajer umum. Biarkan aku berlatih di perusahaan kecil dulu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa menghindari serangan terbuka atau terselubung nanti."

Shara mengangguk, lalu memandang Yohano dan berpikir.

"Kalau begitu pergi ke PT Elang Terbang milikku dulu. Kebetulan lagi membutuhkan asisten."

Yohano dan Jefri tentu saja tidak akan keberatan.

....

Grup Clinton telah menderita banyak kerugian baru-baru ini, setiap saat berada dalam momen kritis

Hari ini.

Nancy menerima panggilan telepon dari neneknya Josan.

Ini pertama kalinya dia menelepon Nancy sejak Nancy menolak panggilan telepon dari Keluarga Clinton.

Ketika Nancy menikahi Josan tanpa apa-apa, dia dipandang rendah. Nasmi-lah yang paling baik pada Nancy.

Nancy mempertimbangkan lalu menjawab.

"Nancy, pulang untuk makan malam. Hari ini hari ulang tahun Nenek. Kamu nggak boleh nggak datang."

Nancy terdiam, "Nenek, aku ...."

"Aku dan Josan sudah bercerai." Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, nenek berkata dengan marah.

"Josan sibuk dengan pekerjaan jadi nggak bisa pulang. Kalau kamu juga nggak datang, Nenek akan marah."

Nancy berpikir sejenak lalu setuju.

Jauh lebih baik kalau Josan tidak ada di sana, Nancy dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Nenek.

Nancy pergi ke brankas untuk memilih liontin giok sebagai hadiah untuk Nasmi.

Ini adalah barang antik yang dibeli dengan santai oleh Yohano dari lelang seharga 11 digit. Giok itu sangat langka dan indah. Dia memberikannya pada Nancy.

Nancy merasa Nasmi pasti suka!

Kemudian Nancy pergi ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Shara selalu menyimpan pakaian dari merek ternama ke ruang ganti Nancy secara rutin.

Pakaian mana pun dibuat khusus dan berkelas.

Setelah keluar dari Keluarga Clinton, Nancy tentu saja tidak perlu khawatir tentang gaya berpakaian dan kesopanan.

Nancy memilih gaun ketat berwarna putih dan keluar dengan tas yang diberikan oleh Jefri.

Ada banyak mobil di garasi, Nancy punya belasan mobil.

Nancy memilih Maserati yang relatif sederhana untuk digunakan.

Rumah Keluarga Clinton merupakan bangunan klasik bergaya taman dengan lokasi strategis, luasnya hampir 2.000 meter persegi, itu mewah serta megah.

Dulu, Nancy tidak hanya datang ke sini setiap minggu untuk mengobrol dengan Nasmi, tapi juga menemani ibunya Josan, Yaniti Fesco, bermain kartu dan minum teh sambil mendengar dia menegur Nancy tentang melahirkan anak secepatnya.

Kepala pembantu di depan pintu tidak mengenali mobil Nancy, jadi menghentikan dia sebentar lalu segera meminta orang untuk membukakan pintu.

Nancy memarkir mobilnya, sebelum dia masuk, dia mendengar canda tawa di dalam, yang lebih meriah dari sebelumnya.

Begitu Nancy masuk, canda tawa di dalam tiba-tiba berhenti.

Nancy berkulit putih dan lembut, matanya yang jernih memberi kesan kesejukan dan kecerahan yang tak terlukiskan.

Ditambah dengan gosip belakangan ini tentang Keluarga Clinton, Nancy pun menjadi pusat perhatian.

Nancy melihat sekeliling lalu melihat anak itu dalam pelukan Yaniti.

Tiba-tiba, ekspresinya sedikit berubah.

Itu anak Winda.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 230

    Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 229

    Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 228

    Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 227

    Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 226

    Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 225

    Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status