Share

Bab 151

Author: Miana
"Kalau masih memperhatikan perasaan dalam berbisnis, lupakan saja bisnis ini!"

Ucapan ini jelas ditujukan padaku.

Bukankah maksudnya adalah dia menyindirku yang mencoba mengandalkan hubungan lama kami untuk mendapatkan investasi darinya?

Heh, untung saja aku tidak pernah ingin mengandalkan hubungan lama kami.

Kalau tidak, dia pasti akan menyindirku mati-matian.

Bukankah itu hanya delapan gelas bir? Tidak begitu sulit, hanya saja aku pasti akan merasa tidak enak badan selama beberapa hari setelah meminumnya.

Aku menatap Zayn dan bertanya dengan suara rendah, "Benarkah yang kamu katakan itu? Kamu akan berinvestasi dalam proyek ini kalau aku minum delapan gelas bir ini?"

Zayn mengembuskan lingkaran asap dan terkekeh sinis, "Aku tidak pernah menipu orang, tidak seperti seseorang."

Aku diam-diam tertawa mencela diri sendiri.

Bukankah akulah 'seseorang' yang dia maksud?

Tidak masalah, bagaimanapun juga baginya aku adalah seorang pembohong besar.

"Benar, Pak Zayn adalah orang yang selalu mene
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurseha Mahmud
kalau menurut aku audry hamil deh mana kuat dia minum semoga ngak kenapa"denhan kaninnya bila benar dia hamil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 152

    Dalam penglihatanku yang kabur, kulihat Zayn mengembuskan lingkaran asap dan sepasang mata gelap sedingin es menatapku dengan tenang.Takut dia kesal menunggu, aku tidak berani berhenti sejenak dan buru-buru mengambil gelas bir kelima.Saat hendak minum, tiba-tiba pergelangan tanganku dicengkeram oleh sebuah tangan yang besar.Yosef menatapku dengan raut wajah rumit, "Audrey, jangan minum lagi. Aku tidak mau investasi ini lagi."Aku menggelengkan kepalaku dan melepaskan diri dari cengkeramannya, "Tidak, aku harus melakukan apa yang kujanjikan padamu. Masih ada sisa empat gelas dan aku tidak boleh berhenti di tengah jalan atau empat gelas pertama akan sia-sia."Saat ini Arya tiba-tiba berkata kepada Zayn, "Aku akan minum untuk menggantikannya."Zayn mengatupkan bibir dan tersenyum santai, "Kenapa? Kalian merasa kasihan padanya? Kalau begitu, untuk apa sengaja membawanya ke sini?""Karena sudah membawanya kemari, jangan memasang wajah tertekan begitu. Terlihat sangat munafik."Arya menge

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 153

    Aku benar-benar syok dan sebelum pulih, Zayn telah menarikku dan melangkah keluar."Mau apa kamu?" Aku berusaha melepaskan diri dari tangannya.Akan tetapi, tarikannya begitu kuat sampai membuat pergelangan tanganku sakit.Dia terlihat sangat marah dan berjalan dengan begitu cepat hingga aku nyaris terseret olehnya.Aku sudah merasa sangat tidak enak dan mual.Dia menarikku pergi seperti ini dan aku hanya merasa ingin muntah.Aku meraih lengannya dan berkata dengan susah payah, "Pelan-pelan, a ... aku mau muntah ...."Zayn mendengus, kemudian berbelok di tikungan dan mendorongku ke kamar mandi.Aku buru-buru bersandar di depan wastafel dan langsung muntah. Aku memuntahkan semua makanan yang kumakan hari ini.Perutku terasa sangat tidak enak, panas dan sakit.Aku bersandar di wastafel dalam kondisi kacau, merasa lebih buruk daripada mati.Di cermin terlihat pria itu sedang bersandar di dinding sambil merokok, sesekali pandangannya melayang ke arahku dengan dingin.Aku menenangkan diri s

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 154

    Zayn mendengus, lalu berjongkok dan menatapku, "Sejak awal kamu tidak tahu? Audrey, siapa yang kamu tipu?""Aku benar-benar tidak tahu!" Aku menyangga diri di lantai dan berteriak dengan lemah.Zayn menghisap rokoknya dan terkekeh ke arahku, "Oke, anggap saja kamu benar-benar tidak tahu. Tapi kamu jelas sudah tahu dia adalah bos besar perusahaanmu sebelum datang ke sini, terus kenapa kamu masih terus tinggal di sini sampai bersusah payah demi mendapatkan investasi untuknya?""Audrey, kamu bilang tidak ada apa pun di antara kalian, bagaimana aku bisa percaya?"Pria itu menatapku dengan tatapan sinis.Aku tahu dia tidak akan percaya apa pun yang kukatakan.Zayn selalu seperti itu. Dia tidak pernah percaya padaku dan hanya ada kebencian terhadapku.Bagaimanapun, semuanya sudah seperti ini. Aku harus membantu Yosef mendapatkan investasinya.Aku mengepalkan tangan dan melihat ke arah Zayn, "Jangan bicarakan yang lain dulu, ayo bicarakan proyek hari ini ....""Audrey!"Tiba-tiba saja Zayn be

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 155

    Sebelum aku menyelesaikan ucapanku, tiba-tiba saja Zayn mendorongku ke dinding dan menciumku dengan kuat.Ciumannya begitu ganas dan jelas terasa seperti menghukumku.Ciuman ganas itu nyaris membuatku kehabisan napas.Aku merasa sangat sulit untuk bernapas dan hanya bisa terus menghindari ciumannya.Sepertinya penghindaranku membuatnya semakin jengkel.Dia menjepit tanganku yang sedang meronta dengan satu tangan, kemudian memegang bagian belakang kepalaku dengan tangan lainnya dan menciumku lebih ganas dari sebelumnya.Bibirku dilumat mentah-mentah olehnya.Karena tidak bisa mengelak, aku hanya bisa merintih sebagai bentuk protes."Lepaskan dia!"Saat ini sebuah suara dingin dan lembut tiba-tiba terdengar.Terdengar seperti suara Arya.Zayn berhenti, lalu melepaskanku dan menoleh ke arah sumber suara tersebut.Aku juga melihatnya dan benar saja, itu adalah Arya.Arya berdiri tidak jauh dari sana dengan satu tangan memegang rokok dan tangan lainnya diselipkan di dalam saku sambil menata

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 156

    Zayn tidak menjawabku, hanya berkata kepada asistennya, "Jalankan mobil!"Mobil langsung menyala.Aku langsung bersandar ke belakang karena gerakan tiba-tiba itu. Takut akan jatuh, aku pun memeluk pinggangnya erat-erat.Tawa kecilnya terdengar dari atas kepalanya, "Kamu jauh lebih aktif saat mabuk daripada saat sadar."Apa?Aku tidak mengerti apa maksudnya aktif atau tidak.Menyebalkan sekali, masalah investasi proyek belum selesai. Dia mau membawaku ke mana?Aku bersandar di dadanya dengan tidak nyaman, kemudian meraih kerah bajunya dan berkata, "Zayn, ayo kembali, ya? Kembali dan tandatangani kontrak investasi.""Katakan saja kalau ada syarat lain untukku asalkan kamu bersedia berinvestasi dalam proyek kami.""Biar kuberi tahu kamu, proyek kami benar-benar punya potensi besar dan bos kami tidak akan salah. Kalau kamu berinvestasi, nanti kamu akan mendapatkan uang ....""Heh!"Cibirannya terdengar dari atas kepalaku.Aku mengangkat mataku perlahan dan menatap sepasang matanya yang din

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 157

    Akan tetapi anehnya, aku sama sekali tidak takut padanya seperti ini.Aku menyeka bibirku dan tersenyum konyol, "Maaf, aku tidak sengaja. Di ... ditambah lagi, aku sudah bilang mau turun dari mobil ....""Audrey!"Dengan teriakan ganas, pandanganku menjadi gelap dan aku benar-benar pingsan.Saat sadar kembali, aku merasa seperti berada di kamar mandi.Suara air terdengar dan tubuhku penuh dengan uap hangat.Jari-jari yang sedikit kapalan menjelajahi tubuhku, disertai dengan aroma mandi yang segar.Nikmat sekali.Aku mendesah dengan nyaman, kemudian perlahan membuka mataku dan melihat wajah tampan Zayn yang muram.Apakah ini mimpi?Ternyata Zayn sedang memandikanku."Audrey, dasar wanita menjijikkan. Setelah kamu sadar, aku akan membuatmu membayarnya!"Zayn berkata dengan kejam sambil memandikanku.Keganasan dalam nadanya terdengar seolah ingin mencabik-cabikku.Hei, tidak kusangka dia masih sangat membenciku di dalam mimpi.Aku tahu aku telah memperlakukannya dengan sangat buruk sebelu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 158

    Dia langsung memelukku dan meminta maaf padaku.Ini memang mimpi.Lihat, Zayn yang lembut sebelumnya telah kembali lagi.Zayn membaringkanku di atas kasur dengan hati-hati. Dia menyentuh bagian belakang kepalaku dan bertanya, "Sakit tidak?"Aku menggigit bibirku dan mengangguk, masih merasa sedih.Tadi aku sudah mencoba menunjukkan niat baikku padanya, tetapi dia tetap saja jahat padaku.Mungkin dia melihat kesedihan dari tatapanku, itulah sebabnya dia membisikkan permintaan maaf padaku.Setelah mengatakan itu, dia berdiri untuk pergi.Aku panik dan buru-buru memegang lengannya, "Jangan pergi!"Dia menoleh ke arahku, "Aku cuma mau ambil obat. Sepertinya belakang kepalamu terbentur."Aku buru-buru menggelengkan kepala, "Tidak sakit. Pokoknya, jangan pergi."Setelah mengatakan itu, aku memeluk pinggangnya lagi.Pinggangnya ramping dan kuat, aku merasa sangat aman setelah memeluknya.Aku menempelkan wajah ke perutnya dan berkata dengan suara rendah, "Jangan pergi, aku tidak mengizinkanmu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 159

    Dia mencium dengan hati-hati, seolah melindungi kekasih tercintanya.Aku merangkul lehernya dan menciumnya juga.Terserah dia saja. Kalau mimpi hanya berlangsung dalam waktu singkat, biarkan aku memanjakan diri sebentar.Inisiatifku langsung membangkitkan hasrat terdalam di tubuh Zayn.Dia menginginkannya hampir sepanjang malam dan setiap gerakan yang dia lakukan sangat lembut.Setelah cintanya mencapai titik terdalam, dia memelukku dengan erat dan mendekatkan bibir ke telingaku sambil terus mengatakan kalau mencintaiku.Aku melihat tirai yang tergulung oleh angin dengan linglung, sama sekali tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan.Akhirnya entah kapan aku tertidur.Hari sudah siang keesokan hari saat bangun kembali.Tirai ditutup, ruangan itu sunyi dan remang-remang.Aku melihat sekeliling ruangan dengan rasa pusing yang hebat dan tidak melihat siapa pun.Mataku perih dan bengkak, perutku terasa tidak nyaman dan seluruh tubuhku terasa seperti hancur.Aku memejamkan mata dan

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 654

    Zayn berkata dengan serak tanpa mengangkat kepalanya."Aku sedang merancang gaun pengantinmu."Aku tertegun sejenak, hatiku tiba-tiba terasa sangat manis.Aku berkata, "Kamu istirahatlah lebih awal. Kamu tidak harus merancang gaun pengantinnya sekarang, kita masih punya banyak waktu di masa depan."Zayn sudah selesai membuat sketsa di atas kertas.Zayn meletakkan pensil, lalu bersandar di sandaran kursi sambil meregangkan pinggangnya. Dia berkata sambil tersenyum, "Butuh waktu yang lama untuk buat gaun ini, jadi aku harus segera menyelesaikan rancangannya."Setelah terdiam sejenak, Zayn tiba-tiba menatapku lekat-lekat, kemudian berkata dengan suara yang rendah dan lembut, "Aku mau kasih tahu seluruh dunia kalau kamu adalah satu-satunya istriku yang kucintai."Meskipun kami sedang melakukan panggilan, aku tetap merasa malu saat seorang pria mengucapkan kata-kata yang romantis dengan begitu serius padaku.Wajahku sedikit memerah setelah mendengar ini. Aku mengalihkan tatapanku, kemudian

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 653

    Zayn mengatakan jika situasi ibunya sangat stabil. Selain itu, Zayn juga mengatakan jika ibunya sangat merindukanku dan ingin menemuiku.Aku berencana untuk menjenguk Agatha setelah ibuku selesai menjalani operasi pada tanggal 20.Omong-omong, aku hampir melupakan satu orang, yaitu Cindy.Cindy sangat pendiam akhir-akhir ini, dia bahkan tidak membuat masalah.Berdasarkan sikap Cindy sebelumnya, dia pasti sengaja muncul di sisi Zayn saat aku tidak sempat bertemu dengan Zayn selama beberapa hari ini. Kemudian Cindy akan memotret foto, lalu mengirimkannya padaku untuk pamer dan juga untuk membuatku salah paham.Hanya saja Cindy sama sekali tidak melakukan apa pun, yang terasa sangat aneh.Aku sama sekali tidak percaya jika Cindy sudah berpikir dengan jernih dan berubah menjadi orang baik.Pepatah pernah mengatakan jika anjing yang suka menggonggong tidak akan menggigit orang, tapi anjing yang bisa menggigit orang tidak akan menggonggong.Jadi aku semakin merasa tidak tenang saat orang sek

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 652

    Aku tanpa sadar menatap Irvin, tapi matanya menatap lurus ke depan.Dengan kata lain, Irvin sama sekali tidak sadar jika pacarnya baru saja berjalan melewatinya.Aneh sekali.Irvin begitu mencintai Sella, dia seharusnya sangat senang saat tiba-tiba bertemu dengannya.Hanya saja, Irvin tidak hanya tidak membuat reaksi apa pun, dia bahkan juga tidak melirik Sella. Irvin terus berjalan ke kamar pasien ibuku seperti biasa.Saat aku sedang kebingungan, Irvin menoleh untuk menatapku, "Kenapa?"Aku menatapnya lekat-lekat, lalu berkata, "Tadi aku lihat pacarmu."Irvin tertegun, lalu tanpa sadar menatap sekeliling, "Di mana? Kenapa aku tidak melihatnya?"Aku menatap Irvin sambil mengerutkan keningku, "Tadi dia baru saja jalan di depan kita, apakah kamu tidak melihatnya?"Terdapat kilatan cahaya di mata Irvin, dia berkata sambil tersenyum, "Tadi aku sedang memikirkan masalah Ayah dan masih marah karena perbuatannya, jadi aku tidak terlalu memerhatikan keadaan sekitar."Aku menatap Irvin lekat-le

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 651

    "Anggap saja kamu bantu Ayah minta modal 200 miliar pada Zayn.""Ayah janji akan mengembalikan uang ini padamu kalau proyek ini berjalan dengan lancar."Aku menepis tangannya, lalu berkata dengan datar, "Aku tidak akan pinjam uang pada Zayn, terserah kamu mau menolong Ibu atau tidak. Kami juga tidak akan memaksamu kalau kamu tidak mau menolongnya, semuanya tergantung pada hati nuranimu!""Benar sekali, aku tidak akan meremehkanmu kalau kamu tidak minta uang. Sayangnya di matamu cuma ada uang dan kekasihmu."Irvin memelototi ayahku dengan tajam, "Cepat pergi, jangan pernah muncul di hadapan kami lagi. Kalau tidak, aku tidak akan sungkan-sungkan padamu!"Ayahku memasang ekspresi sedih, dia menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu, tapi aku sudah ditarik hingga ke depan lift oleh Irvin.Saat sedang menunggu lift, aku tidak bisa menahan diri untuk melirik ayahku.Ayahku sedang menelepon, entah dia sedang bertelepon dengan siapa sampai bersikap sesopan itu.Aku khawatir ayahku akan me

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 650

    Ibuku dulu sangat mencintai ayahku.Hingga semua dunianya adalah ayahku.Saat itu, ibuku memikirkan ayahku dalam segala hal dan bergantung padanya dalam segala hal.Namun kini, Ibuku tidak memendam apa pun selain kebencian terhadap ayahku. Hal ini menunjukkan betapa buruknya Ayah yang sudah menyakiti Ibu.Setelah menghibur ibuku, aku keluar dari bangsal dan melihat ayah serta kakakku bersandar di jendela di koridor, seolah sedang menungguku.Aku menghampiri ayahku lalu bertanya, "Untuk apa kamu datang hari ini?"Ayahku terisak, berkata dengan wajah sedih, "Aku tidak menyangka ibumu akan sakit parah. Kalian juga sama. Kalian tidak memberitahuku bahwa hal sebesar itu terjadi."Kakakku mencibir, "Kalau aku ceritakan hal ini, apa kamu akan meninggalkan kekasihmu dan kembali lagi?""Kalau aku ceritakan hal ini, apa ibuku akan membaik? Lagi pula, ibuku jadi sakit karena kamu.""Kalau kamu tahu diri, pergilah dari sini, berhentilah berpura-pura sayang pada kami.""Kenapa kamu bicara pada ayah

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 649

    Ya, kakakku memang benar.Menceritakan hal-hal ini pada seseorang yang sudah berubah pikiran tidak akan menyelamatkan apa pun.Keesokan paginya, aku dan kakakku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibuku.Begitu sampai di pintu, aku dengar suara pertengkaran dari arah bangsal ibuku.Aku juga samar-samar mendengar suara ayahku.Aku dan kakakku saling memandang dan bertanya, "Bagaimana Ayah tahu?""Siapa yang tahu? Sial, aku tahu kedatangannya akan menimbulkan masalah bagi ibu kita," kata kakakku sambil mendorong pintu bangsal.Aku melihat ayahku berdiri di samping tempat tidur dengan tangan di pinggangnya, wajahnya penuh dengan kemarahan.Ibuku duduk di ranjang rumah sakit, menyeka air matanya dalam diam.Kakakku langsung marah, lalu berlari ke depan dan mendorong ayahku, "Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menindas ibuku lagi?"Aku bergegas menghampiri, memegang bahu ibuku dan bertanya apa yang terjadi.Ibu tidak mengatakan apa pun, hanya menggelengkan kepalanya.Kakakku makin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 648

    Untungnya, aku baru saja menginjak anak tangga pertama.Begitu aku bergerak mundur, ada tanah datar di belakangku hingga membuatku kehilangan keseimbangan.Setelah bergoyang dua kali, akhirnya aku berhasil berdiri tegak.Aku mendongak dengan kaget, ternyata itu adalah kakakku."Apa yang kamu lakukan? Kamu tiba-tiba berlari ke bawah, hampir saja menjatuhkanku."Kakakku melirik ke arah Zayn pergi dan mendengus, "Kenapa kamu turun ke bawah? Aku sudah berdiri di sini tanpa bergerak dari tadi.""Kamu sedang memikirkan suamimu begitu serius hingga menabrak aku!"Aku menatapnya tanpa berkata apa-apa.Apa artinya 'memikirkan suami'? Aku mendapati kata-kata Irvin semakin lama semakin keterlaluan.Hah?Eh, salah!Kalau kakakku berdiri di sini sepanjang waktu, bukankah akan melihat dan mendengar semua yang baru saja kami lakukan, saat Zayn mencium serta memelukku dan mengucapkan begitu banyak kata-kata mesra?Tepat saat aku memikirkan hal ini, kakakku datang, menyentuh hidungnya dan tersenyum pad

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 647

    "Ingat kirim pesan padaku setiap hari. Kalau ada waktu, telepon aku.""Betapa pun sibuknya aku, aku akan mengangkat teleponmu.""Ya."Keengganan Zayn membuat hatiku luluh.Pada saat ini, aku sepenuhnya merasakan cintanya yang begitu kuat.Namun cintanya tampak bercampur dengan sedikit kekhawatiran.Hatiku juga mulai merasa agak sedih serta gelisah.Aku bertanya padanya, "Apa yang kamu khawatirkan? Apa karena operasi ibumu?"Zayn menggelengkan kepalanya. "Dokter bilang untuk jenis operasi ini, selama ginjalnya cocok, tingkat keberhasilannya sangat tinggi.""Lalu apa yang kamu khawatirkan?" Aku bisa dengan jelas merasakan ketakutannya.Jadi aku tidak mengerti, selain penyakit ibunya, apa lagi yang ditakutkan oleh orang seperti dia?Zayn menatapku dengan serius, membelai pipiku dan berbicara dengan suara yang keras."Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman. Aku khawatir tidak akan bisa melihatmu lagi.""Dasar bodoh!"Aku melemparkan diriku ke dalam pelukannya, memeluk pinggan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 646

    Malam harinya, Zayn datang untuk makan malam bersamaku.Zayn pertama-tama pergi ke bangsal untuk menjenguk ibuku lalu membawa aku ke restoran yang sudah direservasi terlebih dahulu.Tahun ini bisa dikatakan sebagai tahun terdingin di Kota Jenara.Angin dingin yang menggigit terasa bagai pisau yang menyayat wajah orang.Zayn menutupiku dengan syal sambil menuntunku ke dalam mobil.Akhir-akhir ini aku tidak sering mengunjungi ibunya karena urusan ibuku.Aku mengencangkan sabuk pengaman dan bertanya padanya, "Apa akhir-akhir ini ibumu baik-baik saja?"Zayn mengangguk. "Setiap hari menerima suntikan serta perawatan tepat waktu, sekarang hanya menunggu operasi pada tanggal 20 saja."Aku berkata, "Pada tanggal 20, aku mungkin tidak bisa mengunjungi ibumu, aku juga tidak bisa menemanimu sampai operasi ibumu selesai.""Aku mengerti." Zayn memegang tanganku erat sambil tersenyum lembut padaku. "Pada hari itu, ibumu juga harus menjalani operasi. Meskipun kamu adalah istriku dan menantu ibuku, ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status