Share

Part 52

"Jadi, saya boleh cuti kapan, Pak?" tanyaku pada pak Angga, selaku ketua HRD. 

Kemarin, pak Abraham membolehkanku untuk cuti, ketika dia ada di Singapura. Dan tadi malam mereka berangkat ke sana, itu berarti aku sudah boleh mengajukan cuti dong? 

"Mulai Senin depan, ya, Alula," jawab pak Angga. 

"Tapi, Pak, kata pak Abraham, saya udah boleh cuti kalau beliau di Singapore. Bukannya tadi malam berangkat, ya?" protesku. 

"Yang semalam berangkat baru pak Gaza saja, Alula. Pak Abraham, dan istrinya baru akan berangkat Sabtu besok," ucap pak Angga. "Lagi pula, ini kan sudah hari Kamis Alula. Tinggal besok Jum'at saja kamu berangkat kerja. Sabtu dan Minggu memang biasa libur, kan?" 

Iya, sih, tapi tetap saja aku sudah pengen cuti. Di masa-masa keadaan hati yang seperti ini, mana semangat kerja, coba? Tapi, kalau mau menawar, memangnya aku siapa? Aku kan hanya ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status